Imprealism to treaty bahasa when where is precolonial before today problem of covenant point by imprealism
Colonial Aged Docking Caraven Upon Precolonial Deck
Leading Stories Behind before after Preparation assuming Traeding in vietnam where before saparete and bahasa is assuming
Angin Kelabu Duduk Warna Kecewa Jarak Lintas Jauh Setelah Jayakarta
Angin Kelabu Duduk Warna Kecewa Jarak Lintas Jauh Setelah Jayakarta
“Tommy Suharto syarat lintaskan
Ideal ketika peran, dia adalah anak dari Presiden Suharto yang juga syarat,
dulu warna warni istimewa”
Tinggi waktu ketika sebuah warna
warni dengan perseptual keharmonisan, tinggi wadah wahana warna masyarakat
melihat warna warni itu sebelum suharto menjadi koruptor.
Tahun 1996, 28 April. Ketika
komentarsiniumsiologi, suharto telah di dalam bilangan tersangka, tapi
komentarku beda melihat warna mereka, juga memorium ibu tien meninggal, di
ceritakan tertembak? lintas cerita menyangka adegan realita di dorong semua
prasangka, tapi mengapa mereka yang bisa menjawab masalah hidupku yang ganjil.
Tahun Baru, 1995 melintas akhir
lalu tambahlah baru 1996, di tanggal itu. Mendengar lirik akhir dari lintas hal
yang membuat tinggi pikiran ketika mabuk dengan heroin.
Maka setiap lintas arti Limbo Musibah kondisi keadaan Tahun
lintas Indonesia, semakin aku tua menjadi hanya seorang mantan pengguna heroin
dari lintas delegasi dudukan memperkelabukan warna warni hidup lintas
pengaturan berdiri dimensi limbo neraka itu. Lintas delegasi lintas warna warni
angin kelabu perseptual juga apakah heroin.
Melayang aku…, melayang…
Lagu melayang oleh dewa sembilan
belas, aku dalam akhir waktu sesaat merayap rasa mabuk dari heroin dalam darah
molukular sel itu. melayang kudengar, lalu tape dalam sterio memainkan musik
alun alun merayap masih mabuk, dari ari lasso yang bernyanyi di dengar dari
tape itu lalu iwan fals bongkar..
Lintas hingga ceritanya aku
tergeletak? itu sebelum sesaat ini telah juga umurku telah empat puluh tahun.
Kesan itu memorium dari arti,
lintas cerita ketika aku kriteria tipe orang yang hancur ingin mensalahkan
siapa mereka. Mereka Indonesia, mereka itu duduk sebagai bangsa. Tapi dulu,
mereka warna warni sebelum kelabu di tanggal 28 April 1996, ketika belum
mengerti paham apakah Indonesia duduk melihat warna warni sebelumnya dimana
keyakinanku suharto bukan yang harusnya di fitnah sebagai koruptor.
Menyelidiki peran berdiri hidupku
menyelidiki peran juga mengapa aku benci Indonesia, lalu juga lintas selolah
dimensi beda dan aku mensebut dimensinium atau dimensiniumsiologi dari juga
komentar masyarakat valid berdiri melihat suharto seorang koruptor padahal
lihatku beda bukan dia seorang koruptor.
Tahun 1985 tanteku di bunuh, dia ialah harmonius warna
warni berarti untuk ibu..,
Telepon berdering di lintas
ceritanya waktu lalu ketika kabar pembunuhan membuat ibuku berteriak histeris
dari bahagia melihat warna warni indah hidup menjadi hampa utuh dari ruangan
gelap yang mentiadakan arti warna warni bahagia menjadi kelabu.
Bagai kelabu kegelapan di pinggir
warna-warni gradasi aku menderita telah tidak menghingat. Hanya saja histeris
lintaskan cerita aku anak kecil yang setelah tua ingat mederita histeris respon
dari berteriak Ibuku histeris, Dia tidak menyangka aku di malam itu terbangun
dengan lugu arti berumur lima tahun dalam peran berupaya mencoba selidiki juga
segenap daya upayaku sia-sia. Pada umumnya dari biasanya rutin dia yang
mengajarkan diriku untuk memegang wajahnya dan kita terikat dari ibu dan anak,
tapi humor tidak valid bedakan histerisnya. Bahkan aku di dorong hingga jatuh
ikut berteriak menangis karena kaget ibu beda menjadi…
Hingga malam itu jatuh dari tidurku pengasuhku menggendong
mentenangkan agar kembali tidur, lalu ibuku pergi ke jogja dari kelaten juga,
lintas cerita disitulah relatif diriku terkait lintasan cerita kultur urban
siapa berdiri bangun Indoneisa padahal dulu warna warni indah.
Tetes
sebuah seberang
Delegasi
putaran sosialist
apakah orangtuaku kehilangan
siapa dirinya, apakah kamu ayah gagal mencari humor arti menjadi ayah. apakah
aku...
mengerti pura-pura apakah yang aku tempuh agar untuk mudah
memahami masa lalu kamu ayah. . ., sebab
"?apakah"
Aku ingin bangkit masuk dalam lingkaran
hidupku sendiri namun apakah kau atau kamu ayah sebab paham mengapa aku
empatikan apakah sejarahmu...
tersesat rasanya lingkaran
hidupku tiada pasti maksud takdir.., namun utuh aku tidak bisa jatuhkan putaran
alur arti darah dari warisanmu menjadi manusia
Dia historium misterius yang juga mengalir darahmu lalu kau
putaran sebab? Maka aku mengapa lingkaran hidupmu yang artinya kusalahkan
apapun "Dia" plotium-plot Gendong masihnya putaran kemarin sampai
kini yang
sama..,
aku bersabar bertahan sebab mengapa
akhirnya kusimpulkan kau tidak sedang "sengaja" kamu sebab ayah humor
mayat hidup di depanku...
Lalu manusia ? saat masih lalu
masih penderitaan..,
Lalu dari jadi sebab ketika aku
adalah terpaksa merasa dari peran sebab sebuah seberang.., dari dia hilang dari
peran kamu ayahmu dari dia ketika Historium ayahmu atau belum lihat aku siapa
kakek belum arti ajaib ia beruntung bagai kamu ayah apakah objektif ceritaku
ialah terangkan sebuah keberuntungan.
Cerita
siapakah Kakek mengapa kau seperti meratapinya untuk di sembunyikan.., siapakah
aku atau siapakah aku indonesia.
kau tahu prasangkaku bisa
lahirkan segala wawasan salah dari akhirnya apakah.
Sembunyi misteri apakah, siapakah aku dari akhirnya
sebab.., putaran rasa cinta apakah yang kau ratapi.., ketika aku bukan manusia
yang utuh pahami itulah apa jika di harapkan.
Waktu memang jatuh terlambat, buruknya aku menjadi teman
kepada kamu ayahku. Berperan waktu apalagikah jika itulah peran kamu ayah..,
jatuhnya saat aku, jatuhnya saat kamu, waktu yang di sembunyikan alam ini,
kepada
Peranan kau belum lihat meratapi aku buruk.
Kecewaku masih jalan panjang yang
selam di permukaan..,
dalam kecewaku dari rasanya
semakin selam semakin cacat jiwa jika hari.., apapun mendayungnya peran mencoba
mengapa ini adalah penderitaan ultimatum lewat seberang patah hati bukan
berarti lebih apakah kamu ayah kulihat tapi ibu apakah belum peran apa lupa air
tetes sebuah seberang.
Perannya sepuh tua humornya
terlambat aku siaga sembunyikan penderitaan membuatku rapuh bertengkar, jiwaku
mensalahkan lewati masih wawasan hancur pengertian sebab bagaimana kamu ayah
gagal mencari humornya penawar musibah.
Rapuh bertengkar belum cukup cuma
hanya halaman sederhana merasa gagalnya siapakah aku selidiki sebab
bayang-bayang kisah adegan pembunuhan bayangan tersebut belum utuh bias
kusalahkan orang tua sesalkan apa apakah. Maka seandainya wawasanku ada lewat
apakah biasa di seberang rapuh ini jadi kuat tanpa cacat jiwa juga pada umumnya
keluar lingkaran penderitaan sebab.
Penderitaan kapan sembuh salahnya kusalahkan mengapa salah
jatuh kusalahkan masih kamu di kejar putaran salah sebuahnya jatuh penawar bila
alur prasangka ini wawasan tambah tumbuh salah lingkaran saat ketika kamu ayah
padahal.., melihat indonesia lahir.
Hari artinya ajaib
Air
dari historium
Tetes Sebuah Seberang.., satu
walaupun putaran telah jutaan tahun berlalu, satu ialah saat peran menjadi aku,
satu saat sebuah , satu jadi inilah Tetes sebuah seberang.
Dengar musibah belum di dengar
belumnya Ia di halaman itu dari dengan ada yang di perhatikan dari indah apakah
pagi? satu seberang di dengar satu dia diperhatikan apakah baru dengar ia ialah
satu apalagi beda apakah dia dengar.
Adegan Tetes Sebuah Seberang,
menjadi penawar dari satu terangnya fajar, satu panggung alam apakah cahaya
menari di darat beda dari setiap satu bilantara hari yangdengar musibah belum
di dengar belumnya tersedia mensambut ia walaupun seekor burung mendengar dalam
sebuah halaman. Walaupun jauh sungainya.., Walaupun Jauh sematanya historium
ini bukannya satu waktu aku dengar air tetes sebuah seberang.
Aku satu Bayangan, di apakah apa
yang di lewatkan satu, dia satu sepuh historiumnya ketika tetes ketika tidak
sembunyi.., inilah dia yang lebih mudah kutempuh bayangkan siapa? ingat aku
satu bila seolah angka, sebuah.
Dengan satu sebuah, satu masih
satu sebuah dia berlari sama, satu dalam rumahnya petani, jika pagar halamannya
berdiri tumbuh tanaman, dari sebuah pagar dari sembunyi di sebuah seberang
waktu. Berapanya pada umum tumbuh itulah hijau banyaknya subur sama dengan
pagar daun atau samakah satu dengan rumahnya sebuah di balik ketika waktu. Air
Tetes terus Tempuh sebab bayangan itulah transparan di atas daun ajaib indahnya
sihir para penghunidengar musibah belum di dengar belumnya. aku tahu wawasan
bersembunyi wawasan apakah satu bersembunyi dan kau duga tahu lebih dari satu
bersembunyi pagi itu di dengar sihir dekat daun seekor burung.
Air tetes sebuah seberang,
siapakah pergi keluar dari suara-suara burung di pagi hari, Air tetes terus
tempuh bayanganku dia suharto siapakah presiden dari tumbuh daun-daun pagar
itu, dimana apakah satu lingkaran hidup terus air tetesnya terus tempuh satu
bayangan dirinya ingin merasa baik. Apakah dia merasa benar mengisi ruangan isi
hatinya diisi walaupun kosong peran berangkat akan menjadi TKR.., apakah kosong
arti di dengar belum niat jadi ketika keluar pandangan peran sebuah keputusan
maka dia pergi apakah ke jogja di seberang setelah kraton Dari dimana sawahnya
berangkat siapa ayahnya presiden suharto mengolah tanah untuk sawah dekat air
tetes terus tempuh, bila sebuah hari artinya ajaib.
Berdirinya dia
Lewatnya
waktu
Aku ingin bangkit masuk dalam
lingkaran hidupku sendiri namun
apakah orangtuaku kehilangan siapa dirinya, apakah kamu
ayah gagal mencari humor arti menjadi ayah. apakah aku... mengerti pura-pura
apakah yang aku tempuh agar untuk mudah memahami masa lalu kamu ayah. . .,
sebab
"?apakah hanya ibu yang
gagal menjawabnya"
aku bagainya repal tangan gendongmu "air" yang
mustahilMengapa berhenti Lepasnya kau ikat wawasanku
musibah di misteri jatuh
untukku
Air Tetes Terus Tempuh Lewatnya waktu apapun alam ajaib ini
yang kuyakini maka sepenggal seberangnya ialah cacat jiwaku.., mengapa aku
yakin melihat sebab, dimana berdirinya dia.., ibuku.
Sementara belum benar kuselidiki
namun lewatnya waktu..
Pembunuhnya Sepuh Umur Lewatnya
Waktu, Jatuh Air Pesona dalam Keluargaku dari bencinya aku melihat Ulang
Bayangan Ibuku mungkin kaget mendengar kesaksian pembunuh adiknya itu,
menceritakan hal yang melewatkan ruangan kosong dimana kriteria peran Pembunuh
kucurigai mengapa di validasikan hakim ketua? Aku tahu ayahku telah menjadi
lewatnya waktu.., peran gagal yang dimiliki lewat lalu apakah pernah kutunjuk
kamu ayah gagal menjadi orang tua.Juga Ibu dia seorang apakah lewatnya waktu
sebuah seberang di luar peran asuhnya kepadaku menjadi ibu terlalu sibuk
menjadi penyidik.Artinya Apakah Arti
lewatnya waktu di ratapi arti validasi sebuah seberang
apakah yang di lewatkan hakim ketua atau siapa memberi keputusan adil belum
masih kriteria.Juridifikasi lokal apakah peran saat itu keadilan berputar.
Hukum validasinium keadilan berputar
Lokal Juridifikasi
Jatuh Peran, Mayat Hidup, Jatuh
aku, jatuh matahari, jatuh warisan, jatuh rasa, jatuh peran, jatuh jembatan
hidup semua, jatuh Juridifikasi, aku tidak bisa jatuhkan putaran alur arti
darah dari warisanmu
Hidup alurnya struktur darah
apakah beri kriteria benar jatuh aku? Validasi rasanya hukum alam lewati-lewat
peran aku beruntung. Organ Anatomi tubuh ini wariskan, fungsi lokal sebuah
jantung, pustaka apakah jatungku bermimpi,
Jatuh Peran, Mayat Hidup, Jatuh
aku,mimpi artinya.., mimpi takutnya.., mimpi fungsinya.., putaran hukum alam
mimpi beri peran apakah aku.Mimpi jebak..,ajaib jebak.., waktu jebak, takdir
jebak,mimpi beri peran apakah aku...., musibah jebak, terakhir beri waktu
sebentar apa apakah misteri jebak, hidupku.
Jadi Raksasa pustaka apakah jatungku bermimpi, Baru mimpi
lalu belum jatuh gelap, Pasir matahari sepenggal pencerahan beri lihat jatuh
peran terang tiap butir pergi butirnya cerah dekati jantungku terang dalam
gelap permukaannya didatangi seberang jantungku bermimpi.Pasir matahari di tiup
butirnya walaupun jutaan beruntung waktu tempuhnya gelap jantungku, terus
pustaka belum tempuh belum lalu beri kemarin belum apakah warisan kuterima
diriku sendiri.Loncat Berlari supersonic tapi masih belum sihir butir ajaib
cahaya mengapa matahari belum warisakan kriteria selamanya
pada jiwaku..,
belum kau sempurnakan hidupku..
belum berlari untuk kemarin..,Lokal Juridifikasi..,Musibah mengapa perihnya
paksa "???"
Perihnya
sebatangkara Masih Berdiri.., perihnya aku masih padahal tahu seolah apakah
benar bersih Nama Presiden Suharto, ingin juridifikasi hati selidiki sebelum
pasir matahari seolah apakah benar tahun 1985, kulihat sama dengan jumlah rinci
adegan valiadasi benarnya ketika apakah di saat ini halusinasi bukan validasi
sebuah seberang masa lalu yang di balik raksasa misteri."Butir.., tiba
pecah" jangan Mimpi biar validasi Juridifikasi.., kemarin atau hari ini
aku berlari masih berlari seolah raksasa juridifikasi waktu menjaga. Aku tahu
dimalam itu sebuah saja bila benar tanpa bilantara adegan scenario lain.
Sesungguhnya Dice adiknya ibu yang di bunuh itu apakah bukan mustahil masih
pasti mustahil tidak meminta keseberang siapa tommy suharto bila kriteria Dia
belum apa apakah santun.., kubayangkan dia meminta ijin kepada temannya siapa
mba tutut bila dari akomodasi bisnis, ketika agenda dari misteri apakah
komposisinya ialah apa yang di tempuh "tommy suharto" sampai dari
peta denahnya wawasan apakah kuanggap mengapa presiden suharto atau
keluarga suharto di plot dari "agresinium
akomodasi"
Tahun 1985
Agresinium
akomodasi
Agresinium Akomodasi bilantara lewat denah upaya anda
mengikuti.., tahun 1985 ada ketegangan yang membuat semua cerita menarik dari
simpulnya tahun 1997 di simpulkan suharto korupsi.., bahkan tidak selesai
misteri masalah siapa suharto sebagai presiden lalu dia wafat dengan kejadian
misteri lain yang secara supersonic wawasannya ialah kriteria kemarin yang
"abstraksinium" dan itu nodanya di masyarakat terlalu cepat
mensimpulkan masalah tanpa memberikan keterangan supersonic jatuhnya
"The building blok"
siapakah indonesia sebab nyata utuh ratanya kiamat ialah di mulai dari ketika
ada arsitek iri pada "tante dice" kerja sebagai karyawannya
"Tuan atau bapak, Tommy suharto".
"Mba permisi mau minta ijin nih tentang
suami saya" aku membayangkan Tante dice setelah sebuah seberang kemarin
malam suaminya minta rezeki bila mustahil.
"mau pulang jeng" dice di malam hari bila makan
malam di rumah cendana bila di undang kumpul akomodasi bisnis
wancana ibu tien suharto
"bukan Mba!!?!!
Cuma mau ngobrol di seberang sama mas tommy, tentang akomodasi bisnis mas tommy
ituloh jeng tentangsuami saya Arsitek...,ingin kemarin gabung peran ikut-ikut
bantuin kerja lewat shere wawasan, tapi minta ijin dulu sama mba tutut"
Dice di panggil gabung malamnya untuk nongkrong rekan atau keluarga dengan
daster dan sandal slip meminta ijin sebelum musibah masa depan di bangunkan.
Lewati bagaimana
Kabut
misteri mimpi
Masih aku lewati kabut..,
"Berjuang arti keluarga" apa apakah dari Misteri masih "takut
kehilangan arti" Empat puluh tahun tentang berdiri tempuh lewati
bagaimana?
Di belakang takut masih lewat.., masih aku apa apakah lewat
kabut masa lalu, lewati bagaimana halaman di belakang tulang punggung misteri
dari bisikan apakah yang telah aku, mereka atau kita lewatkan.
Kematiannya kemarin adiknya ibuku
ialah 'juridifikasi supernatural' dari alam semesta dimana misterinya masih apa
apakah utuh.
Apa apakah utuh aku sedang
bertengkar dari pustaka wawasan diri sendiri memahami kematian kemarin dengan
kematianku sendiri dalam bila naturalisme wajar pada umumnya.
Tempuh kabut misteri mimpi,
seolah juridifikasi supernatural.., Tapi kemudian penyelidikan alam semesta ini
bagaikan sebuah platform dari alam semesta mensiapkan waktu sebelum kita mati.
Dari alam Kematian ibuku atau
adiknya atau ayahku, mereka atau kamu memikirkan di luar batas solarium bagai
ada surga dimana mengapa putaran hidup kalian kapanpun itu merasa patah hati
sebab dunia terus tempuh mangsanya paksa kalian masuk sisi gelap sebuah putaran
ulang rasa sedih.
Sedangkan aku bagaimana kemarin bagaimana percaya
surga itu apakah ada..,
Aku tidak mau menunggu kemarin untuk kedamaian hatiku
masalahku lebih dari apakah pesan mereka intinya aku ingin tidak beragama atau
memilih non religus walaupun pada umumnya kalian memilih percaya atau yakin
setelah kematian ada Juridifikasi supernatural saat keterangannya putaran sama
ulang saat Kabut Mimpi Misteri sampai Di
Luar Batas Solarium.
Subur Rumput Di luar
Juridifikasi
Supernatural
“Siapakah Raja
Mataram Berani Sandingnya Lembut Matahari Raksasa Selamanya waktu Terang”
Dari Kuduga Tapi apakah Alur
kemarin historiumsinium yang kumaksud ini Changi Kemudiannya Tara Musibah
Kemarinnya Gunung Buatan Manusia
Aku tidak pada
umumnya, aku lihat matahari itu dari mimpi bawa takdirnya beraninya spektrum
warna bilantara sandingkan matahari rana keterangan seolah dalam mimpi matahari
itu bagai tongkat membara di ujungnya ajaib adalah cahaya yang melihat warisan
siapakah aku dalam gelap mimpi diterangkan aku untuk tunduk kepada
"raksasa" sebab apapun apa rasa betapa sulitnya
Dia Sungguh sebagai sepuh dari aku sungguh masih bertanya
sebab sebagai Legenda Pewaris Mataram yang
Berani bila dia ingin ajaib kabulkan inginku.
Maka arogansi berikutnya ialah misteri dermawan siapa
sepuh, dia raja bertengkar dan dia pemilik pulau jawa yang di lupakan sebab
generasi berikutnya mereka para raja mataram, yang dari wawasan delegasi sosial
"kami
Keluarga" terhampas
satu kata nama ajaibnya menjadi
penjaga rumah kraton mataram. Sesaat
sejarah sebelum jepang menyerang aku yakin akomodasi dari
amsterdam
mereka raja yang masih di hormati amsterdam, dari
akomodasi bisnis bila "1 rupiah"
terjaga maka sesungguhnya "kami Keluarga" berbeda
dengan "Delegasi sosialist" jika "dermawan salah
prospektus" Dari Amsterdam dari tidak mungkin tidak lewat romantisnya
setuju kereta itu ialah ,1rupiah.., Jadi ketika bagai seolah warnanya Matahari
ialah akomodasi
"yolkyakarta"
untuk Masih sesungguhnya Pulau
yang dulu di datangi kakek kami membawa raksasa,
dari siapakah kami pewaris dengan
Raksasa yang kini menjadi debu bertengkar demi lahirnya agung hanya satu.
Maka itu di rahasiakan dari makam
para raja mataram, namun aku harus tahu putaran tempuh mengapa jepang yang
mentiadakan seluruh wawasan akomodasi dari sepuh siapakah bila benar hamengku
bowno pertama memiliki akhirnya tempuh siapakah akhirnya diantara raja itu
memiliki anak bernama RadenArjono Sindusubroto Maka Sepuh walaupun bukan
petarung bagai runtuhnya Majapahit... kami adalah Mataram dan aku ingin subur
rumput di luar bagai nikmat ganja seolah humor Jupiter ialah telah tempuh
evolusinya sebuah plenetarium.
Bila Jupitersiniuim lahir di
jaman yang kuduga, bila air putarannya tempuh Juridifikasi supernatural masih
mengingat namaku sesungguhnya walaupun terlambat ingin langsung tanpa
penyelidikan memahami Dr Suryanto Sindusubroto, dan mengapa ada yang salah seolah
Rumput di luar tumbuh berbeda?
Kamu ayah yang telah memberi nama Mahesa Bayu
Suryosubroto untuk terlanjur
musibah sebab “air tetes terus tempuh” waktunya untuk sebuah kematian namun di
seberang detik Juridifikasi Supernatural. Dari detik apa apakah Yogyakarta lalu
yolkyakarta dari historium rumput di luar.
“seandainya
Ganja” bila kau dengar rumputpun tertawa setelah kambing guling. Bagai dapur
masa kecilku.
Kamu adalah kuning telur, lalu kamu adalah akomodasi, lalu
tetapi kamu juga juridifikasi sebuah putaran tempuh sebuah peluang aku tahu aku
lahir untuk masa depan, namun itulah patah hatinya dari kereta atau Rumput di
luar dekat ayam liar dalam hutan sewaktu kematiannya historium dari juri
akomodasi aku bermain maka yog adalah yolk putarannya halaman sederhana
Tetes Sebuah Seberang
Kematian sebuah Prodigy
Jatuh Diatas
Langit
Navigasi lebarnya mendayung, Dari
realita aku di sebuah seberang dari apakah rasanya tinggi. Apakah Mendayung
sayapnya burung albartos bisa tidur seketika bukan jatuh diatas langit.
Berbeda dengan aku Tinggi Namun
Jantungku mendayungkan alur informasi siapakah aku... darahku alur dari tetap
fakta jantungku yang hidup sedangkan pikiranku mayat hidup.
Heroin dalam anatomi, terlalu
takut tempuh rasanya mabuk dengan heroin di new zealand.., Maka aku buang di
“close set” kemudian sakau.
Kemarin sebuah seberang sebuah
waktu, tetes darahku ialah informasinya bukti jantungku di jakarta.., Kampung
bali dekat dimana itu Jalan Sudirman.
Rasanya artistik apa apakah itu
abstraksinium empatiku menjadi dan aku ingin hilangkan rasa takut dari
bagaimana mekanisme seluruh informasi dalam vena nadi pada molukularsinium
menjadikan darahku tetes sebuah bekas arti dimana rasanya darah yang asin
kujilat itu memang najis terasa pahit.
Kemarin kusembunyikan cerita
diskografi seorang Dj dengan musiknya dari akhirnya tinggi jantungku hanya
ingin lagu prodigy saat itu atau ingin jadi bagian dari seolah ganja padahal
tetap opium.
Kematian sebuah Prodigy, kau
katakan itu ini ilmiah namun apakah indonesianya di luar batas halaman ketika
saat historium setelah mimpi kematianku kalian membaca melihat ini ialah
musibah.
Ibuku lahir dari keluarga
bangsawan dimana masih apa apakah alurnya ialah Majapahit, lalu ayahku atau
kamu ayah aku yakin aku berdiri sebelum kemarin mataram bila changi akhirnya
ialah juridifikasi Validasi Bila memang Changi masih ayah dari semua raja
Mataram.
Maka Kunamakan dia Agar Lestari
dari kekasihnya siapakah Changi Di seberang Sungai Sindu di Mana kemarin Garuda
membantu. Anakku Siapakah kriterianya beruntung menjadi Pewaris Sindusubroto.
Aku tahu aku bukan siapa-siapa, namun setiap rasa heroin
yang bukan pada umumnya rasa jarum dari suntikan dokter umum memberi vaksin
bila validasinya mensihir seluruh pasen maka mereka belum benar paham wawasan
dokter.
Sebuah suntikan Cuma hanya pada
umumnya rasa vitamin C namun liquid lalu
apakah kemarin presiden suharto di lihat anaknya sebelum dia pergi dalam
Kematiannya salah paham apa sementara seolah sekutu apa apakah artinya di
hianati artinya kemarin tingginya status masih putaran salah padahal dulu
historium ragam juga apa apakah sekutu lencana Amerika berkhianat.
Apakah wawasan semua SLA atau Sekutu Lencana
Amerika ialah wawasan yang
artinya tidak bisa di harapkan setelah Delegasi Indonesia ke sebuah seberang
Sekutu Lencana Vietnam.
Seolah Kematian Indonesia bangsa
yang salah masih seperti Kematian ketika seolah ajal seorang manusia roamantis
Ceritanya namun arti akhirnya jantung rindu pada seorang kekasih siapa dia
orang jawa yang polos itu dianggap kutukan bangsa. Kemarin Bahkan sebelum
Mataram seolah tidak di rindukan dermawan akomodasinya bertutur kata pada kaum
amsterdam setelah 1 rupiah.
Aku tidak tahu jarum apa yang
bagai bertambahnya jarumku setiap hari. Aku tahu suharto seperti kakaknya
ayahku sebab TKR.
Aku tahu hampir semua mereka yang masih lihat sepuh siapa
kalian memiliki sepuhnya cerita manis dari hampir kemarin jadinya putaran masa
lalu percaya di seberang apakah lelaki melihat wanita berdiri hanya punya
halaman sederhana untuk melayani.
Aku tahu suharto sebagai presiden
bukan manusia siapa dia tidak kubayangkan ayahku mengapa tidak memiliki istri
kedua. Padahal Ibuku hampir belum paham fungsinya atau belum paham dari
simpulnya aku melihat seluruh kejadian prospektus musibah ini.
Dari prospektus prospektrum sampai prospektrium maka sihir
prospektusiniumnya mayat hidupku ini memang patah hati.
Di seberang sebuah hidupnya aku
memakai heroin, memang ialah rasa dari sisi hampa yang salah paham dari
akomodasi terhormat seorang ibu.
Masih berani aku kepada ibuku dari kemarin historium
mengatakan dia ibu yang brengsek sebab meninggalkan anaknya, sebab waktu
putaran dari dia mencintai Dice sebab dari empati hingga merasa memiliki. Beda
dengan
dugaku ia..,
Kemarin dari masih sembilan bulan
ia merasa haknya aku jadi anak.., padahal dari saat musibah aku berumur lima
tahun telah tempuh umur lima tahun kecewa patah hati yang hampa.
Aku tahu hampa ini bergerak sejak
maksudnya dia tidak sengaja mendorongku hingga takut.., walaupun ia sengaja
telah mendorongku kecewa pada putaran gelap selamanya kematian, kecewa patah
hati pada kriteria karakter itu.
Melihat karakter kriteria dari
musibah ibu merintih sebab adiknya di bunuh ialah fungsi air tetes tempuh
empatinya tumbuh menjadi apa apakah dia bergerak pergi meninggalkan belum
mengendong aku kecuali heroin lalu dia kaget dan kamu ayah yang sebab humornya
mengapa terlambat memotong anakmu sendiri bagai bebasnya mensembelih akhirnya
jadi kambing guling seekor itu.
Kamu ayah humornya yang padahal
bisa melihat dia sembilan bulan indah bulan madumu, seperti semalam kemarin
sebelum aku tidak sengaja di dorong beliau yang brengsek senang menjadi
ditektif namun kalah menyelidiki arti diseberang kebenaran.
Kalian berdua masih kukutuk sebab, dari masih bila
halusinasi kalian hidup..,
Kalian berdua bila kemarin mati
berdampingan di kubur dalam komposisi Nisan dimana kematian dengan nama
seberang kriteria alur dari humornya aku bukan pewaris nama warisan objektif
dari binti bagaimana siapa aku berwawasan akhirnya bagai sampai seolah pasir
matahari tiba di bumi tanpa bagaimana kalian lahirkan aku di kutuk alam. Maka
kalian orang tua yang brengsek.
Hampa Jatuh dari Langit itulah rasanya patah hatiku..,
seharusnya seperti pada umumnya lelaki dari siapakah kamu ayah polos sebagai
dokter bedah atau siapakah kamu ibu yang berani menjadi penyidik payah walaupun
jadi pengacara dari akomodasi agenda musibah itu.
Langit Hatinya Solariumist
Undangan
Bumi lahirnya delegasi
Kertas Sakaral apa, kertas sakral
utuh nodanya dari hitam aku siapa? takdir nyata putaran itu ini darah najis.
Darah Najis mendayung alir waris
darah harusnya hormat mereka pada apa adat siapa aku dari seberang kemarin
waktu lewatnya. Kertas putih dan Hitam tinta bukan fungsi darah najis festival
jantungku hidup sebab organ bagai seolah melintang mendayung jatuh dari langit
bintang kejora seekor dengan ilusi seolah pasir matahari itu ada di sebuah terus
tempuh seberang putaran apakah kusebut bintang-bintang disana. Itu ini matahari
lalu lewat seekor kejora mengapa?
Belum bunuh jarum festival
jantungku masih senang takut kematian sebuah akhirnya lestari hidup sebuah
seberang gaya laganya di luar setelah rumput tumbuh subur rumput masih di
seberang belum masih puas jarum menghentikan metabolisme fungsi sel Mayat hidup
ini beragresi tentang fantasi terliar.
Juri juri melihat aku berlari
laga, dari di luar batas solarium di sebuah gala planet dimana di seberang
kebun itu adalah rasa takut saat sepasang Anjing haus air tetes najisnya aku..,
takut, jika itu ini nafas terakhirku di antara mahluk-mahluk tambah tumbuh
pohon lestarinya rasa takutku dalam sebuah hutan di seberang vietnam.
Kemarin aku ingat dalam dinding
molukularsinium sel darahku artinya fungsi organ jantungku berdansa menari
ringkas enerjik kekuatan wawasan atas rasa penasaran namun tiba tiba hampa
tinggi jatuh dari langit. Sadarku berlari dalam hutan setelah kabur dari
tahanan dalam vietnam menunggu aku diseberang bergerak lari di tunggu para juri
menjadi apa artinya nilai hidupku.
Gala-gala itu ini luas, masih di
kejar takut di tangkap najisnya air anjing jika sampai di tubuhku. Aku belum
patah hati takut tapi sesaat itu aku berani lari untuk hari ini. Tapi jika
sedetik saja lihat itu ini ialah sadarku membenci rasa lestari bilantaranya.
Setiap hutan tambah tumbuh takut aku merasa kemarin jarum heroin adalah kemarin
apakah sebab arti membuat sepasang anjing ini ialah halusinasi dagingku bagian
dari gradasi air tetes binatang berkaki empat yang sepasang di perbatasan
sebelum vietnam. Gala-gala air tetes belum rasa kematian berdiri sejak dari
halaman dimulainya aku kabur lalu kaget sepasang lewat galaknya aku takut,
belum aku ingin loncat mimpi halusinasi ilusi itu ini langkah seandainya
kubayangkan dari awal bisa kubayangkan halusinasi mereka anjing sepasang yang
bersembunyi membuat tiap patah hati takutku jadi tambah kecewa, aku siaga tahu
langkah-langkah daruratku loncat seolah di sebelah aku di sembunyikan dari
jebakan jenderal bertengkar perang vietnam aku loncat dari abstraksiniumnya
ingin langsung bukan jauh apa apakah itu ruangan kaburku di sebelah vietnam.
Takut nafas terakhirku berharap bila saja dilema tetes sebuah hidup seberang
sebuah kematian hari itu ini jarum.
Aku berlari .., aku berlari..,
masih berlari..., terus berlari..., biarkan berlari.., masih jatuh.., disebelah
jatuh.., tambah berlari..., haus berlari.., takut jatuh.., lewat lari.., tempuh
jatuh.., bawa berlari.., tubuhku jatuh.., apa jantungku.., itu ini berlari.
Jatuh di sebelah dimana aku takut
sepasang ekor sisanya paru-paru ini ingin jarum heroin sebab lelah berlari. Di
belakang pikiranku kemarin jarum membuatku bermimpi. Gala-gala bila dimana
hutan lewat melintas ingin jarum tiba dengan heroin masih sepasang anjing kejar
aku tambah putaran itu ini keluar dari kamar itu. Aku kaget di kejar sepasang
anjing lalu lewat kebun mereka lestarikan bunga buah opium dimasak di rumah
itu.
Terpontang-panting halusinasiku
mendayung ingin hidup mengapa tidak di dalam ruangan yang sembunyikan aku saja.
Padahal itu heroin dari sebab jatungku adalah festival berdetum jurinya
mempompa nilai kriteria siapakah aku?
Aku berlari loncat padahal dimana
jatuh loncat saja masih cuma cukup ingin di sebelah itu ialah dekat dengan
halaman aman delegasi sosial vietnam, siapakah aku untuk “mereka” siaga
seberuntung takut siapa aku berdua dengan heru.
Di kejar siapa berdua masih
sepasang ekor setan terus takut darahku pompa jantung meledak bara panas
paru-paru takut sakitnya hipertensi tekanan darahku ini menjadi berpacu gala
jurinya menunggu anjing itu apakah akhirnya berakhir aku aman di jaga belum
habis di gigit terluka dari beruntungnya kemarin jarum heroin ialah durjana
siksaan mereka.
Aku kaget paru-paruku meledak
putaran sakral lewat belum dimakan sepasang anjing masih berlari terus tempuh
dalamnya hutan dari gelap pagi hampir terang seperti terangnya terbangun sadar
udara pagi itu ini rasanya bisa tenang paru-paru sebab seolah beristirahat bila
fungsi anatomiku sedang berlari kemarin masih overdosis sisa rasa heroin.
Saatnya habis buka waktu yakin
aku bisa bertahan lebih kencang berlari jika sedikit lebih tambah saja rasanya
fungsi langkah ini lebih tenang bila heroin rasanya memerintah program fungsi keinginan
di samping metabolisme molukular sistem pegerakan mekanisme dari tiap langkah
kabur takut pada nafas terakhir kematian jangan di makan anjing.
Heroin Sihir aku sedetik saja
overdosis maka aku yakin siaga tanpa takut, bila saja dalam hutan berlari dari
bertanya juri durjana jenderal yang tangkap aku dari mengapa mereka ingin sebab
itu inikah.., Heroin sihir aku ingin mentenangkan sel darahku pada umumnya rata
mengalir di setiap takdir darurat masih berlari.
Sihir berlari bantu aku dengan
heroin, mencari takut dalam denah hutan.
Bingung denah alam wawasanku
bergerak, meknisme orbital gala posisi pagi yang mulai terang juga rasanya
hampir mati saja juga dari kiri atau kanan langkahku dimana aku dalam denah
sakit rasa merasa overdosis terasa heroin hampir sisa ampas akhir dari kepala
merasa demam sebab jantungku tirani dari organ dimana pundak atau kiri jika
kanan melangkah berlari. Kepalaku mulai merasa mendayung darah dalam aliran
dorong terus demam.
Mendayung-dayung seolah demam
kepala mendayung muara sebab darah di pompa jantung menjadi demam dimana
orbitalsinium ialah kepala yang rasanya hampir pecah rasa tempuh pada teror di
belakang suara anjing yang wajahnya belum aku lihat.
Jantungku akan salah fungsi
pompa, darahnya terus ingat kemarin sore jarum ketika di dalam ruangan itu
ketika jarum heroin di sebelah dapur aku disembunyikan melimpah dekat kebun
sebab lilin kecil itu larikan maya imajinasiku apa apakah gala kebun bunga
opium itu mengapa lebih harum bagai wangi dari sesuatu yang serupa namun aku
tahu diseberang wangi itu seolah ini adalah planet dari langit-langit dimana
sebuah sihir heroin menjadi sebab.
Jantungku akan bertanya tenang
fungsi mekanisme, darahnya terus tempuh wawasan ketika takut di dalam rumah
kemarin dari aku kabur.
Dari jatuh salah sebab
kutinggalkan rumah itu padahal sihir heroin bisa lebih baik sebab demam dari
wangi sebab siaga diriku pada gala lestari kebun heroin itu subur dari diluar
masih seolah sebab jika putaran gelap dingin dari ekor kejora ialah pasir
matahari dimana di bawah langit-langit dia melihat aku delegasi sosial
Indonesia yang di undang siapa sedang bermain bara sihir heroin sedang di
siapkan jarumnya untuk di suntik kemarin dari jadi wangi itu ialah sebab
rinduku.
Kebun bunga untuk tamu delegasi
putaran sosial dari sebenarnya aku aman di balik ketergantungan masih jika
diseberang dimana dalam hutan aku tersesat juga belum paham mengapa demam ingin
ada di belakang ruangan penyiaran di dalam amannya upacara melihat siaga mereka
dari planetnya pagi dalam markas saigon di seberang belajar bahasa amerika
untuk sekutu lencana amerika aku berharap menemukan diriku telah terlanjur
melihat di luar batas solarium tambah takdirkah aneh alam semesta jika ada
rumput lain tumbuh sebab di luar sana. Sementara puing-puing terasa kanal-kanal
dari sisa kemarin histroium masih aku berlari menyeberang batu-batu situs
purbakala di tetangganya vietnam.
Wangi demam sihir heroin dimasak
tiba-tiba ingat aku terpelanting dan dalam batasnya anjing itu kaget melihat
aku tergelinicir seolah di bawah langit-langit rahasia sebuah dapur melipah
getah hitam bunga jelas aku lihat dalam dapur itu padat di panaskan melentik
ingatan di adon bagaikan formula rahasia aku terpana sihir heroin sedang di
resepkan masak dari getah intensitasnya seolah kebun itu menunggu malam tenang
dari bila bunga opium tumbuh untuk manusia istirahat dan tidur bersama ekor
bintang kejora membawa pesan berita ada planet serupa di luar batas solarium.
Apakah aku seorang solariumist,
telah menseberangi galaksi, menemukan idealisme arsitektur pilar seolah rumput
tumbuh tetap kemarau, saat solarium di seberang bintang-bintang menemukan
planet tenangnya intensitas saat putaran hitam mengadon adonan gala hasil bumi
dari bunga opium ialah getah yang di densitaskan formulanya dalam mutasi
molukular sesaat planet itu lebih sekedar dari misteri dimana diriku melihat
mereka ingin mensambut jantungku di persembahkan pada itu ini.., prinsipnya
konflik.., sesakti apapun siapakah aku sekutu lencana vietnam dalam undangan
apakah menyesal telah salah melihat situs wawasan historium objektif wangi
demam sihir heroin menjadi prinsip lewat misteri indonesia mereka seolah lebih
paham membela rajanya di bandingkan lemahnya indonesia dari mataram atau
akomodasi amsterdam ketika belum jepang.
Indonesia aku adalah delegasi
putaran sosial yang mencari kriteria dari terpontang panting dalam densitas
seolah jantungku melihat festival adonan pekat hitam getah dari opium menjadi
itulah ini apa langitnya itu ini adalah festival merayakan dia melihat aku
tertidur akhirnya beda formula apa sihir heroin membuat heru temanku di
introgasi dalam lentik bekas hitam getah seolah di densitas putih serbuk
tumpukan sebuah gunung nikmat kusebut.
Sungai membawaku kemana jatuh tergelincir langkah di pagi
itu biru atau awan di langit putih dan aku telah tergelincir aman beruntung
masuk masuk sejuknya putaran orbital demam di kepalaku berhenti sebab sungai
membuat anjing kecewa berhenti dalam suaranya yang kaget masih berteriak seolah
pasir matahari tempuh pagi itu di bawah langit mendayung di bawa misteri kemana
diriku tidak peduli pada wajah jenis apa anjing yang telah mengkejar aku takut.
Janji Rumput Di luar Ingat
Mimpi
berdiri Masih kartunya
Kemarin sawah-sawah masih diantara hutan dimana takutku di temukan namun sejuta kemungkinan aku takut pada
wajah apapun kaget anjing yang kecewa.
Di tepi seberang saigon siaran
radio mereka masih sedang dalam siaga yang bermain kartu poker sebelum masih
pasti menghitung berapa banyak pulang membawa bergeraknya kemarin gerilya
bahaya merajut musibah ketika besok janji rumput di luar ingat rasanya masih
hidup masih aman siaga kartu poker di dalam sebuah kriteria akomodasi bisnis
kaum sosialis para pustaka pemilik bisnis di kota di balik belum di serang
jebol sampai takut bermimpi.
Kemarin sawah-sawah terakhir
suara pagi menjadi malam dimana aku ditemukan lalu tempuh kembali dari rumah
petani siapa mereka akhirnya sungai itu membawa aku tidak sengaja di jemput
jadi sekutu lencana amerika.
Mereka menjemputku hampir dari tempat zona prinsipnya
perang. Sementara di seberang laut itu ini tahun pembina undangan berdatangan.
Perang seperti prinsipnya besok
jadi tambah apakah bentuknya gelap bayang-bayang bahaya merajut musibah
menunggu masih sedangkan markas saigon berduka cita tambah.
Aku masih mabuk melihat mereka
main kartu poker sementara ada yang mabuk namun terlalu kaget dari prinsipnya
konflik. Sementara itu indoensia pragawati favorit populernya di beritakan di
bunuh. Bagaimana penyelidikan di indoneisa beritanya menarik perhatian, dimana
kabar berita misteri pembunuhan dice seorang pragawati. Aku Mimpi berdiri
beruntung masih hidup dari setelah penagkapan sementara Heru masih hilang entah
kemana “???”
Lambungku sedang bercerita apa
nafsunya mendengarkan radio penyiaran para tentara amerika, sedangkan berita
delegasi dari penyelidikan juridifikasi wanita cantik tersebut seperti lebih
beragresi warna infasinya membuat aku kaget. Sebab lebih dari rumput di luar
apakah jakarta kubayangkan bisa lebih buruk masyarakatnya paham arti dimana
wawasan denah putaran politik objektif menariknya.
Kiranya siapakah yang menjadi
penyelidik subjek dice di bunuh masih mencari tersangka, sedangkan penasaran
apakah aku pada keluarga yang di timpa musibah.
“siapa iya detektif oprasional
respon berita kabar buruk dari indonesia?” aku membayangkan mabuk namun main
poker di seberang meja penasaran sementara disampingku seperti tentara kecewa
padahal seperti masih remaja beruntung masih hidupkah dia dari hutan atau kaget
baru datang dari sebab Lencana. “buat apa iya kok ada peranan manusia hidup
ingin apa masih punya keberanian wajahnya seolah bermain-main dengan bahaya.”
Artinya simpul bila berakhir
perang cerita musibah dice mungkin semakin cepat semakin apa iya terangkan di
balik pembunuhan “Astaga Durjana”
Kematian terlalu murah apakah lebih murah mati dari artinya
bila aku tahu ada pelacur disini rasanya apakah ajaib sebuah putaran yang ingin
aku selidiki saja.
“Mas Toni dari Jakarta iya”
Aku tiba-tiba ditemani kaget “,
iya kamu astaga siapa?” Dia siapa iya kok datang menegor bikin kaget saja.
Dia memintakan bartender untuk
aku menerima tambahan minum bir “saya perwakilan validator dari permohonan
untuk mencegah infasi, masih tentang kemarin musibah, ini perwira amerikanya..,
rutin hari ini agenda keamanan.., di ganti dari setelah UGD kembali lanjut
introgasi penyelidikan untuk mas Toni sebelum di boleh di pulangkan ke
indonesia, tapi masih harus di awasi bila masih trauma, sebab terapi belum selesai..,”
dia berdiri di samping tugasnya orang indonesia yang belum aku kenal belum
kusangka masuk dari seberang kartu poker pintu di bawah lampu lebih terang
siang hari di luar.
“ini terus birnya iya, nama saya
andi wakso dari surabaya menganti melayani penjaga yang kemarin pasti mas tony
lupa namanya siapa setelah dari akomodasi unit gawat darurat perawatan saya
masih bidan dari tenaga kesehatan dari intern asisten yang kemarin itu
dokternya medis dari lulusan Universitas Indonesia, kedokteran pada umumnya
tapi masih tentara juga dari TNI.”
“emangnya namanya dokter siapa? Itu ini bir yang untuk
saya..,”
“umur berapa mas tony..,” andi
masih melihat apakah aku masih kuat sembunyikan rasa takut.
“ga usah tanya deh umur buat
terapi.., males nih” aku merasa bir yang aku minum juga belum pulihkan wawasan
sehatku kemarin sebab kemarin.
“Ok!” ‘saya paham’ “em unagh baik” andi jadi validator yang
intuisinya kuduga ajaib dan seharusnya kuharapkan dia melihatku.
“Sementara segelas setelah satu
cepat habis kuminum!”
Sementara kutunggu Mas andi
siapkan bentuk halaman lampir yang di tulis pemuda amerika itu “ini
Juridifikasi permohonan kerjasama, dari ragam setelah kemarin sudah saya
teranslasikan bahasa.., lancar ga mas bahasa inggris.., ”
“Udah teruskan saja humornya apa sama “??!” saya masih mau
donk segelas lagi rasanya masih haus” langsung dia dengar minta rasa
ketergantunganku masih bertanya
selidiki...,
lewati lintas apakah yang kupikirkan dan dalam bar ini
mengapa sebagai wartawan aku dalam sebuah limbo paragraf kematianku yang memang
belum bisa kupahami dalam artinya besok apakah misteri limbo dalam alam semesta
ini...
Limbo Kemarin Berperang Tambah Berapa
Setelah
Dua Karakter Akomodasi Terhormat
Ayahku Sindusubroto, setiap pagi belum bercerita apapun
wawasan hidupnya, aku menjadi sakral dari takdir
menambah fungsi duga gugurnya ..,
Takdir hentinya ayah berhenti
memanggil dirinya sebagai sindusubroto sejak hanya senang memanggil kriteria
anak bagus atau cah bagus “???”
Kemarin Mahesa Bayu Suryosubroto di panggil ayah, dan kamu
ayah ialah warisan mayat hidupku dalam seolah
topeng..,
“Tempuh Di Seberang Horizon
Putaran Jiwaku..”
Tempuh Di Seberang Horizon Putaran Terusan
Arti Topeng
Brengsek Topeng ini
Bagaimana.."???" di balik seberang kau akan
tempuh diriku Bagaimana.."??"
Di balik..,
Tempuh Diseberang Horizon Putaran Jiwaku bisa Masih..,
Terus TEMPUH...,
Engkau ingin kembali tempuh
rasa-rasa empati..,
Terusan arti Topeng ini. Masih mulai dari aku atau kamu
tempuh arti..,
Dari jika.., jika waktu ada
tempuh "???" mengapa kita...,
Tempuh dari selalu hasilnya menjadi hanya sebuah seberang
yang mengecewakan..., Topengku sesungguhnya ialah cerita Ramalium untuk masa
depan dan arti terusan
prospektus..,
topeng ini adalah arti jiwa
terusan warna merah berani yang mereka atau dia ingin melihat Horizon dari
Pasir Matahari.
Merah terlalu berani hampir saja
seperti warna arti darahku, merah artinya apa apakah tempuh dari seberang batas
itu,
dari di balik topeng sebuah seberang gagal aku.., tapi
padahal artinya masih terus aku yakin pada mereka
gendong tempuh apa jika bagaimana
mereka..,
lalu yang tempuh putaran bagai
mendayung hulu waktu dari mereka di sepenggal Merah, topeng rasanya malu pada
limbo paragaraf kematian.
Ini adalah kemarin limbo sebelum
kembali, sebelum merasa, sebelum simpul yakin tempuh arti apa arti sepenggal
merah.
Sebelum sekutu paragarf sebelum
terus tempuh arah yakinmu ingin meneruskan putaran sebelum jatuh, jatuh, jatuh
, jatuh, dan putaran jatuh ialah masih belum kematian Indonesia.
Merahnya merah, merah merah
solarium matahari langit di seberang angkasa, merah merah merah merah lipstik
warna kekasihku mencium terakhir mayat hidup tubuh ini masih sepenggal merah.
Terus tempuh kemarin jatuh, jatuh, jatuh lalu kau kenal rasa takut empatimu
dengan sampai kau benci arti takut.
Topengku arti betapa buruk dari
sepenggal arti mayat hidup ini masih bernafas dari tutup sepenggal meronta
ronta sengit benci hampanya bertengkar dengan apa apakah misteri sisi terusan
selamanya terusan tempuhnya ingin di seberang horizon putaran jiwaku,
utuh adalah jatuh utuh jatuh
empati jatuh sepenggal bayang bayang sosok gambaran kebenciannya ialah tanda
menempuh arti apa kau melihat topengku.
Gelap humor kematian.., seharusnya tertawa sepenggal cacat
kurang pada umumnya bila kau melihat Mayat-mayat hidup mengapa ingin tempuh aku
bercerita sebuah seberang rahasia padahal raksasa besar matahari misteri itu
bercerita… ,
Lahir paragraf bersamamu limbo
kematian dan masih pastinya simpul kematian manusia hasil samanya siapa mereka
terlanjur di seberang gelap matahari maka besar namun mencari sebab menjadi
orang tempuh tunjukan kamu juga jiwa paragarafnya adiksi musibah .
Sejahtera bayangan kau tidak
punya misteri hidup belum mustahil tapi aku Masih sepenggal tidak pada umumnya
lain orang dari takdir. Kau Jatuh Dari Jatuh kecewa bertambah,
sebab bagai engkau paham, wawasan
masih melihatku pada umumnya sama dengan jalan itu ini panjang jalan aneh itu
ini musibah perjalanan indonesia masih putaran musibah di jiwai bersatu
sepenggal terus bertambah.
Mengapa juga engkau mengapa waktu-waktunya akhir ialah
terusan yang di tempuh merasa apakah akhirnya dia ajaib berbicara, tapi apakah
dia berbicara sangat menginginkan semua mahluknya memahami tanda, tanda,
tanda, tanda, tanda, tanda
bilantara
tanda-tanda. Aku membayangkan dia
sedang memandang naluri itu ini seorang mayat hidup ini solarium dari
seluruhnya tunduk mereka melihat siapa sendiri utuh.., tanda utuh dari utuh
bayangan gelap manusia berakhir terakhir..,
Ahirnya setan dan Itu ini apakah iblis limbo paragaraf
kematian lalu berhenti rutin utuhnya umum biasa seperti biasa mengapa topeng
musibah juga mengapa utuhnya tidak bantu meneruskan rutin berada di sampingku
bantu menjadi setan-setan dan iblis-iblis pendamping kelestarian dari wawasan
siapa aku menjadi mayat hidup. Setelah
Naluri Mengapa..., juridifikasi supernatural.
aku telah mengapa aku, kaget mereka masih melihat dia.
Kaget aku tidak menyangka kaget setan-setan tersebut masih rindu pada wujud
yang rahasia dari juridifikasi supernatural hukum fisika bila siapakah tuhan
kuanggap ada “???” Jatuh mengapanya juga mereka mengapa juga
tampak kurasa, sepenggal berpikir
aku merasa..,
Rasa mengapa terus sepenggal
tempuh ulang takut gagal simpulkan, rasa, rasa, rasa, rasa, rasa, hanya rasa
telah bilantara waktu mengapa tempuh rasa..,
rasa-rasa sejak sementara sejam
hampir utuh setan setan di dalam gelam sisi gelam gelam..,
dari kegelapan senang tiba-tiba melihat
empatinya, sedang di sambut supernatural oleh penciptanya musibah dan menikmati
siapa wujud rahasia tuhan pencipta itu hina, dari tempuh.., tempuh rasa rasa
telah wahana wawasan “??..”
Mereka melihat hanya kegelapan
manusia maka terang sementara sejam itu seolah kembali senang rindunya di
cerahkan tuhan sedangkan aku terusan terus menoleh-noleh ingin mencoba melihat
apa yang mereka lihat tapi gagal apapun melihat…,
Siapa pemimpin pencipta arwah dari rasa berpikir apakah
apa, apakah setan bukan wawasan di seberang wawasannya wawasan sebuah wawasan
apakah setan dalam sejam itu menikmati sejam utuh sebuah apakah hanya gelam
gelam
gelam..,
dari gelam gelam misteri yang hanya bagiku merasa rasa
sejam waktu itu mereka tidak biasanya tiba sebagai pendamping bertengkar
wawasanku sebagai pustaka mayat hidup.
Pemimpin Wawasan Tumbuhkah Salah
Aku adalah keberanian dari di luar seberang dari apakah
terbayang limbo paragraf kematian.., aku melihat
perubahan yang salah masih,
berpikir apakah hidup..,
dari apakah prasangka? pada keberanian dengan masih di
ikuti takut itu apakah mensimpan takut jika takut lalu takut kutukan dan,
siapakah, Pemimpin Wawasan Tumbuhkah
Salah..,
Waktu besok sepenggal.., besokkah tersisakan apa?
Seandainya wawasan cintaku itu apakah,
lalu apakah salah? Sepenggal hatiku adalah racun.
Bukankah membenarkan jikanya sepenggal alam anugrah
apakah.., lalu pergimu.
Maka.., waktu besoknya lalu
sepenggal jatah besokkah apa?
Dari topeng lalu jatahnya disembunyikan takutku anugrah
paragaraf dari jiwa terakhir bila bernafas berbait mayat hidup hanya seolah
pada umumnya patah hati saja dan dari
topeng..,
atau Mayat Hidup Itu Ini.., dari jika
Besokkah apa
kriterianya kau Tahu lingkaran hidup bait Aku Lahir...,
“sebuah seberang..,”
“Di Balik Semua Malam Di Masa
Depan”
Belum beruntung takut lalu takut apa yang harus
kutempuh..,
“dari..,”
Aku lahir tumbuh dalam mimpi, bagaikan sepenggal wujud
nyata di tinggalkan pergi untuk tertidur, aku merasa manis madu air susu ibu
karena teringat sedang masih sedang lagi sekarang, apa apakah berakhir terakhir
dapat abadinya bercinta dengan istriku dan apakah dari alam sadar dimana hatiku
ingin kusimpan sengaja itu adalah madu apa apakah
wawasan, cinta..,
apa apakah wawasan rasa mengalir
sumber air susu bagai pencerahan dari aku menunggu anak aku lahir ialah hiburan
ajaib dari ketika di layani tawaran harus wajibnya aku bertengkar badan dengan
istriku untuk bila bisa merasakan sejatinya wanita bila sebanyak-banyaknya,
anak ialah msutahil hal yang murah, dari mengerti jika itu tawaran wajib dari
kenikmatan menjadi suami istri disaat dia di istimewakan..., maka kutunggu
ijinnya.
Siapakah wawasan ajaib dari
bagaimana diriku terbangun dengan keberanian yang sesaat itu kaget kecewa
menjadi takut mengapa?
Sehingga hanya istriku yang kembali mengingatkan,
memorium apakah apa kecewa jelas sebab ialah
salah...,
dari tiba-tiba takut pada
sepenggal simfoni salah yang mensihir hidupku bermimpi buruk yang menjadi
jiwaku sebagai penakut mengapa harus sepenggal terulang lebih suka
bayang-bayang siaga di tawarkan misteri dari rahasia kebodohan jadi manusia
padahal di seberang puncaknya keajaiban seharusnya diriku menjadi suami
pemberani yang istimewa melahirkan wahana selamanya ciuman pada dia.
Sepenggal aku lahir, lalu juga
sepenggal aku.., terjaga wawasannya sepenggal.., jiwamu adalah sebab rasa
cintamu pada ayah apakah kuragukan.., apa apakah bukti besokkah apa sebelum
mati untuk kita selamanya abadi..
Aku tidak tahu “!!!” Engkau selamanya. Sepenggal rasa
takut!
Aku menangis setelah apakah itu, saat malam, saat mimpiku
berhenti, dan aku rindu pada wawasan seorang ibu yang mengasuh sepenggal apakah
sebab aku di lahirkan.
Aku tidak tahu “!!!” Adikmu di
bunuh oleh apa?
Wujud nyata saat itu di luar
apakah, masih sedang malas mengapa, aku ingin setelah masih wawasan terbangun
belum terjaga sadar apakah wujud mimpi itu sepenggal siap untuk besok,
terbangun walaupun apakah, terulang seperti seolah ibu bercanda kepadaku di
malam hari saat lima tahun kemudian, dimana itu adalah sepenggal wujud nyata..,
itu.., mengapa aku mencari, masih telah terbangun.
Tapi.., besokkah apa?
Madu yang mengalir seolah apakah
air sungai lalu lautan apakah artinya masih sama seperti terakhir kali aku
ingat berpura-pura apakah surga adalah wujud nyata?
Wajah pesona ibu siapakah aku,
melihat tumbuh diriku bagaimana tiba-tiba sepenggal malam selalu, waktu yang
istimewa melihat mampu apa aku bermain dengan wawasan pesona kekasih di
seberang dari beliau menjadi sepenggal apakah memorium itu baik untuk diriku?
Aku tidak tahu ayah juga berhenti memberanikan dirinya
berkomentar setelah sekian lama menjadi suamimu.
Sepenggal waktu masih apakah kami
beranikan menunggu ruangan hati kosong siapakah kami sebagai akomodasi
terhormat wawasanmu sebagai ibu.
aku lahirkan sepenggal besok
menyelidiki hal yang tidak mampu untuk siapa aku menjadi anak kecil?
Malam itu ayahku mengantarmu
pergi selamanya dari apakah istilah khusus hubungan anak dan ibu tetap menjadi
keajaiban khusus Aku ingat sungai yang mengalir madu sebagai surga dari cintamu
melahirkan monster ketakutanku tumbuh.
aku simpulkan tetapi tidak tahu
malam itu kau meninggalkan halaman sang raksasa dari langkahmu tenggelam dalam
halusinasi menjadi sesuatu yang siapakah aku sebagai raksasa arti hidupmu
menjadikan wujud sepenggal pada apakah sepenggal arti kau gagalkan raksasa
keberanian wujud nyata keberanian raksasa siapakah aku tumbuh akhirnya menjadi
apa di alam dunia ini aku tidak ingat siapakah yang menjaga rumah atau aku
menanggis di temani siapa?
Ayah pergi menemani rasa kawatir
ibu dengan sama takut masih sama dengan ayah pertama peduli apakah merasa yang
di takutkan istri? Ibu adalah sepenggal di luar seberang diriku di biarkan
tenggelam dalam apakah itu di luar seberang prospektus alam lain dari sia-sia
besok akan datang? Apakah “!!!”
Rasa-rasanya saat itu aku
sepenggal di luar rasa dilema cacat jiwaku sama dengan mengapa ibu tidak
berharap musibah itu di dapatkan, aku tidak tahu adiknya di bunuh, tapi aku
tahu diriku kaget hingga menanggis ibu menjadi masih tenggelam di musibah itu.
Besokkah apa.., apakah hari ini
adalah raksasa apakah keberanian rasa takut, karena apakah besok selalu masih
melintas baik untuk seorang raksasa. Besokkah apa patah hati dari karena engkau
sama dengan rumput di luar kutunggu lama dan mengapa engkau tiba berbeda
setelah masih melihat aku menjadi anakmu.
Kepergianmu malam itu, masihkah
bertanya sebab cacat jiwaku lahir wawasan misteri apakah musibah yang telah
mengundang rasa takutmu dan berubah menjadi apa yang kulihat bagai rumput di
luar, sunyi dan berbeda hingga engkau lupa apakah sepenggal ikatan humor
berkata apa yang kurindukan sebagai anakmu.
Rumput di luar sunyi rasanya menunggu dirimu, karena aku
seorang raksasa yang besokkah apa? Waktu di mulai, juga masih waktu belum masih
juga waktu berakhir karena sebab malam itu aku teringat misteri apakah
musibahnya adalah rasasebuah wawasan kecewa siapakah akurasa pada dimana aku
melihat rumput di luar tumbuh lebih beruntung darikah diriku siapa?
Musibah waktu komposisi lewat misteri takdir sebab apakah
adikmu di sebab takdirkan masuk melangkah sebab suatu mula semesta putaran
tempuhnya jantung waktu, dengar terjebak cacat jiwaku sial apakah merintih
belum bukan prinsipnya subur tambah rumput di luar apakah itu
ini arti…,
hidup dan matiku berubah karena malam itu.., limbo
prinsipnya salah belum dermawan prinsip konflik berakhir tempuh lemahnya cacat
jiwaku di sebuah seberang “???” Dimana dari mengapa tanpa di sadari selalu
masihkah sengaja aku memulai masih sengaja cari besokkah apa bertanya?
Mungkinkah bukan besokkah apa?
SLV 1983
Lintasan Delegasi
Cacat Jiwaku
Tertawa aku meringis Cacat Jiwaku .., tertawa kekasih
puncak dunia sewaktu saat itu lebih sekata takdir Bajuku sedang lusuh. Aku
berada di kantor redaksi menanti berakhirnya hari.
Aku adalah dimensi yang sedang lagi Jatuh
“juga masih putaran densitasnya
jatuh”
Itu ini menunggu terbenamnya
matahari..,
Jam kerja hampir selesai, namun
Kepala Redaksi mengundang kami, aku dan Heru, untuk menghadap.
“Kira-kira ada apa, ya?” Mengapa
sekarang aku diundang untuk menghadap.
Tidak biasanya Kepala Redaksi
meminta untuk bertemu denganku atau pun Heru selain tentang pekerjaan. Baju
lusuhku terasa tidak nyaman.
Celaka, aku kehabisan sabun
pencuci pakaian. Tak hanya itu, uangku pun habis. Akhir bulan begini untuk
membeli sabun cuci pakaian saja rasanya sudah tak mungkin lagi.
Lusuhnya pakaian ini membuatku
sesak. Apalagi jika membayangkan harus tawar-menawar di warung langganan dekat
rumah demi membeli sabun cuci.
Aku jadi membayangkan dapat
berlibur ke tempat yang sejuk seperti puncak. Atau mungkin pergi ke Bandung,
sekalian mengunjungi saudara. Lalu, meminta izin kepada kakakku untuk menginap.
Menikmati cutiku untuk menikmati aktivitas favorit.
Aku senang sekali dengan daerah
sejuk karena menurutku udara dingin sangatlah cocok untuk menggambar. Kebun
binatang di Bandung sudah menjadi favoritku untuk menggambar.
Aku biasanya menggambar dengan
tinta pena. Bagiku, menggambar dapat menghilangkan beban pikiran. Tetapi saat
ini, hal menyenangkan tadi hanyalah angan-angan saja.
Kulampirkan tulisan untuk surat
kabar yang siap untuk diketik. Sembari merapikan pekerjaanku yang hampir
selesai, pikiranku tak hentinya membayangkan tentang rencana berlibur tadi.
Rencana menghilangkan stresku.
Walaupun begitu, “Astaga uang!”
Aku tidak miliki uang untuk beli minum. Rasanya tiba-tiba aku haus. Padahal,
sebentar lagi mungkin aku dipanggil. Kulihat Heru pun belum tiba di kantor
lagi. “Aku pergi ke kantin dulu saja dan memberanikan diri untuk mengutang!”
Lantas aku langsung ke kantin di lantai bawah gedung. Aku haus. Aku tidak
peduli apabila saat ini Kepala Redaksi mencariku. Meski khawatir, aku tetap
pergi ke kantin. Lagi pula Heru juga sedang tugas di luar dengan wartawan lain.
Aku berharap, kopi nikmat, akan menggantikan rasa khawatirku pada undangan
Kepala Redaksi.
Apabila terlambat, setidaknya aku bisa membuat alasan yang
meyakinkan kepada Kepala Redaksi. Aku memikirkan bayangan Bapak Indrawan,
serupa dengan rekan wartawan Heru dan Putri, yang mungkin baru tiba karena ada
berita di luar kantor. Akan tetapi, dengan yakinnya aku ke kantin saja.
“Ibu, minta kopi satu.”
Aku datang ke kantin meminta untuk dibuatkan kopi.
Selintas, baju lusuh membuatku ragu untuk mengutang.
Akan tetapi..,
aroma kopi tercium begitu
semerbaknya. Sepontan aku terbayang akan kenikmatannya. Akhirnya, kuberanikan
diri untuk mengutang..,
berharap Ibu Datun memahaminya.
Selintas terpikir olehku, apakah Ibu Datun pemilik kantin akan peduli dengan
penampilanku. Aku rasa untuk mengutang kopi, dan sebatang rokok tidak perlu
khawatir dia percaya padaku, walaupun kurasa, aku mulai merasa tidak nyaman bila
terlalu sering.
Ini bukan yang pertama kalinya
aku terdesak mengutang pada Ibu Datun. Prihatin akan utangku, aku tahu sekarang
harus mengutang kembali, tapi kapan aku akan membayar?
Bisakah dia berharap tentang itu?
Kini aku akan menikmati waktu, meminum kopiku. “Ibu terima kasih telah
dibuatkan kopi. Tapi sekarang saya utang lagi,” ujarku saat Bu Datun tiba
membawakan secangkir kopi.”
Ibu Datun tersenyum dan berkata,
“Yang ini sama seperti kemarin juga nasibnya?”
“Iya,” Ibu Datun tahu, kopi yang akan kuminum akan
tertunda dibayar. Berutang dan
kebiasaanku yang terdesak,
apalah artinya sebatang rokok
tapi mengopi, aku merasa menghentikan waktu, selalu dalam benakku, menikmati
meminum segelas kopi mengingatkan diriku pada masa lalu. Segelas kopi artinya
ialah kebebasan dan kemegahan dalam hidup.
Segelas kopi membuatku teringat
saat pertama kali aku menyukai kopi. Saat ini, aku menikmati kopi dalam sebuah
kenangan, perasaan terdesak yang serupa. Dalam masa lalu dan kesulitan.
Selintas saat ini kenangan baik
menjadi sifat pendapat, alur renungan, kuduga menifestasi itu ialah renungan,
harapan baikku pada rasa peduli pada sifat ayahku dan itu ialah kenangan ketika
masa-masa saat ayahku menawarkan kopinya padaku ketika aku sedang giat belajar.
Aku tidak boleh lama-lama di sini. Aku tidak boleh didahului oleh Heru untuk
bertemu Kepala Redaksi. Akhirnya gelas kopi yang belum tanda habis ini terpaksa
kutinggalkan.
“Ibu, kopi belumku minum semua, aku mengutang dulu,
nanti kubayar setelah mendapat uang bulanan.”
“Iya, tadi kau sudah ingatkan
aku, Toni,” ucap Ibu Datun.
Seusai pergi, dari kantin, aku bertemu dengan Heru dan
Putri yang akan masuk lift. “Dari mana?” tanyaku pada Heru dan Putri sambil
masuk ke dalam lift yang masih
terbuka. “Dari, Dinas
Kesehatan..,
menanyakan Agenda kerja mereka,” jawab Putri. Kemudian
tanpa ditanya kembali, Putri menjelaskan agenda pengadaan susu untuk rumah
sakit yang terlambat, dan itulah berita.
Karakter di Balik Kamar
Gelap
Aku sedang bersama Putri ketika
tiba-tiba Toni datang ikut menyela masuk ke dalam lift sekembalinya dari
kantin. Aku baru saja kembali dari Dinas kesehatan. Kami hendak bertemu dengan
Kepala Redaksi..,
kemudian setelah itu, kami ingin mencetak foto yang kuambil
dari terlambatnya pengadaan susu. Aku akan mencetak foto kulkas yang rusak.
Memang tak tampak
seperti berita serius..,
namun itulah berita. Kepala rumah
sakit umum daerah memintaku mengambil gambar dari keterlambatan pengadaan.
Bagaimana kulkas bisa rusak?
Karena hal ini, pengadaan susu ke
rumah sakit tiba-tiba berhenti. Aku dan rekan wartawanku, Putri, sedang
menyelidikinya. Kami pun menginvestigasi sikap pemerintah akan masalah ini.
Aku baru saja datang, melihat
Toni ada di sampingku, artinya kami berdua belum terlambat untuk menemui Kepala
Redaksi. “Toni, dari mana kau?” tanyaku kepadanya. “Baru saja minum kopi dan
menikmati sebatang rokok, sekaligus menunggumu Heru,” ucap Toni kepadaku. “Kau
baru saja dari kantin,” ucapku menduga.
“Iya, betul, aku jenuh dan sesak
dengan tampilanku hari ini,” ucap Toni yang memang terlihat lesu dan tidak
percaya diri. “Apakah beliau tidak kesal bila satu di antara kita belum hadir?”
tanyaku kepada Toni “Beliau, siapa?” Toni menjawab tidak mengerti apa yang
kumaksud.
“Beliau Kepala Redaksi, maksudku
Bapak Indrawan,” jawabku. “Oh, maaf aku baru mengerti maksudmu.”
“Iya, itu maksudku, kukira sudah
terlambat. Kupikir kau langsung ke ruangan beliau begitu dipanggil,” ucapku
yang tidak sengaja didengar juga oleh Putri. “Heru, Toni, apa kalian berdua
mendapatkan promosi? Bila benar, hebat! Aku ikut senang,” sahut putri menduga.
Pintu lift yang telah kami masuki
terbuka kembali di lantai ruangan kerja kami. Toni dan Putri kulihat kembali ke
meja kerjanya masing-masing. Sedangkan aku, pergi ke ruang fotografi sembari
menunggu panggilan Kepala Redaksi. Aku pergi ke kamar gelap untuk mencuci film,
mempersiapkan foto yang nantinya akan diseleksi oleh redaktur foto.
Lampu kamar gelap masih menyala.
Aku merasa beruntung karena ini merupakan rutinitas yang dapat dicicil,
menurutku. Seperti biasa aku harus mengambil dan mempersiapkan semuanya, mulai
dari cairan pengembangan, bubuk sabun dingin, bubuk perangkai, air, toples
spiral, dan penjepit film.
Ketika memindahkan rol film dari
wadah silindernya, lampu pun dimatikan. Tanpa menggunakan alat, pita rol film
pasti susah dikeluarkan, kecuali dengan merusak wadah silinder. Namun, karena
dituntut pekerjaan, aku akan beralasan menggunakan rol film pita isi ulang maka
wadah silinder film negatif kujaga agar tidak rusak. Kutarik keluar rol film
dengan penjepit dan menyimpan kembali wadah silinder untuk film negatif ke
dalam kotak khusus yang suhunya aman untuk mengisi ulang negatif film yang
berikutnya, bila dibutuhkan lagi. Setelah menarik keluar film negatif, selagi
lampu mati, aku dengan alur waktu yang tepat memasukkan pita, dari wadah film
silinder ke dalam toples spiral yang bentuknya juga silinder, hanya saja lebih
besar dan kedap cahaya.
Volume toples dengan spiral telah
terselimuti atau tergulung pita rol film negatif. Wadahnya yang besar, kututup
dan kutuangkan cairan pengembang. Cairan pengembang memiliki tahapan yang
berbeda-beda alur waktu sesuai jenis film. Karena film dari produk yang
kugunakan tipe kodak profesional asa 400 hitam putih, dalam pengembangan cairan
memiliki tuntutan masa sifat yang berbeda dari asa ataupun tipe menurut rasio
waktu.
Kemudian, lampu kunyalakan.
Cairan pengembang bisa kukeluarkan dari lubang stoples tanpa membukanya, lalu
kukeluarkan film, kemudian kumasukkan cairan bubuk sabun pendingin yang telah
dilarutkan.
Apakah itu film negatif, aku
mungkin hanya sebatas tahu bisa membayangkan selintas tentang seluloid.
Cairan pengembang melakukan tugasnya
dengan merontokkan zat perak yang menempel pada permukaan seluloid. Zat perak
berfungsi melampirkan gambar yang diambil untuk dicetak. Dalam film negatif
atau seluloid, kita tahu, cahaya yang diterima membiaskan zat perak dalam film
negatif, seperti bintang-bintang di langit dan mencetak citra gambar, di antara
lapisan yang tipis ini. Setelah cairan pengembang, sabun pendingin digunakan..,
untuk membekukan seluloid agar
tidak membentuk gambar yang tidak di inginkan. Kemudian, cairan bubuk
perangkai. Cairan ini ialah cairan kimia digunakan untuk kelanjutan metode
setelah sabun pendingin. Cairan ini mengubah intensitas zat perak menjadi zat
hitam, dan merangkai intensitas zat menjadi pekat hitam dan tidak sensitif
terhadap cahaya.
Dan yang terakhir, tidak kalah pentingnya ialah air untuk
mencuci dan membuang semua cairan kimia yang telah digunakan. Kemudian pita
negatif siap dikeluarkan dari stoples spiral atau wadah silinder pencuci film
ke dalam ruangan untuk dikeringkan. Itulah tugas yang bisa kuselesaikan,
mencetak gambar di kertas.
Di Balik Lampiran Proposal
KBRI
Aku baru saja selesai rapat, dan akan kembali ke ruanganku
untuk bertemu dengan Toni dan Heru. Akan tetapi sebelum undangannya aku akan
memesan makanan, kopi dan rokok di kantin agar Toni dan Heru merasa nyaman
dengan undangan itu. Kiranya mereka akan menerima tawaranku untuk pergi
bertugas ke luar Indonesia.
Aku masih ragu apakah mereka akan
menerima undangan itu?
Hari sudah sore, aku menahan Heru
dan Toni agar mereka menemuiku dahulu seusai rapat. Alasanku, mereka kuundang
untuk menemuiku, pemilik media massa gabungan, pihak yang terkait dengan
pemerintah, dan pihak KBRI.., yang diwakili oleh TNI.
Pembicaraan sebelumnya telah
menyetujui untuk mengirim wartawan di masa akhir perang Vietnam. Kerja sama
antara negara Vietnam dan Indonesia untuk ketika masa baru masyarakat Vietnam.
Kuduga mereka pasti akan membangun infrastruktur di Vietnam.
Aku memberikan tugas tersendiri yang berbeda dari yang
telah diharapkan setelah masa perang Vietnam berakhir. Di antara rapat
mempertimbangkan pendapat, kepada Heru
dan Toni..,
selain mendokumentasikan perkembangan KBRI untuk Vietnam,
bisa juga sekaligus ikut meliput masa-masa ironi akhir dari perang, dalam wadah
mengamati negara yang akan berkembang, seperti Indonesia.
Bunyi pintu lift terbuka, aku di lantai tempat kerja
redaksi surat kabar. Keluar dari lift membawa koper dari rapat, dan di antara
karyawan rekan wartawan, Toni kulihat ada di bangkunya, terlihat akan
mendatangi kantorku. Kuputuskan akan meminta tolong kepada Putri untuk
memanggilkan Heru.
Sesaat mereka
melihat aku masuk setelah keluar pergi dari lift, aku bergegas berjalan ke
ruang kerjaku dan menegur Toni. “Toni, mana Heru?” bertanyaku padanya. “Di
dalam kamar gelap, sedang kerja.”
“Putri, tolong saya! Panggilkan
Heru di kamar gelap untuk menghadap ke kantor saya,” ucapku yang mungkin
didengar Toni dan Putri. Mereka melihatku yang berjalan terburu-buru.
Sampai depan pintu kantor aku
membukakan pintu untuk Toni, dan mempersilakannya masuk dan duduk. Setelah Toni
duduk, aku juga duduk sambil menyiapkan berkas di meja. Sambil menunggu Heru
tiba..,
aku juga masih menanti jamuan
untuk mereka dari kantin yang akan di bawakan oleh Ibu Datun, pemilik kantin,
untuk acara undangan sambil menyiapkan arsip dokumen berkas yang penting untuk
di baca Heru dan Toni.
Heru belum tiba namun diriku khawatir bila mereka akan
menolak. Apa jadinya bila rencana rapat tidak berjalan sesuai dengan yang
diputuskan.
Memang salahku karena tidak mengingatkan mereka jauh-jauh
hari sebelum diputuskan nama mereka masuk proposal pengajuan pendapatku. Aku
mengandalkan
mereka, oleh karenanya..,
aku mengajukan Toni dan Heru. Ya,
mungkin ini kesalahanku, tapi di lain waktu bila ada hal serupa diriku telah
berpengalaman harus berpendapat dengan ijin mereka siapapun orangnya.
Terdengar suara ketukan pintu, kuduga Heru yang ada di
balik pintu, tetapi ternyata itu Ibu Datun yang mengantarkan semua pesananku
untuk Heru dan Toni.
Disajikannya makanan, minuman dan
rokok.
Aku mempersilakan Ibu Datun masuk untuk mengantarkan
makanan-makanan itu ke meja. Setelah ia mengantar ragam
hidangan tersebut..,
ia undur diri. Ketika kuperhatikan, Toni menatap jamuan
yang dibawa Ibu Datun tadi.
Semua hidangan tadi sengaja
kusajikan untuk meyakinkan Heru dan Toni, juga untuk mempermudah pembicaraan
kami nanti.
“Toni mengapa sepertinya kau resah?” tanyaku “Tidak,
Pak, saya baik-baik saja, kok,”
sahut Toni.
Suara pintu ketukan kedua. Dari balik pintu ruang kantorku
di sela-sela undangan.
Telegram dari Saigon
“Baik jenderal, mister Noel
terima kasih.” Seseorang yang namanya kusebutkan tadi adalah seorang jendral
dari Amerika. Aku mengucapkan terima kasih atas undangan yang kuterima.
Sekarang aku berada di Vietnam. Aku mendapatkan tugas dari Menteri Luar Negeri,
Doktor Sobandrio, untuk membuat KBRI.
Aku bersama Asistenku tuti
seorang dosen dari universitas gajah mada, yang pindah kerja menerima tawaran
untuk bersamaku.
Di balik kantor ia sedang
mengurus arsip-arsip surat dariku untuk mensusun KBRI Vietnam.
Aku ingin mengundang orang-orang yang bisa membantuku untuk
membangun hubungan dengan bangsa yang sedang di landa teror ini.
Akhirnya aku menelpon temanku
SMA-ku.
Aku teringat akan Subijakto. Dari
situ aku membuat surat permohonan agar dia mau bergabung dan ikut memilih
anggota untuk bergabung dengan KBRI yang akan aku bina.
Beberapa Minggu kemudian, Subijakto menelpon “Ada
keperluan apa, teman?”
“Aku mendapat tugas dari Doktor Sobandrio.”
“Kau mendapat tugas apa?”
“Membangun KBRI.”
Setelah telpon dari temanku
Subijakto tadi, aku berencana merekrut beberapa orang untuk masuk tim inti di
KBRI, dan salah satunya kuharap menguasai bidang dokumentasi.
Perang sedang berlangsung di
Vietnam, sehingga banyak dari mereka yang enggan bergabung. Kecuali wartawan,
pikirku saat itu.
Aku ditelpon dan dikenalkan
dengan Bapak Indrawan. Kami bertukar pikiran. Aku mencari seorang penulis dan
kamerawan yang bisa meliput sekaligus membuat dokumentasi untuk pihak KBRI.
Bapak Indrawan pun sebagai
redaksi menawarkan dua orang yang mungkin cocok untuk pekerjaan ini. Akan
tetapi, yang masih menjadi persoalan adalah persetujuan mereka untuk ikut ke
Vietnam.
Bahkan aku menawarkan untuk menambah honor kerja mereka
serta fasilitas. Semestinya, hal ini tidak ditolak. Bapak Indrawan berjanji
akan mengusahakannya.
Hidangan di Kantor
Sementara waktu Bapak Indrawan
membukakan pintu dan kuduga itu Heru tapi ternyata yang pertama itu ialah Ibu
Datun. Selintas terpikir, apakah aku kelihatan resah atau tidak nyaman.
Sungguh apakah harus kukompromikan rasa tidak nyaman
akan bajuku yang lusuh ini. Bapak Indrawan sampai sore
begini masih terlihat segar..,
dengan tenang ia membuka arsip dari koper yang
dibawanya ke kantor. Yang sedari
keluar dari lift tadi kulihat ia penuh keyakinanan,
bahkan ia terlihat bersemangat
membukakan pintu dan mengundang aku dan Heru. Di dalam ruangan Kepala
Redaksi yang nyaman,
lengkap dengan sofa itu, bila ada
tamu akan disuguhi banyak makanan yang dipesan dari Ibu Datun. Dan tadi kulihat
Ibu Datun masuk dan mengantarkan banyak sajian. Untuk kamikah semua makanan
itu? Apakah maksud di balik undangan ini?
“Masuk Heru, silakan duduk,” ucap
Bapak Indrawan sambil membukakan pintu dan mempersilakan masuk.
Heru duduk di sampingku. Kami
berdua sedang menduga-duga kiranya ada apa?
“Ayo,
kalian tunggu apa lagi? Silakan dinikmati, diminum kopinya dan dimakan
makanannya,” ucap Bapak Indrawan menawarkan.
“Bagaimana enak?” tanya Bapak Indrawan lagi setelah kami
mengambil beberapa hidangan.
“Bapak, ada perlu apa sama kita berdua?” tanyaku.
Kemudian Heru menambahkan,
“Penting ya, Pak?”
“Saya punya kabar baik dan kabar
buruk untuk kalian berdua?” jawab Pak Indrawan. “Kabar baiknya, upah kalian
akan naik, bahkan di bayar mahal, tapi kalian akan ikut pergi ke Vietnam
bersama TNI..,
untuk dikirim ke KBRI yang sedang dibentuk oleh perwakilan
kita. Di sana, tugas kalian membuat
dokumentasi dan tetap meliput berita untuk
majalah kita.” “Vietnam bukannya sedang perang?” tanya Heru.
“Memang benar sedang Perang, tapi perang akan berakhir dan
itu ialah kabar dari Departemen Luar Negeri. Mereka sedang membangun kerja sama
dengan sesama negara
berkembang, terutama Vietnam..,
sebagai subjek yang sedang
menjadi wacana,” ucap Bapak Indrawan.
“Aman tidak, Pak?” tanya Heru
lagi.
“Saya sudah mendapat kabar dari perwakilan calon KBRI,
sudah hampir enam bulan terakhir tidak ada pemberontak, juga terjadi gencatan
senjata melawan Amerika di Saigon, dan selama kalian di Hanoi atau di daerah
status recovery,
saya rasa Amerika masih bisa menjamin.” “Kita ke
sana naik apa? ...,
Bukannya tidak ada transportasi komersial umum yang berani
lewat zona perang di Vietnam. Adakah di Indonesia agen perjalanan yang akan
memasarkan perjalanannya ke daerah perang, Pak?” tanyaku berpikir pada situasi
konflik.
“Pertanyaanmu bagus, Toni?”
“Kalian akan berlayar naik kapal TNI AL dan akan diantarkan
dengan aman sampai markas KBRI. Kalian akan berangkat sebulan lagi.
Istrinya
Aku melihat corong kerucut sedang
ditempelkan di perut istriku, dokter sedang mendengarkan suara anakku dalam
perutnya. “Bapak Heru, mau mencoba mendengarkan suara anak bapak dalam perut?”
tanya sang dokter. “Mau,” jawabku.
Aku terkejut pada suara jantung anakku
dari dalam perut istriku. Aku senang, tetapi dua minggu lagi aku akan berangkat
dan belum memberinya kabar tentang pekerjaan baruku di Vietnam.
Aku menunda-nundanya karena
khawatir membayangkan istriku kecewa padaku.
Sampai di rumah, sepulang dari puskesmas,
setelah makan malam, aku akhirnya bercerita tentang kabar bahwa aku mendapat
pekerjaan baru di Vietnam. Toni akan berangkat lebih dahulu.
Malam ini, aku tidak punya
pilihan lagi, aku harus memberitahunya. Namun kurasa, aku akan merindukan dia.
Dalam kontrak kerja baru akan difasilitasi rumah setelah
dua tahun, menunggu sponsor dari KBRI, dan berstatus sementara menumpang
kontrak.
“Shinta, kamu lagi apa?” tanyaku.
“Sedang menyiapkan pakaian-pakaian balita dan popok. Sedang
kuhitung.”
“Mengapa kau hitung?”
“Karena aku sedang membayangkan
apakah ada kekurangan. Untuk membeli lagi sesuatu yang belum terbayangkan.” Aku
mendengar dan mengaguminya.
“Shinta malam ini kamu terlihat
cantik!” ucapku, menyatakan ingin menyanjung dirimu.
“Aku kaget mengapa kau bereaksi
seperti itu, akukan tidak sedang bersolek!” ucap Shinta.
Tidak lama kemudian, aku duduk di sampingnya sambil
memegang perutnya dan mengusap kepalanya, kemudian
mencium keningnya “Kamu, mau apa sayang?” ucap Shinta
“tumben, pasti ada maunya.”
“Aku mau cerita, sayang?”
jawabku.
“Kalau mau cerita, cerita saja!
Kenapa resah begitu?”
“Aku dapat pekerjaan baru, dan
upahnya lebih tinggi?” aku mulai bercerita.
“Aku ikut senang, tetapi mengapa
kau meninggalkan pekerjaanmu yang lama? Bukankah kau menyukai pekerjaan itu?”
tanya Shinta.
“Pekerjaan baru ini kontrak lampirannya dari kantorku yang
sekarang, tapi kerjanya di Vietnam, dan aku harus meninggalkanmu selama dua
tahun, setelah itu ketika mendapat rumah, aku akan menjemputmu!”
“Dua tahun? Lama banget mas!”
ucap Shinta..,
yang kemudian menambahkan “bukankah di
sana lagi perang?”
“Tahu dari mana?” tanyaku.
“Koran,” sahutnya singkat.
Aku berpikir, semoga ia tidak mengkhawatirkan tawaran ini,
dan aku penasaran akan pendapatnya. Ia terlintas berat hati dan kemudian aku
menjelaskan keamananku saat bekerja di sana sepeti yang dijelaskan Bapak
Indrawan.
“Mas Heru, aku mohon kau jangan
pergi kalau bisa, aku membayangkan hal yang buruk!”
“Mengapa kau bayangkannya, kan tadi telah kujelaskan di
Saigon aman, apalagi Hanoi!”
“Aman!” sahut Shinta sedikit
histeris.
“Aku ragu mas karena yang
kubayangkan buruk untuk anak kita. Bila sampai akan kehilangan bapaknya bila
kau menjadi sasaran empuk peluru buta, aku jadi apa?” sahutnya. Aku
membayangkan ia jadi janda!
Kemudian bagaimana caranya aku merubah pikiran Bapak
Indrawan?
“Shinta kondisinya sudah terlanjur. Bagaimana agar kau
tenang, aku mengundurkan diri saja karena aku tidak ingin membayangkan kau
menjanda.”
“Tunggu, apakah kau ingin
berangkat?” sahut Shinta..,
yang hanya
kujawab dengan anggukan kepala. “Tapi kau segan bila ada apa-apa denganku,
apalagi hingga sampai menjanda?” ucap Shinta..,
sambil memegang perutnya dan berkata “bisakah aku
ikut?”
“Astaga Shinta, mana bisa!” ucapku, “besok aku batalkan
saja.”
Besok paginya aku akan berangkat
kerja dan Shinta tiba-tiba keluar dari rumah ingin ikut pergi denganku, “Mau
apa?”
“Aku ingin membeli getuk di
tempat Ibu Datun, anak kita sedang mengidam.” Meski heran, akhirnya kuturuti
saja maunya.
Di atas motor, kutanya Shinta
“Nanti bagaimana kau pulangnya, mengapa harus beli getuk di kantin Ibu Datun?
Punya uangnya, kan, untuk beli Getuk?”
“Aku maunya beli sepuluh tapi hanya ada uang untuk beli
dua, Mas. Bagaimana, kau tetap dapat uang tawaran naik
gaji tidak?”
“Iya tidak dapatlah. Kan aku akan membatalkan tawaran
mereka,” ucapku menjelaskan pada istriku bahwa gaji akan naik hanya bila pergi
ke Vietnam.
“Kenapa begitu?” tanya Shinta.
“Nah, kau tanya saja, kepada Kepala Redaksi.”
“Dimana?” tanya Shinta
“Di kantorku, tapi yang sopan?”
Itulah akhir perbincangan kami di motor saat itu.
Markas TNI AL
Aku sudah mengecek isi tas sebanyak dua kali. Aku tidak
ingin meninggalkan pena tinta untuk menggambar dan
foto..,
keluargaku. Kemudian, aku merasa tidak nyaman dengan bajuku
yang mulai berantakan lagi karena terlalu sering berjongkok untuk mengecek tas.
“Pak Toni, apakah ada yang kurang?” tanya perwira angkatan
laut yang menjemputku dan memergokiku sedang mencek koper sambil berjongkok.
Aku sebentar lagi akan berangkat. Keberangkatanku memang dijadwalkan lebih
dahulu ketimbang Heru.
Pria yang menjemputku adalah seorang perwira angkatan laut
yang gagah, aku kagum pada seragam yang ia gunakan.
“Namanya siapa?” ucapku kepada perwira yang gagah itu.
“Nama saya Joni, Pak!” jawabnya.
“Kita naik apa nih?” tanyaku lagi.
“Ada mobil dari Angkatan Laut,”
ucap Joni.
Kami berangkat dari rumahku ke
Markas Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia. Aku akan berangkat sendiri.
Kemudian Heru akan menyusulku.
Semua kebutuhanku untuk bekerja
akan didukung oleh KBRI. Perang Vietnam akan berakhir dan aku akan menjadi
bagian penting dalam pembentukan Kedutaan Besar Republik Indonesia. Selama
perjalanan ke markas AL, kebetulan kendaraan melewati jalan protokol di
Jakarta, jalan Thamrin. Selintas aku melihat perubahan kota Jakarta. Ketika aku
kecil, jalanan Thamrin memiliki tempat kereta trem..,
peninggalan zaman kolonial
Belanda, namun sekarang telah tiada. Mungkin akan begitu pula dengan
peperangan. Nanti di sana aku akan melihat bekas-bekasnya.
Sesampainya di pelabuhan, aku
naik kapal perang. Benar saja dengan apa yang dikatakan Pak Indrawan..,
aku akan menumpang alteria, perahu perang milik TNI.
Perjalanan yang memakan waktu cukup lama itu membuatku sempat berkeliling
melihat isi kapal dipandu
oleh Joni. Tidak hanya itu..,
bahkan aku sempat menyentuh peluru dan rudal. Rudal,
senjata alteria perang yang besar dan masih aktif itu kupegang dengan tanganku
sendiri.
Aku tidak peduli pada baju lusuhku karena tidak mungkin ada
wanita yang akan memperhatikanku di sini. Kemudian terlintas dalam benakku,
apakah aku akan mendapatkan jodoh wanita Vietnam?
“Hey kamu, orang penting, kesini,” ucap seseorang yang
tidak aku kenal.
“Ada apa, Pak?” tanyaku kemudian.
“Nama kamu siapa?” tanya orang tadi. Sekilas aku melirik
banyak lencana di bajunya.
“Bapak siapa?” tanyaku.
“Lihat ini!” ujarnya sambil menujukan nama yang
disematkan di bajunya, “saya
Pardi.” Beliau sudah tua..,
namun pernah menjadi bagian dari Tentara keamanan Rakyat
atau TKR.
Aku kagum, kaget, dan tersanjung. Satu
pertanyaan yang Menggangguku..,
bagaimana bisa di usianya yang terbilang tak muda lagi, ia
bersikeras untuk mengantar kami ke Vietnam.
“Bapak Supardi sebagai Laksamana mengapa mau
mengantar saya ke Vietnam?”
“Mengapa tidak?” dijawabnya pertanyaanku dengan tanya lagi.
“Sebentar lagi aku pensiun
sebagai kepala staf oprasional. Kapal ini telah mengarungi lautan. Di mana pun
ada perang, aku akan dengan tenang memimpin kapal ini,” ungkapnya.
“Kamu, anak muda, sebaiknya, siap untuk ikut
mendaulatkan bangsa.”
Ketika beliau berpesan demikian padaku, aku langsung lupa
akan baju lusuhku.
Shinta Cerewet
Turun dari motor, aku dan Shinta langsung pergi menuju
lift. Kami masuk gedung..,
berharap di dalam ada Bapak Indrawan. Bila beliau kebetulan
ada di lantai dasar, dekat kantin Bu Datun, aku akan menyuruh Shinta untuk
membeli getuk sebelum habis. Aku sudah menjelaskan pada Shinta, kalau hari
sudah
keburu siang..,
ia harus menunggu hingga katering
tiba. Karena itu, Shinta kutunggu depan lift, beruntung Bapak Indrawan akan
masuk lift juga saat itu.
“Heru, sudah jam sembilan, kok
masih mangkal depan pintu lift, ayo masuk!” Pak Indrawan menegurku.
“Saya dan istri saya mau ngobrol
sama Bapak di kantor. Ada beberapa pertanyaan yang hendak kami ajukan, Pak.”
“Ayo! Mana istrimu? Mengapa hanya
ada kamu yang ada di sini?” sahut Bapak Indrawan.
“Sebentar, Pak. Ia sedang membeli getuk,” jawabku. Pak
Indrawan pun tampaknya memaklumi..,
karena Istriku sedang hamil
“Kalau begitu, saya pergi ke atas duluan, nanti kamu ketuk
saja pintu ruangan saya.”
Bapak Indrawan kaget, ketika
melihat tanganku masuk menghentikan pintu lift.
“Maaf Pak, ini dia istriku!” ucapku yang kemudian
memperkenalkan mereka berdua.
“Ada pertanyaan apa?”
Shinta dan aku yang berbeda
pertanyaan saling pandang.
“Begini Pak, Bapak mau getuk?” tawar Shinta yang di sambut
ramah.
“Terima kasih, tapi tidak,” ucap
Pak Indrawan menolak dengan ramah sambil meregangkan dasi dan memegang erat
kopernya.
“Benar Bapak tidak mau?” tanya
Shinta lagi, “Mas Heru, mengapa Bapak Indrawan menolak getuk yang enak ini?”
Mendengar tawaran Shinta yang
berakhir komentar mengejutkan Bapak Indrawan tersenyum, “Saya bisa memesan dari
ruang kerja saya, kita ngobrol saja nanti di kantor saya, sambil makan getuk.”
Akhirnya mereka disambut Bapak Indrawan dengan ramah,
menyajikan getuk yang disukai Heru. Kemudian
Bapak Indrawan bertanya, “Apa
pertanyaannya?”
“Begini Pak, saya sedang mengidam makan getuk, tapi
saya
juga mengidam Mas Heru tanpa harus berangkat.., tapi tetap mendapat gajinya,
bagaimana itu, bisa tidak?” “Tidak!” jawab Bapak Indrawan.
“Kalo saya langsung ikut, bagaimana Pak?” tanya Shinta.
“Tidak dalam waktu dekat, Bu!” ucap Bapak Indrawan…, “Dalam
proses, Ibu tidak bisa tinggal di Vietnam untuk sementara waktu, untuk rekan
Heru saja berangkat hari ini dengan kapal TNI, jadi ini bukan suatu perjalanan
yang normal.” Terang Pak Indrawan.
Ibukota Vietnam
Sesampainya di teluk markas kapal, aku takjub melihat kapal
raksasa milik Amerika. Bila dibandingkan dengan kapal TNI, sangatlah jauh
berbeda. Aku juga melihat banyak sekali kapal. Tidak hanya itu, aku juga sempat
melihat sebuah jenis pesawat tempur lepas landas dari kapal pelayaran raksasa
itu. Mungkin karena sedang tidak perang mereka berpatroli di siang hari. Aku
dan Joni
akhirnya sampai di daerah bernama
Hai Phong..,
tempat tentara Amerika bermarkas
di dekat laut sebelum Saigon. Aku melihat mereka bekerja. Kagum pada fasilitas
tentara Amerika yang lengkap itu. Kebutuhan altria perangnya sangat megah.
Daerah teraman di Vietnam ialah kota Hanoi. Malamnya, aku
diantar Joni dan beberapa perwira tentara Amerika ke tempat para anggota KBRI
berada, antara Saigon dan Hanoi.
Joni pergi lagi ke perahu kapal
pelayaran TNI setelah malamnya mengantarku ke sekelompok orang yang akan
membangun KBRI, bahkan aku di kenalkan pada wanita cantik bernama Lista.
Kemudian aku tinggal di daerah Hanoi, wilayah Han Bon. Kami tinggal di dekat
sebuah danau bernama Ho Gua. Aku sangat takjub pada danau yang cukup luas itu.
Karena lapar, malamnya aku diajak
makan oleh Lista. Kami berbincang-bincang. Aku bertanya, daerah mana saja yang
bisa kulewati untuk memantau situasi dan tempat-tempat yang masih meninggalkan
jejak peperangan. Dan daerah mana saja yang dilarang. Lista bercerita mereka
berperang di sawah dan jarang sekali serangannya sampai kota Hanoi dan wilayah
sekitarnya. Akan tetapi..,
Amerika telah memberi batas
sementara tempat-tempat yang kiranya tidak aman. Tempat yang kuduga masih ada
sisa para pemberontak.
Vietnam ialah sebuah negara
republik sosialis dan aku harus belajar lebih banyak tentang susunan negara.
Yang menarik dari sejarah Vietnam adalah sekitar 2500 tahun yang lalu, sebelum
kekuasaan Kaisar China tiada dan menjadi negara. Tapi itu hanya sebuah dugaan.
Lista yang menceritakan informasi yang masih belum akurat.
Kemudian aku bertanya apakah
markas Saigon di Hanoi sering diserang oleh para teroris?
Lista pun menjawab mereka tidak menyerang sampai ke
Hanoi atau pun Saigon dan itu jarang sekali terjadi, bahkan
hampir tidak pernah. Peperangan sering terjadi di sawah dan hutan. Di sanalah
tentara Amerika bergerilya.
Markas Saigon
Tuti bersama komandan Taylor yang
sedang bertugas, ia dikenalkan kepadaku dan Toni, mereka berkenalan dan
dikenalkan oleh Jeffri dan Mark.
Mark dan Jeffri berasal dari pers
gabungan yang telah dilatih menjadi tentara. Sedangkan dari Indonesia, mereka
masih hanya sekadar wartawan lokal yang baru saja mendapatkan karirnya.
Sampai saigon dan Di mana markas
yang lebih megah pada tempat yang tidak kubayangkan. Aku di kantor seorang
komandan dan ingin meminta izin untuk memotret markas besar, deviasi yang belum
kutahu, bagiannya di kantor saigon Vietnam. Aku diijinkan, datang masuk, namun
setelah Jenderal Taylor datang.
“Kamera bagus,” kata seseorang sambil menunjuk kamera. Itu
Mark. Aku tidak menjawab karena bahasa Inggrisku
buruk. Kemudian, Ibu Tuti
berkata, “Hey kamera apa itu?”
“Nikon fm 2,” jelasku kepada Ibu
Tuti. Aku mencoba bersikap sopan kepada tentara Amerika itu.
Ibu Tuti yang membantuku untuk berkomunikasi, Jeffri dan
Mark berharap aku untuk belajar bahasa Inggris dan bahasa
Vietnam bila ingin bertahan di
sini.
Ingatan Toni, 1974 Setelah Enam
Tahun, tapi aku diatas menara mercusar.
"wussh" suara tiupan angin di ketinggian menara
dengan orang yang misterius, dengan seseorang di balik kapal melihatnya...
Tapi apakah Toni tahu...
Aku telah enam tahun di sini,
bersama Heru, aku menikahi Lista, dan sungguh masa-masa yang menegangkan. Kami
kira, perang akan berakhir empat tahun yang lalu, namun kabar berita baik akan
di mulai, di awal tahun 1975. Kemudian Hanoi menjadi satu-satunya tempat yang
paling aman dan bila ingin ke tempat yang paling aman justru..,
di dekat saigon, atau di dalam markas tentara Amerika itu,
di Hai Phong. Aku telah memiliki anak dari hubunganku dengan Lista. Kemudian,
KBRI telah memiliki hubungan
diplomatik penuh sejak 10 Agustus 1964. Harapan dari
hubungan diplomatik ini..,
kami mengadakan
sebuah kemungkinan yang berlandaskan di bidang-bidang yang mampu saling
membantu perekonomian kedua negara. Waktu berlalu. Tahun 1979..,
aku sudah mulai biasa dengan arti
perdamaian. Sekarang aku dan Heru akan berjalan-jalan menikmati arti dari
perdamaian. Kebiasaan Heru dan aku selain tetap menulis untuk menjadi
perwakilan majalah di Indonesia, kami juga mengirim portofolio kami. Karena ada
ketergantungan pada kebutuhan kami pada kamar gelap..,
hingga masih berteman dengan
Mark, wartawan Amerika. Karena itu kami sering berkunjung ke tempat Mark. Aku
datang, dan awalnya sampai ketika Heru
tiba.
Kami tidak membawa lengkap kebutuhan studio foto, saat
pertama kali datang ke Vietnam jadi kami meminjam apapun yang bisa membantu
diantara waktu pemberontakan saat itu, sebuah studio foto milik wartawan
Amerika.
Lalu cerita humor lucu, sewaktu
ketika aku belum menikah dengan Lista dan saat itu mungkin aku sedang cemburu
karena Lista dekat dengan seorang fotografer bernama Mark. Ia adalah teman dari
temanku, Jeffri, ia juga seorang penulis, kami berkenalan di sebuah kantin atau
pub. Jefri dan Mark wartawan satu kantor.
"mengapa aku harus cemburu pada Mark! karena pada
akhirnya aku dengan lista."
"ha ha.., tidak ada yang kukawatirkan humor yang sulit
di pahami ini."
Akhirnya Heru datang ke tempat
Mark, setellah ditunggu, aku sedang membantu mencetak gambar untuk
portofolio..,
merasa jenuh dan akhirnya belajar
Fotografi dari Heru. Ia membutuhkan bantuan di kamar gelap dan aku membantunya.
Aku belajar mencetak foto negatif menjadi foto bergambar, namun itu tidak mudah
karena aku tidak suka bekerja di bawah lampu merah yang redup dan
remang-remang.
Mengejar waktu, Toni yang lagi menyeleksi gambar itu,
tiba-tiba bertanya tentang hubunganku dengan Lista, yang sebenarnya belum
dimulai, namun aku memang sudah melakukan pendekatan beberapa bulan ini.
"ha ha.., humor cerita masa
lalu " kuingat
Aku memang suka paras Lista yang
cantik, tubuhnya yang mungil dan ayu, keturunan Indonesia China, dan aku memang
ingin mengajaknya pergi berkemah sesuai dengan rencanaku dan Heru. Suatu saat.
Tetapi, kami hanya tinggal berdua, ketika waktu itu..,
Heru dan aku, yang akan pergi
diam-diam.
Maka, Kami menjelajahi tempat itu, berkemah, hingga Angkor
Watt, hanya ingin berburu foto keluar Vietnam.
Namun, sialnya kami di tangkap
oleh petani-petani bunga Popi.
"ini sungguh kenangan buruk,
tiba-tiba." sebelum suara dor di atas menara mercu suar jauh diantara
waktu di suatu tempat tanpa ada yang menduga.
Aku
sempat ditahan, bahkan dipaksa oleh seorang Jenderal Nam Po Tang, seorang
penjaga asset negara yang korupsi. Aku bahkan harus berpikir keras bagaimana
bisa lepas dari tawanannya.
"dor..."
Sekutu Lencana Amerika
Cerita bagaimana aku ditahan oleh
seorang jenderal. Ketika itu kami berpergian dan berkemah di sebuah tempat.
Itulah awal aku mengenal Jendral Nam Poh Tang.
Pagi hari saat aku terbangun dan
akan membuat kopi dari sisa panas bara api masih meletik. Heru entah pergi
kemana. Sampai aku selesai menikmati rokok dan kopi, ia belum juga kembali. Aku
mulai khawatir, waktunya aku mencari Heru.
Hutan dalam terbuka tiba-tiba
ladang buatan manusia yang luas dan aku tidak tahu ladang tanaman apakah itu
kecuali Heru. “Heru kamu ngapain berdiri dengan heran di taman bunga, tempat
ini indah tapi ada sasaran gambar bila kita simpan satu untuk Lista akan
kutolak anjuranmu. Karena kita juga bisa membeli bunga di Hanoi.”
“Bila sembarang bunga pasti sudah kubantu kau untuk memakai
uangku, tapi ini berbeda, ini bunga opium,
kiranya apa yang tidak terlintas
di kepalamu Toni?”
“Aku membayangkan tentara Inggris dan aku tahu ini adalah
keistimewaan Vietnam. Setelah menjadi pertikaian perang, dunia pun tahu!
Amerika memberi saran di PBB,” Heru menyela, “Tapi mengapa belum kau kirim
berita yang
satu ini? Mengapa ini tidak bisa
jadi bahan tulisan?”
“Recovery Vietnam bukan perjalanan mudah untuk diikuti atau
diliput. Sulit mengingat segala sesuatunya, aku cuma bisa menulis yang ada
dalam pikiran! Tapi gampang saja, bila kita punya bukti, ayo kita kembali ambil
kamera di
tenda.”
“KBRI sudah memberi tahu ada
ladang tidak?”
“Aku lupa? Lagipula tanpa bukti, kita tidak bisa
meliputnya, sekarang buktinya ada depan mata, ayo ambil
kamera. Kita ambil satu gambar!
Difoto saja, foto ladang tersebut dengan kita di dalamnya bila bisa!”
Dalam perjalanan aku membayang,
“Vietnam mendapat hak istimewa untuk menanam bunga opium, dan bersahut kalimat
Amerika membantu recovery Vietnam.”
kami bergegas kembali
ketenda...Tapi. Pingsan dan sebelumnya ketika bangun kepalaku sakit seperti di
pukul dari belakang.
“Bangun orang asing!” Dialek
bahasa Vietnam membangunkan Heru. Setelah aku siuman aku samar-samar melihat
seragam tentara di ruangan yang lusuh tersebut.
Aku melihat dia meminum teh dari
poci tapi kiranya apakah itu arak yang diminum, sambil menyeruput air minum
orang itu berkata, “Aku tidak suka orang asing yang tidak membawa uang!”
“Kalian hanya membawa kamera sebagai benda mahal
yang kalian miliki, turis
Indonesia!”
Setelah melihat paspor kami
berdua ia berkata, “Apakah kalian turis yang datang ke Vietnam?” Kemudian
paspor tersebut juga dibaca oleh orang lain. Orang yang menegur salah mengkira
kami turis.
“Ahh! Ternyata kalian lebih
istimewa dari sekadar turis,” ucap orang dibalik seragam tentara.
“Aku hanya seorang petani yang suka berbisnis, lihat uang
dolar ini!”
“Uang ini memberi gagasan untuk
menjadi kaya raya. Aku adalah seorang jenderal, dan dengan uang ini, aku dapat
membayangkan bagaimana kau akan membantuku.”
“Apabila orang Amerika yang
datang harus membeli mereka dengan segan memberiku uang, begitulah kompromi
dalam benak mereka,” sang Jenderal tersenyum, “namaku Nam Poah Tang, aku tidak
korupsi, tapi uang ini memancingku untuk mendapatkan gagasan lain.”
“Kebunku berproduksi dan aku
tidak suka diatur karena itu, biarkan aku mengaturmu,” ucap Nam Poah Tang.
“Aku tidak punya uang, tapi bebaskan kami dari sini,” ucap
Heru.
Menjadi Tawanan Petani
Bunga opium (poppy) ialah sesuatu yang ada dalam pikiran
kami. Tidak ada buruk sangka sampai akhirnya uang dijadikan persoalan, dan
sialnya Heru tidak biasa membungkamkan mulutnya di depan orang yang telah
menawan kami.
Kira-kira mengapa Heru diserang
mungkin karena ucapannya. Dia dipisahkan olehku. Aku dipaksa masuk ke kapal
tempat dokumenku dibawakan olehnya. Mataku ditutup.
Sebagai wartawan, aku mencium
sesuatu di atas kapal. Orang Vietnam memperkenalkan dirinya..,
“Namaku Albert dari Vietnam. Temanmu aman selama kau
mau menjadi orang kaya. Di dalam
kapal ini..,
ada heroin untuk dijual, dan kamu terlibat tanpa pilihan.”
Kemudian Albert menambahkan “Ini ranselmu, aku tahu
kau penulis, mulai karang sesuatu untuk mempersiapkan diri
masuk ke perairan Indonesia.”
“Oh iya, nih, rokokmu,” ucap
Albert.
“Aku tidak punya apa-apa untuk
dikarang, tapi aku akan memastikan akan membantumu karena situasiku serba
salah. Dia memiliki Istri dan anak, apa yang harus kukatakan toh aku harus
membantumu menjualnya bukan?” kataku.
Albert menatapku, “Kau mengerti,
terbayangkankah apa yang dapat terjadi pada temanmu!”
“Sebut saja mati! Bila tingkahku
tidak seperti keinginanmu,” ucap Toni. Aku harus mengikuti naluri, mengikuti
kemauan mereka walaupun terpaksa dan kuharap asap rokok akan membantu
meyakinkanku. Aku ingin menipu orang keji itu dan kuharap keringat dingin lemas
karena aku tahu ini bukan pekerjaan mudah. Albert mendengar perkataanku, namun
apakah Tuhan mendengarkanku bila Heru dibebaskan, oh Tuhan berilah pertanda.
Albert diam dan pergi dari
hadapanku. Selintas dia aku mendapatkan ide. Ide itu ialah mengikuti skenarioku
yang akhirnya sukses. “Indonesiaku yang kucintai, maaf aku harus menjadi sekutu
di antara kekejian manusia akan memperdagangkan obat terlarang.”
Kami mendarat di sebuah tempat yang kemudianku gambar dalam
peta. Ini adalah strategi terbaik memasukkan heroin. Aku berkata pada mereka
bahwa penjagaan laut di
Indonesia ketat karena
Presidennya adalah mantan seorang jenderal. Kami terpaksa membungkus heroin itu
di dalam kantong plastik. Di perairan dekat pulau Jawa, kami tenggelamkan
sebanyak-banyaknya untuk ditabung.
Karantina Toni
Aku sedang disiksa, di Indonesia
atau di Vietnam, di darat atau di laut, di mana pun, di ruangan mewah ataupun
buruk, heroin dengan jumlah banyak atau pun sedikit, mabuk ataupun tidak. Aku
sedang dikarantina oleh Albert dan pengikutnya.
Bisa sadar ini ritual atau tidak,
jelas ini seperti sebuah kehancuran untukku. Aku tidak peduli bila bajuku
lusuh, atau pun sebatang rokok lagi, kenikmatan kini dalam hidup.
Kenikmatan menjadi peliharaan, aku orang yang sedang
dikarantina, aku tidak menatap Albert sebagai ancaman lagi. Ia sungguh telah
berbaik hati.
Heru bukan temanku, Albert telah
menjadi teman!
Logika ialah heroin, sebatang rokok tanpa disuntik ialah
penyiksaan.
Pertama kali ketika dikurung
setelah sampai Indonesia.., mereka harus mengikatku, dan pasti bila mulutku
tidak dihalangi sesuatu, kuduga aku akan berteriak-teriak.
Sebagai peliharaan, aku diberi
makan dan kesenangan yang berbeda oleh Albert, temanku.
Albert mengajarkanku bagaimana
bertingkah laku pada wanita, bahkan aku sebagai peliharaan, sengaja didik untuk
menjadi orang yang bisa memperhatikan klien.
Ada dua kategori klien, tertarik
untuk kerja sama dan tidak. Mereka yang beranggapan menjadi teman pernah
menembakku, dan aku tembak lagi, dia dengan pistol, hingga dia mati.
Kematian membuat aku tertawa. Aku terjebak dan tidak tahu
Tuhan itu ada atau tidak?
Perasaanku apakah menjadi
perkara?
Aku ingat ketika di Jakarta
Barat, di antara sawah-sawah itu. Di depan rumah, aku akan berangkat kerja
pertama kali sebagai lulusan SMA.’
Seorang pencuri di keroyok habis,
dipukuli oleh tetangga, dan anak-anak kampung. Mereka menyiksa seseorang karena
telah mencuri. Sungguh, aku membayangkan bila diriku yang sedang disiksa.
Sungguh aku sedangkan mencuri apa
telah sama dengan dikeroyok suntikan?
Di antara hari aku ingat, itu
moral manusia, mereka menghukum pencuri, Albert sungguh membuatku pusing?
Aku ingat ketika di Jakarta
Barat, di antara sawah-sawah. Di depan rumah, aku akan berangkat kerja untuk
pertama kali sebagai lulusan SMA. Berpikir akan menolong keluargaku. Menjadi
harapan keluarga, dan menjadi masyarakat yang berbakti pada negeri.
Heroin membuat diriku dalam
pertikaian. Antara baik dan buruk. Menjadi manusia ialah pertanyaan yang harus
dijawab?
Aku ingin orang lain yang
menjawab pertanyaanku, tetapi siapa?
Setiap orang yang menjawab salah,
akan kutembak. Pilihan mereka hanya harus mengikuti antara aku dan Albert.
Yang kutembak ialah orang yang
membeli tanpa sopan santun.
Tiba-tiba aku teringat belum
membayar uang kopi dan rokok di kantor, mungkin karena aku akan mati. Aku
datang ke sana dan membayarnya saja.
Aku memiliki prinsip bila kebaikan bisa kukerjakan
walaupun tidak bernilai apa-apa di mata orang. Aku akan tetap melaksanakan.
Senang menjadi manusia.
Bajuku sekarang banyak dan tidak
mudah lusuh. Ratu Plaza, Sarinah, dan Gajah Mada Plaza menjadi tempatku untuk
membeli baju. Sebelumnya, aku selalu prihatin untuk belanja, tapi sekarang?
Jam tanganku rolex yang berhias
emas bahkan aku datang ke showcase penjualan mobil. Aku suka mobil mercedes
band berwarna putih itu. Perubahan dalam hidup terjadi..,
aku anak dari sawah di daerah Kebun Jeruk yang ingin
kembali untuk pamer. Namun sayangnya, wilayah itu belum diaspal jalan.
Aku tidur dengan kemewahan, mobil, dan rumah. Dengan
pendingin ruangan membuat baju lusuhku menjadi nyaman.
Memonopoli Pesta
Sementara mencari klien di
pertokoan mewah Gajah Mada Plaza, aku memikirkan strategi berkomunikasiku.
Klien wanita ialah mereka anak
orang kaya atau istri orang kaya yang sedang belanja. Mencari klien seperti
mencari seorang penghianat yang berduit.
Di antara penghianat hingga mau tidur denganku, selalu
berakhir mati karena Albert sangat ketat dalam beroperasi.
Aku tidak salahkan mereka bila
mati.
Albert yang salahkan mereka
karena pasti mereka berniat untuk mendapatkan barang gratis.., di antaranya
adalah mahasiswi. Mereka berakhir hidupnya karena terdesak tidak mau menjadi
bandar.
Akan tetapi, di antara mereka yang mengikuti aturan main,
pasti berhasil memanfaatkan suaminya hingga mau berbisnis. Suami ialah pecandu
yang istrinya telah dimanfaatkan.
Untuk menjadi bandar dengan kedok
bisnis mereka.
Atau Ibu rumah tangga yang mengajarkan anaknya untuk
berjualan?
Aku kasihan pada mereka yang
tertular. Aku yakin semua orang bukan penghianat, dan pencuri, tetapi aku
sedang menjadi pengacara untuk setan.
Setiap berita acara untuk
penjualan, aku yang mengatur situasi untuk Albert. Sesekali dalam perjalanan
menuju negosiasi, aku melihat Albert dihadapkan anak kecil atau ia sedang
memikirkan strategi untuk memanfaatkan anak kecil agar berdagang?
Aku salah! Ternyata ia memang simpatik pada anak kecil
sejak perang di Vietnam. Ia berkata padaku, “Kau
beruntung menjadi bangsa yang sudah merdeka.”
“Aku sangat cemburu padamu, memiliki negeri yang
indah.”
“Kuharap kau menikmati jam rolex-mu,” ucap Albert yang
kulihat tidak mengenakan jam tangan.
Aku bertanya mengapa kau tidak memakai jam..,
“Ayah angkatku adalah seorang jenderal. Ia beruntung
menjadi seorang petani..,
tetapi tidak seberuntung seperti ayahmu atau ibumu!”
Aku kaget! Dari mana ia tahu aku seorang anak petani.
Penghianat Tahun 80an
Bandung aku baru saja sampai di kota Bandung melewat
puncak. Tadinya pergi ke Bogor ingin melewati jalan lain,
tetapi aku ikuti kata hatiku untuk berputar melewati
puncak.
Aku jenuh berjualan di kota Jakarta.., akhirnya kubawa banyak persediaan heroin, di bagasi. Sampai di
Bandung aku ingin mendengar..,
lagu-lagu disko. Aku sedikit
bosan dengan lagu Elvis Persely favoritku Jail Hause Rock yang berulang-ulang
kudengar di mobil.
Aku mendapat surat dari wanita
yang kucintai, gadis lain yang membuatku tergila-gila selain Lista.
Kurasa aku sedang dimabuk asmaranya. Rasanya membuat heroin
tidak pernah seenak ini. Aku datang ke rumah
kakakku..,
dan diam-diam
ingin pamer seperti pengusaha sukses yang pulang dari Vietnam. “Kakak, apa
kabar?”
“Toni dari mana saja, mengapa kau ke Vietnam tidak
bilang-bilang. Wah, hebat wartawan perang dari
Indonesia..,” ucap kakak…, tidak
tahu ia adalah pengguna narkotik dan menjualnya.
“Kakak Lidya, boleh aku numpang
kamar mandi?” ucap Toni yang terlanjur sakau tergesa-gesa karena zat di
tubuhnya sudah menagih kawannya untuk tiba bergabung untuk disuntikan.
Ia tampak menikmati, kawanan zat putau masuk dirinya
kembali, walaupun saat itu ia keluar di pertanyakan mengapa lama dalam kamar
mandi.
“Toni mengapa Lama?” teriak
kakaknya heran menanti.
“Celanaku basah, malu keluar.”
Padahal darahnya sempat muncrat kena celana karena ia tertidur sebentar tadi.
Sepasang lengan tangannya
terlihat memiliki bekas tanda luka suntikan yang banyak, dan ia sedang
menutupinya dengan pakaian baju lengan panjangnya.
“Toni, kau mau kubuatkan kopi ?”
tanya kakaknya tahu minuman favorit adiknya.
“Tidak, terima kasih Lidya.” Padahal rasa rindu mereka
bercerita tentang ayahnya, yang selalu meladeni mereka untuk ngopi bersama.
Kakaknya menduga ada sesuatu yang tidak pada beres. Mana mungkin ia menolak
tawaran rasa rindu untuk bergurau antara kakak dan adik untuk beramah-tamah.
“Kau mau ke mana sekarang?” tanya kakaknya.
“Aku
numpang ke toilet karena sebelum sampai ke hotel.., rumah kakak ini yang paling
dekat dari perjalanaan,” jawab Toni tergesa-gesa menambahkan lagi, “aku bukan
wartawan lagi, aku ada rapat usaha bisnis dengan orang
asing.., nanti aku mampir lagi
setelah urusan selesai.”
“Kau tidak mau menginap dan memanjakan diri untuk
menggambar di rumahku, engga bayar loh!” ucap Lidya
sedikit tersinggung.., karena
adiknya datang hanya untuk menumpang toilet.
Aku masuk mobil dan menyalakan
radio yang tidak sengaja ialah berita RRI Bandung “ Berita bencana..,
Pesawat Ulang Alik Challenger
terjadi pada Selasa, 28 Januari 1986,kemarin, ketika Space Shuttle Challenger
meledak 73 detik setelah diluncurkan. Peristiwa ini menyebabkan kematian tujuh
awak. Pesawat hancur di atas Samudera Atlantik, lepas pantai pusat Florida pada
11:38 EST (16:38 UTC ). Disintegrasi seluruh pesawat mulai setelah segel
cincin-O di kanan solid rocket booster (SRB) gagal dilepas…,
satu dari dua roket pendorong miring dan menggores badan
pesawat seketika timbul percikan api disusul meledaknya pesawat kompartemen
awak dan banyak fragmen kendaraan lain akhirnya ditemukan dari dasar laut
setelah pencarian dan operasi pemulihan. Meskipun waktu yang
tepat dari kematian kru tidak
diketahui..,
anggota kru beberapa diketahui telah selamat dari
kecelakaan pesawat ruang angkasa. Namun, pesawat tidak punya sistem melarikan diri dan para astronot
tidak
bertahan dari kompartemen awak di permukaan laut.”
Didengar kakak lidya menyahut “Astaga!”
Aku pergi.
”Bye,” jawabnya tanpa komentar.
Ciuman di Saigon
"oh ingatan...oh ingatan"
Aku berubah pikiran dan galau, klub malam Jiwa Kejora,
setelah dua tahun berlalu aku
kembali ke Hanoi..,
bersama Albert. Setelah setahun,
Indonesia mulai menderita penyakit dari jalur penjualan narkotika heroin dari
Vietnam.
Aku yang berpikir kira-kira
itulah tempat penyimpanan teraman. Mereka menyewa kapal nelayan lokal untuk
mengambil heroin kami yang ada di menara mercusuar. Gambaran pendekku mengira
itu tempat yang paling aman untuk membangun penyimpanan heroin di Indonesia
bila di tinggalkan. Sementara itu, aku selalu dibuntuti Albert.
Kekacauan memang sedang terjadi,
namun peduli setan pada perkara mereka.
Kemudian kembali di Klub Jiwa Kejora, aku melihat Lista di
klub malam dan aku berpikir, bagaimana aku biasa mendekati Lista untuk
mengkirim kabar bahwa terjadi korupsi dan tindakkan penyalahgunaan ladang. Yang
terlintas dalam kepala..,
haruskah aku menciumnya, untuk
berbisik-bisik, sungguh diriku sedang dalam horor berkelanjutan. Rasa takut
pada wanita masih sama. Aku jadi ingat ketika pertama kali melihat Lista, tapi
kini haruskah tanpa alasan aku menciumnya?
Selintas, di seberang aku melihat
Lista bersama Mark. Aku beranikan diri untuk menciumnya, atau setidaknya
berharap Lista melihatku yang telah hilang menjadi hantu setelah penculikanku
di Vietnam.
Aku juga selintas melihat Heru berpakaian rapih dengan
dasi..,
layaknya bukan seorang tawanan. Mungkin perasaanku
menggambarkan pertanyaan yang harus diselesaikan? Sungguh aku bukan penulis
profesional. Sebagai wartawan,
kecerdikanku digunakan sebagai strategi pengiriman
mereka..,
bagaimana dengan diriku sekarang! Aku seperti hantu,
terpikir ingin mati tapi dari pikiran terakhir gambaran terindah hanya mencium
Lista. Karena itu aku berjalan
seperti zombie..,
tidak bernafsu namun ketika
kebetulan jarak mata Lista dekat, Lista telah melihatku mengambil persiapan di
bibir dan kucium dia hingga aku tahu dia telah membalas ciumanku. Tanpa sadar
dia mendesah menjauh berkata “Mark! Aduh kamu bukan Mark! Astaga Toni!” ucap
Lista setelah menciumku..,
kemudian dia membalik badannya.
Kemudian aku ditarik Albert dan dibawa pergi ke kamar. Di sana, mereka telah
menyiapkan baju, dasi dan jaket.
Pintu ruangan yang tertutup setelah aku dibawa masuk,
berbunyi. Di luar ada Lista yang berteriak-teriak memanggil namaku. Akan
tetapi, Albert menghalangiku keluar.
“Toni!” teriak Lista dari balik
pintu.
Tetapi, kudengar ada teriakan lain, “Diam!
Kuhajar kau, wanita!” Kami terjebak..,
tapi setelah itu, aku dibawa
kedalam ruangan di mana Jendral Nam Poah Tang yang sedang dilayani Heru. Tang
telah menyakiti Lista.
“Selamat datang kembali turisku,
kau memberiku banyak uang. Bagaimana kabar Ibu dan Adikmu?,” ucap Nam Poah Tang
“Setelah dua tahun, aku bertanya siapa yang akan kau cium
di klub milikku ini. Sepertinya kau mulai berselera humor karena pasti kau
memiliki maksud lain pada temanmu itu,” ucap Nam Poah Tang menambahkan, “Albet
bawa masuk
tamu muda itu, dia pasti wanita
cantik.”
“Toni, mari kalian duduk denganku dan Heru. Kalian pasti
berpikir aku akan berbuat jahat bukan? Kau boleh pergi,
Lista..,
tapi setelah kamu menjadi tamu yang baik dulu.” Kami disuntik heroin. Lista dan
aku kehilangan diri. Aku disekap dan kini aku harus kesal karena ditahan
berbulan-bulan, diperdaya oleh heroin. Kami Berdua sudah kecanduan seperti Heru
yang sudah terlanjur mengikuti Jendral Nam.
Kabur
Malam hari tingkahku berubah. Di
antara derasnya hujan di luar, aku disuntik kembali dengan heroin. Aku memohon
untuk menyuntiknya sendiri. Aku di kamar dan pelayan kuperdaya, kusekap dia dan
kusuntikan heroin padanya, kemudian aku kabur. Namun..,
sebelumnya kuambil apa saja yang bisa kuambil di
kantongnya. Aku tidak peduli dengan nasib Lista dan Heru. Yang ada di dalam
pikiranku hanya melarikan diri. Hutan merupakan satu-satunya cara yang terbaik
untuk menjauh dari rumah ladang bunga opium.
Aku melarikan diri ke hutan. Aku
menduga-duga jarak tempuhku yang belum jauh, dan kemungkinan akan tertangkap
lagi. Sementara yang lain mengejar, aku tetap berlari tanpa henti. Aku terpaksa
berlari walaupun rasanya paru-paruku sudah terasa hampir meledak. Lebih baik
mati sambil lari mempertahankan diri.
Aku terpaksa membunuh lima orang
selama pelarian. Sampai pada akhirnya, di sungai aku melompat, berharap arus
sungai cukup kuat untuk menghanyutkanku. Setelah menceburkan diri, badanku terseret
arus. Aku mencoba berenang..,
namun aku mengenai sesuatu yang
keras hingga tidak sadarkan diri.
Kabur bukan hal yang menyenangkan, sakit akibat candu mulai
terasa. Setelah aku terbangun di tepi sungai, aku merasakan masa-masa sulit di
mana aku harus melakukan penolakan pada rasa candu. Sungguh aku rindu pada
heroin. Ini membuatku jadi gila. Aku sempat muntah mengeluarkan darah. “Tuhan,
tolong aku!” teriakku.
Sampai..,
beberapa hari kemudian, aku pingsan dan di temukan oleh
petani padi Vietnam.
Kendali Pikiran
“Aku tahu Toni kabur karena dia
kecewa padaku..,
Lista sebaiknya kau diam karena nyawa kita di ujung tombak.
Ini masa-masa kritis, aku dan kamu bisa mati
kapan saja?”
“Aku minta di dengarkan. Anggap saja ini kesalahan aku dan
Toni.”
“Heru keluar!” ucap Albert.
“Kalian pergi, seperti yang
direncanakan,” ucap Jenderal Nam Poh Tang,
“kau akan menjadi teman bagi orang-orang
yang telah kudidik. Rekeningmu, ini nomernya, di sebuah bank yang
telah
tercantum di situ dan ini juga untukmu Albert.” “Aku akan melarikan diri,” ucap
Nam Poh Tang. “Senang melayanimu, Tuan,” ucap Heru, “terima kasih
telah berbaik hati.”
“Aku telah menjaga anak dan istrimu,” ucap Nam Poh
Tang, “permintaanmu telah
kukabulkan.”
“Ini foto mereka, yang terakhir,
dan ini suratnya yang terbaru,” ucap Albert.
“Aku minta kau berpura-pura lagi
depan Lista,” ucap Jenderal Nam Poh Tang.
“Mengapa tidak kauinginkan aku untuk meyakinkan Toni karena
ia temanku yang telah mau mengikuti permainan
ini?”
“Albert mengapa ia berkhianat?”
“Aku tidak tahu, tapi yang jelas
aku ingin dia tetap menjadi teman kita,” ucap Albert.
Apakah aku seorang pengedar? Aku tidak tahu. Kepalaku
sedang tidak karuan rasanya. Aku dipaksa memakai heroin oleh Albert yang
menjadi kaki tangannya Nam Poh Tang.
Rutinitasku adalah menyelam..,
ke laut dan mengambil Heroin.
Pernah kabur dan kini sedang berada kembali di Indonesia. Aku selalu disuguhi
wanita cantik untuk tidur denganku. Bahkan aku memiliki rumah sendiri di
Indonesia.
Aku kecanduan, aku memakai dan
menjualnya, bahkan aku memegang pistol yang diberikan temanku, Albert. Aku
memang pernah kabur dan melapor ke KBRI. Namun..,
kini aku kembali lagi menjadi seorang pengedar. Masih
bingung dengan statusku. Meski begitu, aku senang karena tidak lagi memikirkan
baju yang lusuh. Sekarang aku hanya memikirkan bisnis yang tepat untuk mencuci
uangku, atau uang Albert. Jenderal Nam Po Tang ditangkap dan
dihukum mati. Namun,
kaki tangan atau asistennya
memperkirakan hingga tahun 2005, persediaan heroin akan tetap cukup. Dari
pertanian bunga popi untuk kami berdua, aku dan Albert, bisa menjadi orang yang
kaya!
Sebelum Mati, Aku Mengaku
gila
Kembang api di awal 2000, menghias kematian seseorang.
Bahkan suara tembakan pistol, tidak didengar penduduk. Januari, di awal
millennia, di sebuah menara mercusuar
ditemukan orang bunuh diri. Aku seorang detektif, dari
bagian badan intelegensi..,
dan sedang menyelidiki sebuah
kejadian. Namaku Agus. Semalam aku di Jakarta dan sekarang akan pergi menuju
sebuah menara mercusuar di luar kota. Sampai di tempat perkara, di samping
marking korban yang sudah digarisi, ada sebuah jurnal. Diduga ialah jurnal
pengakuan..,
tetapi apakah aku bisa menganggap
serius cerita si korban bernama Toni ini? Jurnal korban bunuh diri dilaporkan
bahwa kandungan opium dalam dirinya sangat tinggi dan di pahanya ada bekas luka
tembak yang telah lama. Tidak ada penduduk setempat yang mengaku menjadi
keluarga korban. Kami mencurigai kalau Toni masih tinggal di sekitaran kota
Jakarta, tetapi di mana? Mengapa dia pergi ke sini?
Besoknya, kembali pergi ke kantor
polisi aku menginvestigasi kasus ini. Aku harus punya kesimpulan untuk merencanakan
penyelidikan satu-satunya buku atau jurnal yang ditinggalkan orang yang bunuh
diri itu. Sungguh aku tidak mengerti, di lain sisi, aku tidak peduli, mengapa?
Opium! Dalam tubuhnya dengan
senjata api itu mengkhawatirkan. Sungguh tidak ada keterangan keterkaitan awal
hingga akhir bunuh diri. Mengapa ia stress kemudian bunuh diri? Apa
penyebabnya?
Besoknya aku kembali pergi ke
kantor, meneruskan membaca laporan. Dari awal, aku coba memahami. Toni seorang
wartawan yang hilang diculik dengan kawannya. Adakah penyebabnya dikarenakan
trauma..,
menjadi sikopat atau gila. Aku
seperti sedang melihat buku biografi perjalanan hidup seseorang. Aku kaget, di
daerah Thamrin..,
Jakarta, pernah ada trem
peninggalan kolonial Belanda menjadi favoritnya ketika kecil. Lalu, kiranya apa
lagi yang tidakku ketahui? Tulisan wartawan bernama Toni tersebut penuh dengan
gambaran perasaannya.
“Tapi bagaimana bila bom itu kena
merusak lensa kamera?” ucap Toni khawatir pada Heru yang disambut tawa antara
redaksi undangan di kantor Bapak Indrawan. Dan itu saat mereka berdua diundang
untuk mempersiapkan diri terhadap tawaran pergi ke Vietnam.
“Ha ha ha,” aku berpendapat ironi
menahan komentar sikopat macam apa dia. Telah kubaca kecurigaan Toni
membayangkan kaitan pada penembakan JFK di kaitkan dengan perang di Vietnam.
Terasa rancu dan lucu, tapi dia
memang ada di Vietnam menurut buku ini, bagaimana berceritanya, Toni juga
bercerita Partai komunis di Indonesia sepenuhnya hanya boneka belaka, tapi
sangat humoris dari pandangan umum, tentang itu aku belum punya pendapat atau
tidak ingin berpendapat berkaitan dengan skema JFK. Namun..,
aku bingung. Aku hanya tahu bahwa Toni ialah korban bunuh
diri yang mengaku telah kehilangan
segala-galanya..,
mengait-ngaitkan harta dan
kemakmuran nasional yang sulit dilihat alurnya.
Lucu sekali bagaimana ia
mengatakan akan mati menghadap Irian Barat untuk tujuan sebagai simbolis ke
pengorbanannya untuk Indonesia. Ironi tidak memiliki rasa memiliki. Lalu..,
apa hubungannya dengan narkoba? Mencoba mengisayaratkan
bahwa adegan bunuh dirinya akan dilihat sebagai pengorbanan memiliki rasa
gotong-royong? Tapi Toni mendapatkan semua persediaan heroin yang ditimbun
di Indonesia..,
bahkan ia mengaku ia bukan saja penadah utama tetapi ia
juga terjebak dalam perencanaan deposit heroin yang begitu besar. Kemudian, ada
seorang Jenderal yang diceritakan oleh Toni telah disidang dan dihukum oleh
Makamah Internasional, karena
tindak pelanggaran..,
memploting masalah mengunakan wewenang ekonomi komoditas
terbatas pada perdagangan panen?
“Sungguh ini kasus aneh.” Aku
sulit memahaminya.
Besoknya, aku kembali bertugas membaca cerita, memahami
alur cerita yang bisa dipercaya atau tidak. Tiba-tiba, ada laporan di Tanah
Abang ditemukan rumah
kosong dengan foto-foto Toni..,
si korban bunuh diri, aku
bergegas pergi ke sana dan mencari petunjuk untuk memahami siapa dia?
Siang itu, seorang anak muda
bernama Bayu ditangkap sedang membeli narkoba di Tanah Abang. Mereka dicurigai
dari semalam oleh penduduk setempat. Mereka terlihat seperti orang gelisah yang
akan masuk ke rumah kosong Bapak Toni.
Kami akhirnya memiliki petunjuk,
Toni tinggal di Tanah Abang Dua. Ia tinggal dekat dengan daerah Gajah Mada,
bahkan hampir diantara semua penjualan narkoba partai besar seperti lingkaran
dan itu di tengah-tengah motif radius acak dari di antara bandar yang sering
ditangkap di petakan. Seperti perumahan Kampung Bali..,
contohnya, tidak jauh dari radius
Tanah Abang, tetapi mengapa Toni bunuh diri bukanlah hal yang bisa kupahami
arti simbolisnya? Ia memiliki segala harta di zaman yang telah berubah banyak
sejak saat dia pulang dari Vietnam. Ia bisa memiliki banyak usaha walaupun ia
mengonsumsi narkoba. Kupahami ini sebuah isu pencucian uang, dengan berkedok
usaha-usahanya. Aku terkejut pada nama-nama PT atau CV sebagai wirausaha.
Aku mengikuti cerita Toni, ketika Jendaral Nam Poh Tang itu
tertangkap dan digiring ke Mahkamah Agung tapi, ia sendiri, Toni, tidak melihat
Jendral Nam Poh Tang dihukum atau digiring ke Mahkamah Agung melainkan cerita
dari
Albert sebagai pengakuan dalam buku. Bila Nam Poh Tang
seorang jenderal yang menjaga aset negara yang berkomoditas terbatas itu, siapa
yang harus dicurigai, mungkinkah Albert yang menipu Toni bahwa Nam Poh Tang
diceritakan dihukum mati? Kuduga ia masih hidup, tapi Toni diperdaya dan ditipu
oleh Albert, sebagai entah boneka Albert atau Jenderal Nam Poh Tang-kah Toni
ini?
Monarki
Warna Warni Dan Angin Kelabu
Toni di Samping Jurnal
Aku akan mati di samping
jurnalku, tepat menghadap arah mata angin, yaitu ke pulau Irian Barat. Aku
telah mati, kau menemukanku, dengan pandangan lampiran ini sebagai tanda, pesan
terakhirku.
Bagaimana aku bermula cerita.
Namaku Toni, aku sungguh terjebak! Rinduku pada temanku Heru yang entah kini di
mana? Sawah-sawah di Jakarta tahun 60′an, aku berumah di daerah Kebun Jeruk,
kini tempat itu bukan lagi sawah, lalu, aku ingat kesenangan naik kereta trem
sesaat dari Thamrin, tapi kini tidak ada lagi. Atau cerita pembebasan Irian
Barat yang disebut Trikora itu berkait-kait. Aku seorang pencandu heroin yang
makmur. Mereka kini bisa berhenti mengetuk pintu rumahku untuk meminta hidangan
garis bubuk heroin yang dibentuk simetris untuk memancing selera itu telah
habis. Aku mati bukan karena heroin, bahkan setelah kau menemukan mayatku yang
telah bunuh diri ini karena pistol pemberian Albert, yang kuduga tidak akan
kupegang di tangan setelah kubidik kepalaku ini.
Kapankah aku mati? Aku mati ketika berada di ladang bunga
opium, tetapi aku berjalan bagai orang yang mengedarkan heroin. Di antara
waktu, sungguh masa keemasan menjadi orang yang makmur tetapi membuat yang lain
menderita, sungguh mengapa aku menjadi seorang pengedar heroin, apakah karena
simpatik Albert padaku?
Mengapa aku harus mati menghadap
ke arah mata angin, yaitu ke Irian Barat dengan rasa penasaran ingin kalian
membayangkan. Adakah aku menjadi pengedar karena keinginanku atau karena
jebakan ialah tetap masa keemasan bagi seseorang.
Selintas cerita, bayangkan terjebaknya diriku pada takdir
seperti halusinasi yang menjadi skizofrenia. Penasaranku dari berita di manakah
angin berhembus? Penasaranku bertanya ingin menduga benar apakah benar
Pembunuhan
JFK atau Jhon F. Kennedy..,
ada hubungannya dengan gunung emas di Irian Jaya, “Sungguh
aku kagum pada mereka bila benar akan menjadi penyidik yang hebat.”
Membayangkan Presiden Sukarno pernah berkeinginan untuk tidak menerima kongsi
usaha dari luar negeri..,
tapi sebaliknya Suharto, apakah benar kubayangkan dia tidak
tahu mengapa Jhon F. Kennedy dibunuh karena kudeta gunung emas itu telah
menjadi konseptualiasi rasa penasaranku membayangkan yang kalian bayangkan,
mengapa di tahannya Sukarno untuk diasingkan. Apakah komunis dikambinghitamkan?
Dan mengapa mereka seperti manusia tidak manusiawi seperti diriku!!!
“Ha ha ha.”
“Aku tidak tahan lagi pada
isu-isu miring yang membuatku membayangkan isi kepala kalian.”
Aku ingin tertawa sebelum mati.
Ini humor ironi dariku. Sesungguhnya, aku menjadi pengedar karena temanku Heru,
atau Komunis, terlihat buruk karena heroin dan September di lubang buaya.
Bagiku, komunis hanyalah ideologi bonekanya Nam Poh Tang..,
juga Albert. Dan sungguh aku
tidak bersalah, kecuali telah membunuh dengan keji maka salahlah diriku
mematikan orang. Tapi aku membunuh lima orang untuk membela diri. Mengapa di
lain waktu kakiku yang terkena luka tembak? Sakit hatiku lebih sakit dari itu.
Aku salah dan mereka salah!
Karena yang salah itu telah tidak loyal dengan sistem. Ideologiku terjebak,
adakah gagasan untuk sebutannya yang tidak kuketahui? Aku bukan komunis? Aku
hanya ingin temanku, Heru, tetap hidup!
Ceritanya, ketika kami akan pergi
ke Vietnam, presiden Suharto telah hampir lima tahun menjabat menjadi presiden
dan aku akan menjadi perwakilan wartawan di Vietnam. Aku bersama temanku, Heru,
bersahut-sahut cerita di pagi yang aku rindukan. Sebelum ditangkap di ladang
dengan sebatang rokok ditangan.
Yang berkesan, sebelum berangkat
pada dunia kegelapan. Mengapa Presiden Sukarno, mengundurkan diri, adakah ia
bersalah?
Ha ha ha sungguh ironi! Apakah
aku ingin menyelamatkan Iran Barat, atau penasaran menjadi gila karena motif
penembakan Jhon F. Kennedy membuat aku sakit kepala. Beralur arus membayangkan
tiga tahun kemudian Sukarno ditahan, padahal perang di Vietnam belum berakhir.
Sedangkan KBRI Vietnam baru saja
berdiri di tahun 1964. Bila kau melihat peta dalam pikiranku, kalian tahu
mengapa aku sakit kepala. Diriku rindu di pagi hari ketika akan berangkat pada
masa yang berlalu di tahun 1968, atau setelah itu aku tiba di Vietnam, hingga
perang berakhir, aku masih di sana dengan Heru.
Aku ingat, aku baru saja turun
dari trem atau kereta, yang telah dihilangkan di Thamrin. Jalanan macet,
sawah-sawah mulai dijual satu per satu bahkan ayahku pindah ke Jawa Barat, demi
tetap menjadi petani. Tiba-tiba aku terbayang, mengapa aku tidak rindu pada
keluargaku sebelum bunuh diri.
Mungkin aku tidak akan menyangka
membayangkan akan mati seperti ini, saat itu aku baru saja dipromosikan untuk
menjadi wartawan tapi kerja di KBRI, di luar negeri bersama seorang fotografer.
Aku ingat ketika masuk kantor editor, dia memberiku, teman bernama Heru, bahkan
aku ingat pesan editor, “Toni, kau akan di temani oleh Heru,” ucap editorku.
“Jangan khawatir, kau akan mendapatkan gambar yang bagus
walaupun ada bom.” ucap Heru.
Penyelam Kolektor Harta
Laut
Di tepi laut perahu pesiar sedang mendekati tepinya,
seseorang dalam kabin perahu sedang mengemudi kapal, navigasinya mendekati
menara mercusuar. Sementara itu, di atas menara mercusuar, di atasnya menara,
ialah Toni yang sedang akan bunuh diri namun ia ragu, walaupun di kepalanya
sudah ada pistol. Keraguan Toni akhirnya membuat ia berubah pikiran, senjatanya
hendak
disingkirkan..,
kiranya apa yang membuat Toni
berhenti menekan platuk pistol. Namun, dari seberang ada kapal pesiar yang
mendekati menara mercusuar, mengamati Toni dengan teropong. Kemudian teropong
milik senapan snipper itu membidik kepala Toni dan menembaknya. Toni mati bukan
karena bunuh diri Ia sempat akan menggagalkan tindakkannya dan berniat untuk
tetap hidup! Senjata snipper milik siapa itu? Apakah yang sebenarnya sedang
terjadi?
“Hallo saya ingin bicara dengan
Jendral Nam Poh Tang,” ucap pembunuh Toni.
“Hallo Jendral, saya telah ikuti kemauan Anda untuk
membunuh Toni” sang pembunuh Melapor.
“.....” dari balik telpon
selular.
Sang pembunuh mendengarkan permintaanya
Sang jendral “Baik, di tas 3278, kau ingin aku meletakan Jurnal di samping
mayatnya,” ucap sang pembunuh.
Ia pun menepikan perahunya, dan kemudian membuka koper
dengan nomer 3278 untuk dibuka. “Tidak heran pemberian tas senapan, di antara
tas yang asing selain tempat senapan itu isinya ialah hanya jurnal, untuk
membunuh Toni.” Pembunuh berpikir kiranya untuk apa, dan apakah isinya?
Menggambil jurnal dan bergegas pergi. Dari situ, sang pembunuh pergi loncat
dari kapal dan pergi ke menara mercusuar. Ia melakukan tugasnya dan pergi
setelah meletakan buku jurnal di samping tubuh Toni.
Sang pembunuh pergi dengan kapal
pesiar dan dalam perjalanan ke arah Australia, ia menghilang.
Di awal tahun 2000 ada yang berpesta di atas kapal,
Seseorang yang hobi menyelam.. Ia menyelam dengan alat metal penditeksi dan
menemukan senapan. Baginya harta walaupun dalam air laut itu bisa berupa apa
saja. Benda itu adalah senapan snipper milik sang pembunuh Toni.
Sementara, di kantor polisi, kekhawatiran mereka tentang pembunuhan
Toni baru terungkap setelah mereka membandingkan peluru pistol milik Toni dan
peluru yang ada di kepala korban ialah peluru snipper dalam kepala
Toni.
Senjata itu menjadi pajangan dan
pertanyaan bagi seorang penyelam yang dipajang di dinding, sebagai ornamen
barang penemuan seorang hobi menyelam, harta-hartanya menjadi hiasan..,
kiranya itulah koleksinya. Mulai dari apapun yang
terditeksi dengan alat penditeksi metal ketika menyelam ada di sana, dari yang
hanya harta benda temuan berupa tutup botol, koin logam, peluru meriam jaman
pertempuran kolonial Belanda dengan Inggris, hingga sekarang, sang penyelam
memiliki senapan.
Cakra jatuh pingsan
Aku sedang bersandar di tembok,
badanku baru saja menunggu respon minuman energy drink yang baru saja kuminum.
Aku begadang semalaman, tidak
tidur, mencoba menulis novel karyaku. Pagi harinya aku telah merasa lesu, dan
lelah. Celaka ini hari senin, pikirku, aku seorang wartawan yang sedang
mempelajari kriminologi yang rumit demi menemukan benang merah penghubung dari
tindakan pembunuhan Toni. Aku bukan penyidik, namun aku mengungkap dan bertanya
mengapa ada pembunuhan?
Apalagi bagaimana dalam berita
bisa menuliskan sebuah pembunuhan di katagorikan direncanakan.
Data forensik anatomikah atau dari tempat kejadian
perkarakah yang menjadi semua titik awal luapan sebuah cerita bisa terbentuk
untuk dipahami?
Saat ini nasibku sial, aku
wartawan yang merasa tidak mengandalkan rasa. Semoga dugaanku salah, aku
mengincar berita yang mungkin sulit didapat.
Aku ingin pembaca melihatku
seperti pahlawan pembela kebenaran. Akan tetapi, setiap kali ada tindakan
kriminal, bukan wartawan yang tahu duduk perkaranya terlebih dahulu, melainkan
penyidik.
Seandainya ada petunjuk pembunuhan
berencana yang bisa kudapatkan. Aku belum menyerah, yang mengagetkan di Klaten
ada yang dibunuh dengan motif penembakkan yang hampir sama. Sungguh aneh,
adakah motif yang bisa kulihat dengan jelas?
Diberitakan nama korban Roy, dan dari data yang menerangkan
bahwa mengapa ia dibunuh tidak terungkap. Bahkan aku sekarang sedang berada di
markas besar kepolisian, terpaksa harus kembali ke jalanan macet
Jakarta.
Aku sedang berjalan, tiba-tiba
tersungkur masuk ke semak-semak, dan kemudian terjatuh pingsan. Karena tidak
ada yang melihat dan menolongku, waktu terasa begitu lama. Seakan-akan aku
telah tidur berjam-jam.
Aku terbangun teringat tadinya aku bersandar di tembok
karena tidak kuat lagi berdiri, namun ketika aku terbangun, aku mendengar suara
perbincangan yang menarik perhatianku. Tidak jadi soal siapa orangnya , namun
aku tahu ia akan melakukan sesuatu yang buruk. Orang itu berbicara di telpon,
“Jangan mengacam! Albert, kau ingin aku mendapatkan jurnalmu, di gudang yang
besar, maka
jangan berpikir seenaknya,”
ucap sahut orang yang sedang
bising kudengar berdialog menambahkan, “jangan pikir kau bisa memerasku, dasar
orang Vietnam gila,” ucap orang itu. “Jangan ancam saya lagi, baik, saya akan
cari di kategori korban bunuh diri bernama Toni, terima kasih.” Bangun dari
pingsan aku masih lelah menguap, sepertinya tidak sengaja aku menguping
pembicaraan orang ini.., sambil tiduran di balik rumput!
Suara orang itu sangat jelas dan yang menghalangi pandangan
kami di antara satu sama lain ialah tanaman, tanaman yang lebat menutupi, di
sebuah taman dekat belakang gedung bangunan yang bila tidak ada tanaman itu aku
yakin ia pasti tidak akan teriak-teriak di belakang gedung, bila tahu ada
diriku.
Aku mengintip, melihat orang yang telah melakukan
pembicaraan di telpon tadi dengan jelas. Kuikuti orang itu, tanpa sadar aku
buntuti dia. Mengapa ia pergi ke arah gedung gudang. Gedung gudang itu tempat
bukti disimpan, dan penjagaannya sangat ketat. Anehnya, orang itu dapat masuk
dengan mudah. Aku menduga-duga siapakah dia,
Bagaimana seorang bisa diancam..,
namun kini ketika diamati lagi,
hal ini menjadi lebih menarik membuat aku penasaran, apakah ia seorang polisi?
Bila ia ikuti permintaan si
penelpon, apakah ancaman si penelpon, dan bagaimana sebuah jurnal menjadi
petunjuk menarik dari korban bunuh diri.
“Siapa Toni?” pikirku. Tak lama,
kenalanku memanggil di pintu penjagan gedung gudang.
“Cakra sedang apa kau mengikuti anggota kepolisian, yang
akan bertugas?” “Siapa dia, wajahnya seperti saudaraku?” ucapku berpura-pura
kenal dengan orang yang aku ikuti “Sabar nanti dia juga keluar dan pergi
menjaga tempat ini, sementara ia sedang berganti baju sekarang” ucap Bima.
Berangkas arsip
Di tempat data file, polisi yang
diikuti Cakra melihat arsip dalam katagori bukti buku jurnal milik Toni. Ia
tampaknya menemukan di mana letak buku itu. Kemudian ia pergi ke buku jurnal
itu terregistrasikan di nomer seri bagian abjad nomer BF-12-478. Namun, buku
milik Toni baru saja dikembalikan oleh Mayor Lina. Spontan di letakkan kembali
pada tempatnya, buku jurnal peninggalan Toni, dan diambil oleh orang yang
dibuntuti Cakra dengan gegabah.
Karena Mayor Lina curiga, pada tindakan gegabah orang
itu maka, Mayor Lina berpura-pura
pergi..,
seolah-olah tidak berminat
memperhatikan orang yang diikuti Cakra.
Sementara, Cakra menduga-duga,
Mayor Lina di dalam gudang penyimpanan bersembunyi, dan menjaga jaraknya,
kemudian yang menarik perhatian Mayor Lina, dari divisi manakah orang ikut
campur tugas misi divisi khususnya ini.
“Halo Albert, aku mendapatkan jurnal yang kau minta ambil,”
ucap orang yang mencari jurnal Toni tadi, “iya, saya akan segera keluar gedung
dan memberikan ini secepatnya kepada Anda.” Lina terkejut mendengar
perkataan tadi, “Pengkhianat,
cepat tangkap!”
Orang yang kaget disebut
pengkhianat itu lari tergesa- gesa, walaupun dihalangi di depan pintu, sang
pengkhianat dengan tergesa-gesa mengeluarkan senjata api dan melakukan tindakan
menyedihkan yaitu bunuh diri. Tampaknya ia lebih rela mati ketimbang diperiksa
oleh penyidik.
Cakra dan Mayor Lina di tempat
kejadian perkara kaget dengan tindakan bunuh diri yang begitu cepat itu.
“Astaga, Tuhan,” ucap Cakra
terkejut, ia sebagai wartawan baru pertama kali melihat kejadian bunuh diri di
depan matanya.
Menghiraukan Cakra, Mayor Lina
teringat permintaan Albert yang memaksa korban bunuh diri itu untuk memberikan
buku jurnal itu, dan akan diberikan Albert di depan gedung oleh si korban.
Mayor Lina dengan sigap penjaga pintu masuk untuk menghubungi satgas kepolisian
menutup pintu area keluar masuk dari wilayah markas.
Tiba-tiba saja alarm berbunyi
memberi tanda kode seperti kode morse di antara gedung, tapi semua telah
terlambat karena sampai besoknya tidak ada tersangka Albert berhasil ditangkap.
Dalam proses yang lama Cakra tidak diizinkan keluar dari
mabes kepolisian karena dicurigai telah bekerja dengan Albert. Kecurigaan Mayor
Lina mempertanyakan mengapa ada orang yang tidak berkepentingan dengan tugas
polisi berada di tempat itu. Isu Cakra nongkrong di tempat yang tidak
seharusnya menjadi kecurigaan untuk diproses oleh bagian penyelidikan.
Penyelidikan Cakra
“Kau punya pilihan untuk bekerja
sama atau di penjara karena menjadi terdakwa sebagai anteknya Albert yang
menjual narkoba dan dianggap sebagai teroris,” ucap Agus. Cakra hanya bisa
bercerita apa adanya, kebetulan ia tertimpa sial. Ia terpaksa bekerja sama
dengan polisi dan mencoba aktif kembali bertanya soal subjektif dari jurnal
yang di telah gagal dicuri itu. Cakra terkejut dituding sebagai anteknya
Albert, padahal ia tidak merasa melakukan pekerjaan lain kecuali menjadi
wartawan.
“Maaf, mengapa Anda mengira saya
sebagai anggota teroris. Saya mengkuti pengkhianat itu sampai depan gedung.
Saya ikuti karena merasa wajahnya serupa dengan saudara saya yang sudah lama tidak
bertemu?” ucap Cakra.
“Jadi kau benar-benar tidak kenal
siapa Albert?” tanya Agus.
“Kejadian mengapa ia tergesa-gesa
lari dan pergi dari Mayor Lina tidak kuketahui,” ucap Cakra.
“Baik, sekarang tahun 2014 dan
kau terjebak dalam penyelidikan jangka panjang yang belum selesai perkaranya
dari sejak statusnya berada di tahun 2000, sebagai kasus, isu teroris ini masih
dalam pengamatan, dan telah memiliki tersangka yaitu Albert sebagai pimpinan
oprasinya,” ucap Agus menceritakan alur singkat yang ia pahami.
“Apakah ini ada hubungannya dengan kasus bom, di
Indonesia?” tanya Cakra.
“Ceritanya panjang, bila terkait
bom kami belum bisa mengkaitkannya, dan perkara ini terkuak karena seorang
bandar narkoba menyesal dengan telah berkomentar cerita dalam bentuk buku
jurnal, seperti seolah-olah berupaya terakhir, ia mencoba bersikeras ingin,
mendaulatkan diri tapi gagal, ia bercerita kisah hidupnya yang menyedihkan
namun akhirnya ia bunuh diri karena,” Agus kembali menjelaskan.
“Mendaulatkan diri?” tanya Cakra, bingung tidak
memahami penjelasan yang tidak umum.
Mereka menyalakan proyektor, dan lampu mulai dimatikan.. Agus memulai presentasinya, menjalankan
klip-klip gambaran, agar berharap Cakra bisa mengikuti cerita ancaman apa yang
ada pada pertahanan Negara.
“Drugs traffic di pahami sebagai tindak korupsi yang
memberi modal kepada teroris. Kami dari tingkatan visioner seorang jenderal
sedang memahami kriminologi yang sedang berlangsung sejak pertama kali narkoba
datang berawal di Negara Indonesia yang masih belum sigap, kiranya kami
berkomentar karena kami sebagai aparat pertahanan, dan sebagai wilayah Negara
Indonesia masih menjadi negara yang berumur muda. Isu pengalaman dalam
pertahanan Negara masih belum terkonseptualisasikan untuk evaluasinya, bila
ingin
dikaitkan satu sama lain.”
“Isu kasus divisi kami sebenarnya
rahasia dan, terkondisi gabungan dari semua TNI, yang dipilih,” kemudian Agus
menambahkan,“orang yang bernama Toni, ialah baru permulaan dari evalusasi yang
ingin dibayang-bayangi.
Orang yang bernama Toni mencoba
menjelaskan kriminologi dari teroris namun karena rumit ia terpaksa menelan
fakta berlebihan dan stress. Ia menjelaskan bahwa narkoba memberi peluang untuk
teroris untuk melakukan operasi,” ucap
Agus pada Cakra
“Bisakah aku mempelajari jurnal
itu? kemudian Agus melanjutkan, Sabar, kami belum selesai menjelaskan.” Agus
memutar klip selanjutnya, menampilkan foto Heru. Ia mencoba menceritakan latar
belakangnya kepada Cakra. “Sekarang Heru adalah tersangka, dan pernah menjadi
teman wartawan Toni ketika belum menjadi tersangka sebagai penjual narkoba. Isu
drugs traffic dalam status kami.”
“Tunggu, aku kelebihan informasi, bisakah kita beristirahat
sebentar sebelum proyeksi ini kembali dilanjutkan,” ucap sahut Cakra yang
pusing dan merasa kecapekan menelan informasi ketika diajak bekerjasama.
Diskotik
“Nama saya Agus, bolehkah saya berkenalan dengan
Anda?” ucapnya kepada seorang
wanita di bar.
“Tentu, nama saya Fiona,
kau mau membelikan aku minuman?”
“Tentu.”
Itu ialah bar di mana Jasmine
berada dan menyela permisi wanita itu. Agus yang kenalan itu membelikan, Fiona
minuman, “Jasmine, minta tequila sepasang untuk kami, oh iya kau melihat Cakra
tidak?”.
“Tidak, Pak Polisi,” ucap Jasmine penuh canda. Tanpa
sengaja Fiona mendengarnya, “Kau polisi? Kebetulan, aku punya pertanyaan
penting untukmu. Aku seorang penyelam, dan aku menemukan senjata api dalam
dasar laut di dekat sebuah menara mercusuar di daerah pantai Anyar, Banten,
lebih hampir sepuluh tahun yang lalu bila tidak salah ketika tahun baru. Ketika
itu, aku menduga benda itu masih baru?”
“Mercusuar di pantai Anyar?” tanya Agus.
“Iya.”
“Maukah kau membantuku untuk
melihatnya?” Agus meminta. Kemudian mereka pergi dari tempat itu ke apartemen
Fiona, di Kedoya, Jakarta Barat.
Mereka pergi naik mobil Fiona, dan ia banyak bercerita
tentang benda yang ia temukan ketika menyelam. Malam itu Mereka pergi ke
ruangan koleksi Fiona, dan uniknya, Agus hanya mengkhawatirkan pernahkah ia
menyentuhnya dengan tangannya atau membersihkan senapan itu.
Senapan itu dibiarkan berdebu, dan hanya satu-satunya
koleksi yang tidak dibersihkan.
“Apakah kau menyentuhnya?”
“Tentu tidak! Aku sengaja
membiarkannya kering sendiri sejak kutemukan, saat menyelam di laut.” Fiona
menjelaskan.
“Mengapa tidak kau serahkan ke polisi saja waktu
menemukannya sepuluh tahun yang
lalu?”
“Tahukah kau susahnya menemukan harta benda di dalam laut,
dan sungguh aku berat hati untuk meninggalkannya,”
ucap fiona..,
yang menduga pasti akan rindu
pada harta miliknya, menduga akan diambil Agus. “Aku tahu kita tidak berhak
memilikinya.”
“Benar, apakah hanya itu yang kau
temukan?” tanya Agus memastikan.
“Tidak hanya itu, aku menemukannya dari
dalam tas dan masih ada pelurunya.” “Baik, aku pinjam untuk sementara waktu.
Kebetulan aku terkait dalam kasus ini. Sementara waktu.., kau ikut denganku
untuk membantu membuat laporan.”
“Apakah itu pembunuhan?” “Apa?” tanya Agus.
“Kasus yang yang tengah kau
tangani.”
“Mengapa kau berpikir begitu?” “Aku hanya menduga karena
senapan itu kulihat di internet dan hanya digunakan oleh kalangan militer dan
bentuknya seperti yang di
film-film perangnya Amerika.”
“Aku tidak tahu jenis ini, tapi akan aku cek.”
Labotorium Polisi
Komputer masuk akses
internasional, mencari data sidik jari para kriminal, untuk mereview sidik jari
dengan tampilan wajah seseorang yang cocok. Program komputer khusus digunakan
untuk bisa masuk akses itu, dan data base lokal tidak menemukannya.
Sudah dua bulan, lima puluh persen anggota masyarakat dari
jumlah penduduk Indonesia telah diakses oleh program itu. Namun, tidak ada yang
cocok, dan artinya akan
memakan waktu dua bulan.., kurang
lebih, untuk mengakhiri data nasional.
“Apakah ada sidik jarinya ditemukan?”
“Ada, tetapi kami luput memeriksanya. Pasti disengaja oleh
pembunuhnya, seolah-olah seperti milik Toni.”
“Apa itu?”
“Air ludah yang meninggalkan tanda, dan itu membuat satu di
antara lembaran lengket menempel seperti merekat, namun Tes DNA, tidak sesuai
dengan DNA Toni.”
Kemudian Agus kembali..,
menambahkan “dan walaupun ada aksesnya, kita belum memiliki
fasilitas review untuk Dna check program dalam fasilitas lab komputer!”
“Jadi petujuk kita hanya, sidik jari?” tanya Cakra.
“Benar.”
“Siapa bilang, kau Agus!?” humor
seseorang masuk dalam ruangan, “aku baru saja menunggu mereka selesai
menginstalasi kebutuhan lab kita dengan program yang baru,” ucap seseorang yang
masuk di dalam lab komputer tidak dikenalnya.
“Siapa kau?” ucap Agus heran
karena tiba-tiba ada orang asing yang masuk ke dalam ruangan.
“Aku mayor dalam misi kalian yang baru? Mayor Lina
mendapat rekomendasi untuk pindah divisi agar
mempersiapkan level yang
selanjutnya?”
“Konseptualisasi level
selanjutnya apa?” tanya Agus lebih penasaran lagi dari.
“Bukan bunuh diri, ini pembunuhan, dan namaku Teguh, mayor
Teguh.”
“Kita telah menahan Joko, percuma, dia amatir untuk menjadi
tersangka. Aku menduga Sang Jenderal dari
Vietnam itu masih hidup!”
“Teroris kita masih hidup?” Agus sulit percaya. “Bahkan
dugaanku Albert, juga sedang diincar untuk dibunuh.”
“Siapakah pembunuhnya?” tanya
Agus.
“Kita tunggu review dari program
penyocokkan data. Dugaku pembunuhnya orang Amerika yang bergabung dengan
Jenderal Nam. Aku menduga buku jurnal itu hanya untuk menutupi bahwa ia telah
diceritakan dihukum mati.” Harun dengan humornya mengironikan fakta yang
berbalik merasa didengar aneh Agus selama bertahun-tahun.
“Apa motifnya?” tanya Agus
dijawab Harun, “Uang sang Jenderal yang dicuri, aku menduga jenderal itu
mengkhianati bangsanya. Mengapa Albert juga tidak bersembunyi, mengikuti jejak
ayah angkatnya, yaitu berkhianat.” Harun menambahkan dugaannya.
“Albert menjual heroin untuk bersenang-senang saja, tetapi
Toni masih mengira Albert masih setia pada sang
Jenderal.”
Roy Yang jatuh cinta
Humor sebuah pertanyaan apakah cinta itu. Aku mengenal
cinta sejak remaja, dan sebagai laki-laki, cinta ialah membuka hatinya untuk
kekasihnya. Kiranya aku tidak sekadar berpendapat tapi benar-benar ingin setia.
Pacarku setia, namun ia lebih setia kepada temannya.
Mengapa ia lebih setia kepada
temannya, kuduga mungkin ia lebih dekat kepada teman-temannya karena hubungan
jarak jauh yang telah berlangsung.
Bila seseorang setia padaku
apapun akan kuberikan padanya, namun ketika segala-galanya tidak cukup baginya,
ia memutuskan aku. Adakah cerita di balik semua ini, tentu saja ada, ironi
keberuntungan, karena aku pernah mendapatkan dirinya, dan kuduga aku akan
menikahinya, tetapi itu tidak terjadi!
Aku kenal dengan Siska sejak
datang ke Jakarta, waktu SMP dulu. Kami berdua sangat jujur dengan perasaan
kami. Kami sering berpelukan dan ciuman depan umum.
Ironinya, suami istri seharusnya
seperti pasangan yang bisa menjaga romantisme. Romantisme hanya bayangan seumur
waktu bertahan terbatas bayangan kami, dari keinginan untuk berhubungan.
Pernah kuyakini, Siska adalah
belahan jiwaku, dan sebaliknya. Bila raga kami dekat, datang keberuntungan. Namun,
kami membatasi diri untuk melakukan hubungan suami istri. Bagi kami, waktunya
tiba setelah nikah kelak.
Aku menunggu hubungan suami istri
yang istimewa, bahkan walaupun menahan nafsu aku melakukan dengan senang hati
karena dia ialah bidadariku.
Bagiku tidak ada yang harus merasa tidak beruntung, karena
diriku benar-benar sedang jatuh cinta di awal masa remaja. Bahkan aku berniat
akan buktikan perkataan mereka bawa pacaran kami bukan cinta monyet.
Aku sangat keras kepala pada
pendapat orang lain yang berpikir buruk pada hubungan kami, aku namun usahaku
tidak dihargai.
Sewaktu aku harus tinggal di luar
negeri kendala itu bermula. Aku tinggal di kota Birsbane, Australia. Setiap
tahun aku pulang. Kami berpelukan hingga berjam-jam saling mencium aroma harum
tubuh di antara kami.
Kami sedang tidak bercinta kami sedang merindu, membuang
rasa kangen dengan kerinduan, aku berulangulang mengatakan aku mencintaimu, dan
dia bilang bahwa dia mencintaiku juga.
Rindu ialah rasa cinta yang paling perkasa., Tapi ternyata
dugaanku salah. Dia yang telah terpengaruh oleh teman-temannya.
Demi membela teman
Aku dan Siska belum menikah,
ironinya ialah ketika ia membela temannya untuk datang ke undangan temannya.
Sungguh kerinduan dianggap kerdil oleh dirinya. Anggapan bahwa Siska..,
saat membela temannya ia lebih
yakin pada rindu seorang teman dari pada rindu kepada seorang kekasih yaitu
aku.
Saat itu kami sedang tidak
beruntung, aku sedang kehilangan kendali juga habis kesabaran melarang Siska
pergi, dan kami putus karena ia ingin datang ke pesta ulang tahun temannya.
Mereka akan merayakan ulang tahun teman wanitanya di tempat
clubing. Demi pesta malam itu, Siska memilih putus. Sedangkan setelah putus,
merasa bingung,
mungkinkah aku yang salah.., dan ia
tetap memojokkanku. Ia mengatakan tidak..,
mau kembali berhubungan denganku,
bahkan rencana kami berdua untuk menikah gagal sudah.
Ironi, terkadang aku merasa tidak
beruntung, namun sial bila rasa rinduku di disia-siakan. Dan sejak itu aku
memusuhi mereka semua.
Bahkan aku hancurkan hidupku,
menyia-yiakan pesawat terbang untuk kembali ke Australia. Aku hanya melihat
tiket pesawat tidak berguna itu dan memutuskan hidupku harus harus berubah.
Tetapi tetap saja aku menyia-yiakan semua rencana hidupku dan terkurung
perasaan putus cinta.
Mengapa di antara kami ada yang
memandang kerdil rasa rindu? Tapi dia Siska, yang telah lebih berani memutuskan
hubungan cinta. Adakah yang tidak kuketahui dari selama berpacaran jarak jauh?
Aku tidak percaya ia lebih
membela teman- temannya untuk menyia-yiakan hubungan kami. Mungkinkah ia
memakai ekstasi, sabu-sabu, atau telah berpacaran dengan laki-laki lain tanpa
sepengetahuanku?
Aku kenal toni dari ester
Aku sangat benci tempat disko
atau clubbing itu, adakah yang tidak kuketahui tentang tempat hiburan malam
seperti itu. Katanya dunia malam ialah tempat hiburan dengan ekstasi dan
sabu-sabu. Sungguh aku sedang jijik pada gambaran hiburan dunia malam.
Orang tuaku terkejut aku tidak
jadi pergi ke Australia, dan aku mengurung diri di kamar. Karena kejadian itu,
aku sering bertengkar dengan orangtuaku dan membela perasaan yang sedang rapuh,
hingga aku mulai berani merokok.
Aku harus merubah takdirku, aku
harus mendapatkan cintaku kembali, tapi beruntungkah aku?
Aku dikenalkan teman dekatku
dengan wanita bernama Ester dan ia seorang pramugari. Ia selalu tidur di sebuah
hotel mewah dengan mendapat komplemen dari tempat ia bekerja. Ia selalu membawa
hal-hal yang pernah kubayangkan tentang dunia malam.
Ketukan pintu, didengar Ester dan
aku sedang di luar kamar menunggu di bukakan pintu. Kami bertemu, berciuman
sebentar dan akan pergi malam itu ke tempat hiburan malam.
Saat pertama kali aku mencoba
ekstasi, akhirnya aku tahu, dunia telah berubah, dan aku menduga setelah
setahun mengurung diri di kamar, bahwa lingkungan ialah ekosistem drug traffic
yang ramai dengan narkoba.
Hidupku benar-benar berubah.
untuk sesaat suka Namun, rasanya badanku menolak benda jahanam itu untuk alasan
aku menjadi seratus kali lipat membayangkan bayangan-bayangan buruk bila
memakai narkoba, mengapa?
Bel pintu hotel kembali berbunyi dan Ester memakai bajunya
sedangkan aku diam di dalam kasur, “Roy, sebentar aku mau membukakan pintu
untuk Toni, ia datang kemari mengantarkan pesananku, malam ini aku mencoba
hal yang sedikit berbeda.”
“Apa itu?” ucap sahutku
“Sabar Roy, aku tahu kau akan suka dengan yang ini,” ucap
sahut Ester.
“Toni,” sahut Ester menyapa orang di balik pintu.
“Bolehkah aku masuk untuk
transaksi!” ucap Toni.
Seorang yang jangkung dan kurus
dengan jenggut memenuhi muka dan gondrong dengan rambut beruban diikat. Ia ke
tempat duduk, dan berkata, “Aku ada di seberang ruangan dari kamar ini, kita
beruntung satu lantai, aku juga menginap di sini pada pesta malam baru ini.”
“Ini pesananmu,” Toni
mengeluarkan paket bungkusan. Ia berkata sedang, “Aku siapkan,” ia mengeluarkan
dari tas koper bungkusan itu.
“Oke ini barangnya, mana uangnya!” ucap orang yang bernama
Toni itu.
Toni pergi ke pintu keluar dan
dari kamar hotel kami. “Selamat tahun baru. Aku bertanya penasaran, “Ester, kau
membeli apa?”
“Putau!” Dari nama obat yang asing itu, aku mengerti kalau
itu adalah heroin. Ketika memakainya, rasanya itu seperti pintu gerbang dari
dunia mimpi yang dipertegas, aku mabuk hingga pergi tertidur.
Paginya aku terbangun dan telah
kulihat, Ester pun telah siap-siap akan berangkat ke luar negeri. Aku tanyakan
bila ia Toni punya nomer peger, karena aku berminat membeli barang lagi
padanya. “Ini nomer pegernya Toni, kita telah mencoba heroin dan, tetapi aku
kurang suka dengan rasanya, aku pamit akan pergi lagi,” ucap Ester sambil
menciumku dan pergi dari kamar hotel.
Beruntungkah aku mendapatkan pacar yang tidak terlalu komit
dengan hubungan, dan kami hanya melakukannya untuk bersenang-senang saja tanpa
rasa rindu.
Bandar Mahasiswa
Aku kuliah di sebuah fakultas, dan mengambil jurusan
Fakultas Desain Interior. Aku sering tidak masuk karena kudengar, zaman
sebentar lagi akan berubah. Metode perkuliahan dengan apa-apa yang diajarkan
akan usang. Aku datang kuliah terlambat karena polisi melihat plat nomer
mobilku yang sudah kadarluarsa di bulan Januari di tahun 1993.
Bagiku terlambat kuliah tidak jadi masalah, toh sebentar
lagi aku membayangkan akan tidak lulus karena, ingin pindah fakultas masuk
Institut Teknologi saja. Dunia telah berubah dengan adanya komputer, dan aku
berminat untuk pindah kuliah.
Tahun ini aku, akan membeli
komputer untuk mempelajari program sistem operasi komputer..,
dan
aku sedang akan melihat-lihat keberuntunganku dengan mengingat Toni, yang
kemarin di malam tahun baru, datang masuk ke dalam kamar mengantarkan pesanan
heroin.
Ia memiliki pager, alat komunikasi untuk dihubungi.
Kemudian aku menghubunginya. Kemudian kami pun bertemu di sebuah gedung di
Jakarta, yaitu Ratu Plaza. Aku berkeliling melihat-lihat Mall sambil bicara
dengan bandar heroin itu. Aku penasaran dengan Toni, “Dari
mana kau dapatkan putau ini?”
“Kau tidak mau membayangkan
bagaimana aku mendapatkan obat ini, percayalah lebih baik kau membatasi
pertanyaanmu.!”
“Hey aku hanya ingin bertanya,
aku juga ingin punya banyak uang sepertimu . Memiliki pager adalah hal yang aku
inginkan.”
“Untuk apa kau ingin memiliki
pager?” Toni bertanya padaku.
“Selintas aku berpikir menjadi
bandar seperti dirimu, tetapi bisakah kau membantuku!” ucap meminta Toni.
“Ayo ikut aku, bila kau
bersikeras.” “Roy, dengarkan baik-baik, belum terlambat jika kau berubah
pikiran untuk tidak menggunakan ini.”
Aku dibawa ke sebuah rumah di
kawasan Tanah Abang. Di sana ada orang yang sangat pendiam, bahkan ia menatapku
tajam.
Bahkan Toni sepertinya takut
kepadanya, siapakah dia bahkan dengan bahasa yang asing, mereka berdua sedang
berdebat dengan nada bertengkar, percakapan berhenti ketika orang yang tidak
kukenal itu mendorong Toni, dan Toni tidak melawannya.
Orang itu pergi ke kamar dan
mengambilkan aku sesuatu yang beratnya satu kilo, barang itu diberikan lewat
Toni dan ia berpesan, jangan bawa-bawa kami bila tertangkap polisi, kau harus
merahasiakan kami. “Cepat pergi!” ucap Toni, kemudian orang yang berdebat dengan
bahasa asing, itu ternyata bisa berbahasa Indonesia. “Hey, Roy!” ucapnya dengan
dialek orang asing, “bila kau gagal..,
benda ini akan mengakhiri
hidupmu. Aku terkejut telah membuat keputusan yang salah demi ingin mendapatkan
komputer. Ini benar- benar membuatku terkejut. Aku pergi dengan membawa paket
satu kilo heroin itu, dan selintas mengapa tidak kulaporkan polisi saja barang
terlarang itu, tetapi cerita terlanjur menjadi kacau dan membingungkan, karena
aku terlanjur membeli satu gram juga hari ini, di Ratu Plaza, aku kawatir tidak
bisa berpura-pura ketika melapor.
Aku membayangkan betapa
sombongnya diriku ketika membeli satu gram, dan menantang Toni untuk memberi
kepercayaan padaku untuk menjadi bandar yang seperti kuinginkan.
Tidak menduga ada orang ketiga selain Toni. Aku takut, dan
berencana akan menjual murah barang itu kepada teman-teman kuliahku.
Menjual satu kilo heroin bukanlah
perkara mudah.
Terjebak diperhatikan orang
lain
Heroin satu kilo belum kujual, bahkan aku bingung mencari
pembelinya. Selama satu tahun aku bungkam di hadapan Ester, bagaimana aku
menjadi bandar ialah perkara yang tidak mudah, namun ketika pesta tahun baru
1994, mereka mulai terlihat satu
per satu..,
pasien dari bagaimana obat ini
membuat kecanduan. Satu gram yang kubeli di tahun lalu dari Toni, dengan gratis
aku memakai bersama-sama orang baru yang kukenalkan di suatu tempat. Namun,
rasa penasaran mengapa aku bermurah hati menjadi pertanyaan mereka para
pecandu.
Akan tetapi, dari situ dimulailah kesenangan waktu ketika
semua berawal dari transaksi dan persediaan satu kilo habis berakhir satu bulan
di bulan Febuari, dan aku memiliki banyak uang, tapi kuputuskan untuk tidak
menjadi andar setelah tahu siapa saja mereka para pembelinya. Tapi Ironi
keberuntungan dimulai dengan kesialan, suatu malam aku bertemu Toni dan kami
berbincang-bincang.
“Bagaimana rasanya menjadi
seorang pengedar, apakah perkara mudah?” ucap sahut Toni berkunjung datang
memergoki aku dan Ester di kamar hotel.
“Aku ingin tahu, investasi kami
padamu telah berjalan lancar atau kau habis memakainya semua!” tanya Toni
kepadaku yang kebetulan didengar Ester. “Sungguh ada apakah ini karena aku
merasa seperti ketinggalan berita, membayangkan kalian bertemu dan berdebat,
hingga tidak bisa mengikuti kalian sedang bercakap-cakap apa?” ucap Ester yang
bingung pada kedatangan Toni.. Aku beruntung Ester tidak tahu mengenai aku
mendapatkan satu kilo heroin gratis sebagai modal awal yang mungkin akan membuatnya
terkejut.
Bel kamar berbunyi, dan orang
asing yang dulu bertemu di Tanah Abang itu dengan pistolnya mengancam, masuk
datang ke kamar kami, dengan ia duduk di kursi yang telah tersedia, dengan
membawa dua kilo heroin, ia berkata..,
“Cepat setor uangmu untuk
mendapat dua kali lipat heroin gratis, beruntung ini modal yang akan kuberikan
padamu cuma-cuma, Roy. “Punyakah aku pilihan!” “Mau mati atau tetap melayani
kami, mana yang kau pilih?” ucap orang dengan dialek bahasa Indonesia yang
tidak umum itu. Ester terkejut sejak orang asing itu tiba, dan menujukan dua
kilo heroin. Ia memperhatikan kami.., yang sedang berbincang-bincang.
“Cepat kesabaranku habis, kau
tidak ingin aku bermain-main dengan pacarmu, kan?” ucap orang itu masih belum memperkenalkan
diri, mengancam.
“Baik akan kudatangi rumahmu Toni, besok, di Tanah Abang
dengan uangmu.” Aku sudah terjebak untuk menjadi penadah. Dengan motif yang
sulit bagiku untuk membayangkan lepas dari belenggunya.
Patah Hatimu Roy
Bagaimana aku bisa beruntung, lari setelah ini? Toni dan
temannya pergi dari kamar hotel ini, dan aku lemas karena jatungku..,
berdebar-debar mengingat ancamannya. “Sial,” aku memulai
harus tenang, membayangkan dengan cara bagaimana aku menghilangkan diri, kalau
pun beruntung aku kabur dengan uang mereka, kiranya aku membayangkan mereka
tahu di mana rumahku atau latar belakang Ester, dan aku tidak mau membayangkan
bila yang menjadi korbannya adalah Ester.
Ester terdiam, merasa sial
menimpanya karena telah mengenal diriku. Ester terpaku sedih, duduk di tempat
tidur, dengan aku menceritakan semuanya. Ia terkejut. Secara perlahan-lahan aku
bercerita alasan mengapa aku butuh uang, minat kerdilku ingin menjual putau..,
menjadi kadarluwarsa
keberuntungan kami sesaat itu, bahkan aku cerita, aku sedang merasa galau sebab
putus cinta dengan Siska, membuat Ester menjadi lebih sedih, merasa
dimanfaatkan oleh pecudang seperti diriku. Kemudian..,
Ester-lah yang menghilang dari
hadapanku. Pasti karena Ester takut. Aku sendiri menjadi pengedar yang tidak
kuduga menjadi kepercayaannya Toni, terbayang jelas sekarang nasibnya, walaupun
bukan dari awal, dalam dua bulan barang yang kujual ialah dua kilo heroin
dengan sulitnya, dan mereka korban pembelinya ialah mahasiswa. Dari dua kilo
aku melihat dari waktu ke waktu pengguna putau bertambah semakin banyak bahkan
untuk menjual lima kilo habis dalam dua bulan ialah rekor yang menggagumkan.
Aku hanya pernah mencoba putau. Toni sedikit kagum padaku karena dia seorang
pengedar yang lebih suka memakai barangnya.
Sudah tiga tahun berlalu aku
menjadi pendamping Toni dari awal sejak tahun 1996, dan sekarang kuketahui
waktu tahun baru ialah saat yang menyenangkan untuk membantu menjual titipan
modal dengan cepat karena mereka para pecandu baru akan berpesta di malam tahun
baru, kiranya pesta mereka berpesta, aku datang ke sebuah kamar. Aku kaget ada
pengguna yang masih anak SMP.
“Hai, siapa namamu!” tanyaku.
“Saya Bayu.”
“Kau terlalu muda, aku meragukan
pesta ini bukan untuk pesta anak-anak remaja yang telah dewasa, kecuali kau
memiliki uang.”
Mereka sedang berpesta di kamar
hotel. “Aku akan pergi dari kamar ini dan benarkah kau datang menjadi tuan
rumah pesta untuk perayaan pesta tahun baru?” Bayu bertanya kepadaku dan Bayu
akan bersiap-siap akan pergi dari kamarnya sendiri. “Apa maksudmu Bayu, dengan
aku menjadi tuan rumah pesta?” tanyaku penasaran ingin mendengar anak remaja
yang masih kecil itu berkomentar. “Kata mereka kau akan membuka, pesta dengan
lima gram putau gratis, di luar itu bolehkah aku memintanya gratis juga?” ucap
Bayu ingin mendapat bagian lebih.
“Aku tidak akan memberi gratis,
walaupun kau anak kecil, aku penasaran berapa lama kau telah kecanduan?”
“Aku sudah seminggu memakainya dan aku menyukai rasanya.
Aku tidak akan kecanduan karena aku bisa mengkontrol cara memakainya.” ucap
Bayu. Bagaimana
akan ada sekian banyak bandar, di antara mereka
bertambah karena mereka telah
terjebak..,
bagaimana bisa lebih beruntung
dari aku melihat Toni yang harus menjadi bandar juga.
Sampai sekarang aku beruntung belum memakainya kembali.
Namun aku bingung dengan nasib menjadi pengedar. Aku mungkin penasaran pada
siapa yang lebih berkuasa, Toni atau orang yang belum kuketahui namanya itu.
Aku bertanya bagaimana dengan mudahnya mereka memasukkan heroin masuk
Indonesia..,
sementara kecurigaan mereka orang
lain, pada kriminal tersangka, dari orang, orang kulit hitam dari benua Afrika.
Sangat tidak masuk akal bagiku, bila melihat bagaimana dalam sebulan aku bisa
menjual satu kilo dengan mudah. Orang dari benua Afrika yang tidak beruntung,
mereka membawanya dengan hal yang tidak bisa kubayangkan..,
namun bila tertangkap dalam
pemberitaan mereka hanya membawa kurang dari seratus kilo. Tapi Bagaimana bisa
Toni dan rekannya, seperti kubayangkan, punya seribu kilo bahkan lebih.
Tahun ini aku sudah mendapat
langganan yang sering kali mempermudah tugasku menjual obat terlarang..,
dengan tetap sembunyi sambil merasa disertai membayangkan
terancam akan masuk penjara. Tetapi mereka sering membeli satu hingga lima
gram, dan membuat satu kilo kupikir ialah jumlah yang sedikit di antara puluhan
kilo yang telah dijual olehku. Terbayang untuk kota Jakarta yang luas dan telah
memiliki banyak pembeli, menjual ialah perkara mudah dan bila beruntung, aku
tidak akan tertangkap.
Aku berencana pergi melarikan
diri, dan untuk melarikan diri dari semua ancaman, aku ingin benar-benar
beruntung, karena aku benar-benar ingin mengubah hidupku dan berniat pergi ke
luar kota. Aku akan melarikan diri ke luar dari semua permasalahan. Rasa
bersalahku sangat tinggi bahkan aku pergi ke Jogja untuk mengubah nasibku, tapi
rupanya takdir telah menemukanku di Klaten..,
dan apakah aku akan bahagia dan makmur? Seandainya aku bisa
berdamai dengan diri sendiri untuk melupakan segala kejadian buruk yang bermula
dari patah hatiku.
Rekomendasi Lencana Agus
Aku baru saja lulus menjadi polisi, dan aku ditempatkan di
sebuah divisi percobaan yang sedang dibangun rahasia dari gabungan semua unit
element TNI. Membayangkan dari mana datangnya rekomendasi tapi aku harapan dari
para panglima besar jenderal. Bagaimana sesaat aku membayangkan beruntung untuk
sebuah rekomendasi, aku
mendapatkan suatu kehormatan
dari harapan mereka,
karena sebagai..,
polisi aku juga mendapatkan
kesempatan untuk kuliah sambil bertugas.
Divisi baru satuan khusus untuk
tujuan badan penyeledikan intelegen, aku berkesempatan pergi menjadi seorang
penyamar. Aku berpura-pura berteman dengan mahasiswa di sebuah fakultas, yang
kebetulan ayahnya memiliki show room mobil. Berpura-pura pergi mengikuti
dugaan, aku berteman dan mengikuti anak pemilik show room mobil itu.
Temanku itu ternyata juga seorang atlet mobil balap. Demi
mendapatkan petunjuk, aku dengan hati-hati mulai menyelidiki tingkah laku
rekan-rekan atau masyarakat dari pesta mabuk-mabukan kawanan mobil pembalap
liar yang berteman dengan temanku itu. Aku curiga dia juga terseret menjadi
terdakwa. Aku akan berteman dengan Ian Perdana atau Ian, dengan mengunakan
brand mobil mewah Subaru yang telah dimodifikasi masuk kualifikasi balapan di
arena, tidak sulit untuk aku berteman sambil memperhatikan gelagatnya.
Aku diantarkan teman polisi
ketika pertama kali bertugas. Di Sentul, Jakarta, aku berakrab diri
memperkenalkan minatku juga akan membuat mobil balap dengan menjadi rekannya
dalam festival mengejar piala tropy. Aku meminta Ian untuk memodifikasi mobilku
dengan tim sukses mekanismenya mesin mobilnya. Ian mengaku untuk mendapatkan
izin turun balapan itu tidak mudah. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin
mencoba-coba lebih senang balapan di jalanan.
Kukira Ian seorang pengedar atau
pemakai, namun ia bersih dan sehat, walaupun ia pergi berpesta namun tidak
menggunakan jenis narkotik apapun.
Dalam penyelidikan, aku mencari tahu tentang pengedar
ataupun pihak yang terkait. Diharapkan aku dapat menangkap para penadah atau
pengedar. Aku sedang ditugaskan mencari pengedar yang sempat menjadi isu heboh
ketika pertama kali para pecandu bermunculan di awal tahun sembilan puluhan.
Agar sukses dalam penyamaran, aku
harus mulai membeli ganja. Di antara kasus kami, mendapatkan penjualan di kota
Jakarta mulai dari daerah Tebet, Gajah Mada, Batu Raja, Kampung Bali, Kota
Bambu, dan masih banyak lagi, namun belum sampai ke penadah tunggalnya, yaitu
Albert.
Penyelidikan membutuhkan proses
bertahun-tahun. Aku yang termasuk misi Mayor Lina, hampir putus asa untuk
mendapatkan penadah tunggalnya.
Lama berselang, kami menduga
korban bunuh diri bernama Toni dengan sebuah jurnal telah berteman dan
mendaftar rekan-rekan penjual dengan alamat tidak diketahui. Toni banyak
bercerita tentang kejadian saat ia menjadi penadah tunggal, namun ia terlanjur
mati.
Sedangkan buruan dalam daftar
bernama Albert atau Heru hadir dalam papan daftar tersangka.
Kami menduga Albert ialah tersangka sebagai yang
menyuplai semua heroin namun, hanya ada foto yang dicurigai sebagai teman dekat
Toni, yaitu Heru. Aku pergi mencari petunjuk dari jurnal korban bunuh diri yang
bernama Toni. Aku mengincar sampai ke Jogja dari daftar bandar yang ada, dan menemukan
nama Roy. Setelah penyelidikan dari Jogja aku ke Klaten, sebuah daerah di
antara Jogja dan Solo. Dan ketika akhirnya datang ke sebuah show room motor
milik pengusaha baru yang namanya juga Roy. Surat penggeledahan atau penggrebekkan kami bawa dan menanyakan banyak hal terkait pentujuk yang didapat
dari Toni. Kami melakukan interogasi dan memang benar dia adalah Roy yang
kucari.
Menyelidiki Albert
Bagaimana harus memulai kecuali
foto dirinya, foto gambar Roy, ada bersama jurnal Toni. Dalam ruang interogasi,
aku bercerita Toni telah mati bunuh diri dengan meninggalkan bukti foto
dirinya. Roy terkejut mendengar berita Toni bunuh diri.
“Ini gambar dirimu, apakah kau masih menjual narkoba?” “Aku
memang pernah terpaksa menjual, namun sekarang aku bersih dari perbuatan
terkutuk yang memaksaku melarikan diri ke daerah Klaten.” Kemudian Roy
ditangkap, namun masih sulit untuk membuktikan bahwa ia seorang pengedar.
Aku kembali ke Jakarta dengan terkejut, dua minggu kemudian
ada berita bahwa Roy telah dibunuh bahkan aku mulai khawatir membayangkan bila
ini akan menjadi serial pembunuhan terencana. Karena kuduga di antara
tersangkanya masih berhubungan dengan Albert.
Ini bisa kuduga sebagai
pembunuhan berencana, dan listing daftar para bandar narkoba ada di tanganku,
tapi sialnya kebetulan hanya Roy yang di awasi oleh Toni, dan diceritakan di
Jurnal.
Kami berupaya sebisa mungkin
menghubungi kantor imigrasi bila saja ada yang bernama Heru untuk diinterogasi.
Membayangkan menghentikan bayangan buruk menduga..,
pembunuhan serial berkelanjutan akan terjadi lagi, dan kami
sedang dalam kondisi sulit. Dalam jurnal aku pergi ke KBRI di Vietnam dan
mencari informasi kisah perjalanan antara Heru dan Toni, mereka berdua memang
pernah
terdaftar di imigrasi..,
namun sulit diakui positif apakah orang
yang kuceritakan serupa mencari dengan misi tugas pencarian tersangka
Albert.
Aku pergi ke kepolisian Vietnam
bahkan mencari adakah jejak nama Heru Sukoco di kepolisian Vietnam. Anggota
polisi yang sedang mencari daftar alam tempat rehabilitasi penjara yang bernama
Heru, sedangkan ketika aku bertanya adakah yang bernama Nam Poh Tang, mereka
terdiam, tidak pernah mendengarnya, apakah sedang berpura-pura atau memang
tidak tahu.
Waktu berlalu, sudah lima tahun
sejak kematian Toni, waktu lima tahun bunuh diri Toni meninggalkan petunjuk,
dan di tahun 2005 telah lima belas tahun lebih Heru di penjara karena kasus
narkotik, di penjara Vietnam.
“Siapa kau, mengapa kau orang
Indonesia datang menjengukku?” ucap Heru.
“Apakah kau tahu di mana Albert
bersembunyi?” “Ah! Albert nama yang tidak asing namun tidak umum bagi semua
orang, Albert, sebelum aku bercerita atau komentar, kau sebaiknya sebagai tamu
cerita siapa dirimu?” ucap sahut Heru.
“Aku seorang detektif dari divisi khusus,” ucapku, sebagai
polisi aku bertanya, “tahukah kau orang yang bernama Albert?” “Iya aku kenal
orang itu, sulit dibayangkan tingkah lakunya, bahkan aku sulit melupakan
ekspresinya. Mustahil, tidak membayangkannya padahal aku dan dia tidak sedekat
Toni,” ucap Heru, “tapi bila kau sampai datang dari Indonesia, aku hanya pernah
sekali ke
Indonesia setelah musibah yang menimpa aku dan Toni.”
“Aku kenal Albert namun tidak
sedekat Toni. Toni teman yang berbeda dan sulit diduga, dan terkadang aku
bertanya mengapa Toni berubah sifatnya.”
“Kau dikatakan berkhianat pada Toni demi Nam Poh Tang.”
“Iya memang aku berkhianat ketika kecanduan heroin, namun dia lebih berkhianat
pada semua orang
Indonesia yang menjadi
korbannya!”
“Siapakah sebenarnya Albert bila kau tahu
dan dekat dengan Nam Poh Tang.” tanyaku yang kemudian disela oleh petugas
penjara dan ia memberi tahu bahwa, sialnya, waktuku sudah habis. Terpaksa aku
pergi kembali ke
Indonesia karena aku harus
mencari tersangka Albert.
Sampai Jakarta, Mayor Lina menjemputku. Ia mengatakan dari
ceritaku bila Heru, bebas dan kembali ke Indonesia, jadikan saja tersangka
menutup-tutupi tindak jual beli narkoba. Walaupun begitu aku masih kurang
yakin.
Tiga kali dari jumlah tawaran
Mengapa dirimu berubah tanpa menghiraukan diriku, aku
sebagai istrimu sedang kesal akan takdir, aku meninggalkan anakmu di Vietnam
demi mencarimu. Tahukah kau bahwa aku sangat mencintaimu?
Aku mengadu nasibku untuk bisa
hidup normal, namun kau menyeretku hingga harus terjerumus narkotika. Aku akan
coba balaskan dendammu yang tidak seharusnya bagi seorang ibu untuk membalaskan
dendam suaminya yang menjadi pengguna narkoba bodoh. Toni.., seandainya kau
masih hidup aku datang ke kuburanmu sekarang hanya akan memberitahu, semua
surat-suratmu kubaca, namun mengapa kau dengan bodohnya mengirim berita
keberadaanmu setelah, kau memberi tahuku akan mati.
Aku menerima kunci deposit uang yang kau berikan dan
sisa-sisa surat yang menceritakan bahwa kau mati bunuh diri. Aku tidak bisa
memaafkan dirimu karena telah menyerah dan mengubah takdir.
Toni, akan kupastikan ceritamu
tidak berakhir di sini, dengan Albert yang telah mengkutuk hidup kita. Aku dan
supirku pergi dari kuburan ke daerah yang menjual pistol. Aku mendatangi rumah
orang itu dan memberi uang untuk membeli benda yang terlarang juga. Selain itu,
aku meminta meminta seseorang untuk mengejar Albert dan menyeretnya ke depan
mukaku, aku ingin menyiksa orang yang berbuat keji dengan balasan yang tidak
terlupakan oleh dirinya.
“Tidak seperti pistol yang mudah kau dapat, tapi dengan
menyewa pembunuh bayaran bukan pekerjaan mudah!” ucap orang asing di mana Lista
membeli pistol.
“Aku akan membayar dengan upah
sesuai dengan permintaanmu. Namun, aku akan bayar dua kali lipat bila kau bisa
membawanya hidup-hidup ke hadapanku.”
“Tiga kali dari jumlah pembayaran
bila kau tidak keberatan. Akan kami lacak orang itu, kami akan pastikan semua
bisa rapih.”
“Aku setuju. Kalau bisa, rampok
semua milik mereka. Aku ingin Albert merasakan kesedihan yang kurasakan.”
“Tunggu, siapakah sebenarnya Albert itu? “Albert ialah
orang rakus uang dan telah menjual narkoba demi kerakusannya, dan aku tidak
keberatan bila kau mengambil semua uangnya untuk memberi dia pelajaran, dan
kutambah dengan uangku bila
semuanya kalian kerjakan.”
Dendam Lista
“Baik nyonya Lista, karena kau sudah tua kurasa percuma
engkau membeli pistol itu,” sahutku, berpikir mengapa wanita berumur itu bersikeras
membeli senjata dan meminta kami untuk merampok, demi dendam yang
ujung-ujungnya ialah badar narkoba. Aku pernah mendengar nama Albert walaupun
harus berpura-pura depan nyonya Lista tidak tahu, mereka sebagaian dari
kawananku takut pada Albert karena alasan kecanduan.
“Kau menghinaku dengan mengatakan aku sudah tua. Walaupun
aku wanita, aku bisa berbuat yang tidak ingin kau bayangkan dan itu ialah hal
yang buruk!” ucap Lista kepadaku. “Tunggu kau salah menagkap yang kupikirkan,
aku hanya bisa melakukan tugas mencarikan orang yang bisa menembak dan
menjualkan pistol ini kepadamu, tapi untuk tugas yang rumit aku dan kawanku
harus
melakukannya dari rutin bisnis kami.”
“Kau tidak mampu melakukan yang kuminta?” sahut Lista,
“Bung, Joko aku akan memberimu waktu untuk berpikir jernih dan matang untuk
merencanakan semuanya, karena kita memang sedang tidak berburu hewan jinak!”
“Oh tentu, kau memintaku untuk pekerjaan sulit yang bisa kami tawarkan dari
paket menembak orang yang kau inginkan. Kau menginginkan dia tetap bernafas dan
untuk kita mengambil semua aset ialah hal yang pintar, namun tidak mudah untuk
dikerjakan.”
“Aku harus memberimu waktu untuk
berpikir dan merencanakannya juga untuk mencarinya, kau butuh waktu bukan?”
ucap sahut Lista memahami.
“Iya setuju, aku butuh waktu untuk bisa
mencarinya, dan setelah menemukannya, aku masih belum.., terpikir bagaimana
cara menyerangnya,” ucapku.
“Bagus, paling tidak kau tahu harus..,
melakukan apa! Dengan
menyerangnya terdengar kau mulai tertarik dengan tawaranku.” “Aku memang
tertarik, tapi kita lihat waktunya untuk bisa mendapatkan Albert,” ujarku,
kemudian..,
“aku akan menerima infomasi yang
bisa kau berikan kepadaku dari Toni, antan suamimu, aku akan menelponmu dan
meminta uang darimu bila aku sukses.”
Aku hari itu di tinggal pergi, oleh klien baruku yang
bernama Lista, seorang ibu-ibu yang mendendam.
Penonton Drag Race
Aku menunggu orang bernama
Krisna, ia terakhir pergi ke Klaten dan menembak seseorang. Aku bertanya-tanya
akankah ia menerima perintah itu dari Albert?
“Joko, apa kabar? Sedang apa kau
datang ke Sentul?” ucap Krisna padaku. “Sama seperti dirimu, menonton acara
malam ini dan taruhan .” “Janganlah membodohiku teman, aku tahu kebiasaanmu
tidak suka menghambur-hamburkan uang!” kemudian Krisna menambahkan, “sejak
kapan kau butuh uang judi untuk menjadi pertaruhan?”
“Sejak klienku meminta tugas yang
sulit untuk dikerjakan, namun menarik perhatianku,” ucapku mencari perhatian
Krisna. “Tunggu bro, elu dapet klien lagi tapi berapa bayarannya.”
Pertanyaannya membuat aku pusing..,
Lista dia bukan cuma hanya servis
yang normal karena itu aku harus menjelaskannya dengan kepala tenang dengan
pergi dari situ, memancing ia tertarik pada pekerjaannya atau tidak.
“Ada pembeli koleksi jualanku, namun dia juga minta jasa
untuk menembak seseorang,” sahutku didengar dengan antusias oleh Krisna yang
sudi meninggalkan arena bangku penonton drag race.
“Menembak seseorang?” ucap Krisna
bertanya..,
memastikan. “Maksudku, klien baru
meminta tidak sampai membunuhnya, namun menghabisi kekayaannya saja agar ia
menderita, setelah itu dia klienku akan membayar kita.” “Sepertinya bukan
pekerjaanku, namun masih menarik perhatian karena kau tidak pernah datang
kepadaku untuk pekerjaan, kecuali kau merasa terlibat, dan sepertinya kau ada
maunya.., untuk tugas yang sekarang.”
“Kau kenal Mira tidak? Itu
sepupuku yang ketagihan narkoba, dan ia mati karena over dosis akibat orang
yang kuduga ialah target kita,” aku bercerita sesingkatnya menarik simpatik.
“Target kita ialah Albert, bandar narkoba dari Vietnam, aku
tahu Mira terjebak narkotik, karena berpesta pora dengan
mereka, tapi anehnya lagi Albert
sangat kejam orangnya, terakhir mereka..,
menemukan luka cekikkan di leher
Mira setelah over dosis di sebuah rumah.” “Rumah siapa?” tanya Krisna. “Rumah
milik Mira, tapi rumah mewah itu kuduga misterius diberikan oleh orang yang
katanya ialah pengusaha ekspat dan tentu aku masih menduga saja?”
“Kau masih menduga siapa laki-laki yang harus
bertanggung jawab pada kematian
sepupumu?”
“Kita cari bukti berkaitan dengan pergi ke rumah itu, bila
ada foto Albert maka bukan lain orangtua itu harus kita sita semua uangnya.”
“Satu lagi Krisna, apakah pekerjaanmu kemarin di Klaten ada hubungannya dengan
Albert?”
“Iya.”
Foto Albert dan Mira
Setelah mengeledah rumah milik
korban, Mira, kami pergi meninggalkan rumah itu, dan foto Mira dengan Albert
memang tidak bisa disangkal lagi. Dugaan Joko pada orang yang bernama Albert
itu benar adanya.
Dalam mobil, Krisna bertanya, “Sepupu
elu kerjaannya apa?”
Aku menjawab, “Dia inginnya jadi aktris tapi karena dia
berbakat menggambar ia menjadi fashion designer, dia kuketahui pernah
dikenalkan dengan Albert ketika sedang pameran baju-baju koleksinya. Ia kenal
Albert mungkin di belakang panggung ketika peragaan busana baju,
pertamanya di gelar.” Joko
bercerita..,
“pameran
pertamanya digelar, aku ingat dia meminta modalnya ketika itu kepadaku, namun
sejak fahion show digelar saat itu dia tidak pernah menghubungiku lagi, atau
hanya untuk berkata terima kasih, dan kabar terakhir, menyedihkan, hanya ia
telah mati mengkejutkan, dengan konyol telah memakai heroin, kubayangkan Mira
telah mengunakan narkoba.”
“Sekarang setelah mendapat bukti, kita hanya harus
mengumpukan orang untuk menyerang markasnya, dan mengambil semua kekayaanya
Albert.” “Kalau dia menyimpannya di bank, bagaimana kita bisa meyakinkan orang
kejam seperti itu untuk mengambil uangnya dan
kemudian diseret kehadapan
Lista?”
“Lupakan objektif permintaan klien yang bernama Lista karena
sementara waktu bila kita berhasil menggambil semua uang Albert, siapa yang
membutuhkan uang Ibu
Lista?” ucapku menjelaskan.
“Aku sangat siap, tapi untuk tugas kali ini kita
membutuhkan orang lebih banyak lagi untuk berupaya membobol markas Albert, dan
sementara waktu hanya
sedikit petunjuk, dimana dia berada.”
“Benar, dan terkadang di situlah kendalanya, sudahkah kau
pikirkan?” “Siapa orang-orangnya belumku pikirkan, namun akan aku cari, aku
akan membantumu.”
Tersangka Stress
Hari itu Joko diduga sebagai tersangka. Mayor Lina
melakukan penyelidikan menyilang di antara satu dari kriminal pemilik senjata
yang mengaku membeli senjata dari Joko. Namun, kendala masih satu orang dan
dugaan baru masih akan diselidiki kelanjutannya, terkait kasus Roy.
“Ibu Lina, siapakah terdakwa?”
ucap Agus..,
“Orang ini merampok toko perhiasan dan ketika diperiksa
silang dari list yang telah kita ajukan di divisi lain mereka merekomendasikan
untuk dia, di interogasi,” jawab Mayor Lina.
“Agus, cepat buatkan surat
rujukkan untuk interogasi, ini rekomendasi dari divisi kriminal.” “Baik, saya
kerjakan,” ucap Agus.
“Kamu langsung
saja melakukan surat permohonan untuk penyelidikan dan interogasi karena
perampok mengaku membelinya dari penadah senjata lokal, yang mungkin dia akan
tahu siapa pembunuhnya.”
Dari kantor divisi khusus, datang
surat yang dikirim dari divisi yang menagkap perampok itu, dan bagian devisi
umum menulis laporan ketika di interogasi cepat, sang perampok memberikan
laporan Joko dengan alamat lengkap. Selintas Mayor Lina membaca surat, dan
langsung membuat tindakkan.
Pagi harinya pasukan khusus, dengan
instruksi dari Mayor Lina mendatangi rumah Joko dan melakukan pengeledahan dan
menangkap Joko. Rumah digeledah, dengan singkat mereka berhasil menangkap Joko
tanpa perlawanan. Joko ditangkap di tempat tidur sedang tidur dan kaget
terbangun mengetahui rumahnya telah dikepung.
“Ada, apa ini?” ucap Joko, “saya
mau pengacara mewakili saya.”
“Belum waktunya Anda mendapatkan pengacara, masih
terlalu pagi dan Anda sebagai tersangka yang menjual
senjata api.”
“Saya tidak menjual, saya hanya mengkoleksinya saja.”
“Tahukah Anda larangan bagi anggota masyarakat
memiliki senjata dalam bentuk
apapun apalagi dikoleksi.”
“Saya tahu, tapi saya tidak
takut.” “Agus!” dipanggil Mayor Lina dari komunikator jarak jauh. “Iya saya di
tempat!”
“Pastikan tidak ada orang di
markas yang tahu orang itu ditahan, cepat pakaikan baju seragam kita supaya
tidak dilihat media masa, ketika datang ke markas, tetap undercover, saya tidak
ingin ada birokrasi aneh bisa membebaskan orang itu.”
“Baik!” ucap Agus dengan
komunikator jarak jauh juga didengar yang lain.
Dalam divisi khusus yang telah melakukan kesalahan pada
anggota masyarakatnya, menangkap Joko ialah tindakan
benar..,
tapi menyamarkan ialah hal yang baru, dan yang sedang
dijadikan tersangka itu ditutup- tutupi jejaknya. Joko yang dikhawatirkan akan
bisa keluar masuk kantor polisi sesuka hati karena ada kenalan oknum. Tanpa
membantah Agus mengikuti Mayor Lina yang sebagai kepala oprasional untuk
mengikuti instingnya.
Joko dibawa ke ruang introgasi
dengan baju polisi.
“Saudara Joko, berapa lama Anda memiliki senjata api,
mengapa Anda mengoleksi atau menjualnya?” tanya Agus “Saya tidak menjualnya,
tapi saya hanya mengoleksinya,” ucap Joko.
“Mengapa Anda memilikinya?” “Ayah saya TNI dan beliau yang
mengajarkan saya bagaimana menjaga dan merawat
pistol, ia berharap saya juga menjadi TNI.”
“Apakah ayah anda seorang
jenderal?” tanya Mayor Lina
“Dia bukan seorang jenderal, hanya TNI yang mendidik
anaknya untuk menjadi TNI, namun gagal.” Di balik dengan komunikator, “Lina
kita tidak bisa menahannya karena dia sakit jiwa, mungkin dia berkata jujur dan
kita perlu observasi di rumah sakit jiwa untuk kasus, isu koleksi senjata api.”
“Tunggu komandan, apa maksudmu?”
“Iya mengoleksi senjata karena stres,
ingin menjaga mandat ayahnya yang terlalu terobsesi.” “Tapi komandan, izinkan
kami bermain-main dengan dia dulu, karena kasusnya coba dihubungkan ke
tersangka Albert, sebagai buron penadah tunggal heroin.”
“Lanjutkan, namun saya tidak ingin di sini.”
Krisna menjenguk
“Hey gila!” kata Krisna ketika datang menjenguk Joko di
rumah sakit jiwa.
“Ruangan ini disadap oleh polisi,
Krisna.”!
“Aku ada berita tentang Albert, dengan mengetahui
perkembangan motifnya sifatnya, isunya, ia ternyata memiliki istri,” ucap
Krisna di ruangan rumah sakit jiwa. “Tentu saja tidak ada, ini rumah sakit
jiwa, untuk apa
mereka mendengarkan orang gila
seperti kita.”
“Apakah polisi juga mencari dan
mencoba mengaitkannya dengan Albert?” tanya Krisna.
“Mereka juga sedang mencari-cari dia, sedangkan kita
selangkah lebih maju mengetahui setiap gerak-geriknya bukan?”
“Sudahlah, tidak perlu dibahas,
mereka nanti mendengar!”
Sementara itu divisi khusus yang
memang menyadap ruangan Joko, terkejut dengan pembicaraan mereka berdua.
Walaupun begitu, pembicaraan Joko
dan Krisna tetap apa adanya, mereka membatasi informasi tentang Albert,
membayang-bayangi polisi agar bertindak sesuai keinginan mereka berdua. Joko
dan Krisna membatasi pembicaran agar tujuannya menjebak polisi yang sedang
bertugas dengan cerita pembunuhan sepupu Joko, Mira.
Petugas yang menyadap mendengar dan menulis laporan, kepada
Mayor Lina dan mengirimkan rekaman hasil pembicaraannya antara Joko dan yang
menjenguk, Krisna.
Heru Dibebaskan
Dalam pesawat, Heru kembali ke
Indonesia, setelah di penjara lima belas tahun karena mencuri. Heru dideportasi
dan akan ditangkap oleh imigrasi, namun karena tiada bukti yang kuat sebagai
orang yang menutup-nutupi jual beli narkoba maka proses sedikit sulit untuk
dilaksanakan.
Turun dari pesawat, Heru diawasi
dan diekori oleh para polisi yang menyamar. Mereka menanti akankah Heru
dijemput Albert, namun waktu tak kunjung tiba. Tidak ada yang datang menjemput
Heru di bandara. Heru naik taksi dan pergi ke bank, dan selanjutnya menginap di
hotel di kawasan Jalan Jaksa.
“Halo Agus, bagaimana
perkembangannya?” ucap Mayor Lina, “dia memiliki rekening di sebuah bank namun
kita bukan divisi angkatan yang punya autorisasi seperti para KPK untuk meminta
pihak bank membocorkan infomasi apalagi membekukan bila itu ialah money
laundring dari penjualan narkoba, kecuali kita membeberkan ini pada pihak
terkait yang bisa membeberkan status money laundry ini.” Agus menduga dan
menambahkan, “ia juga pergi ke Jalan Jaksa, apakah harus tetap kita awasi dia?”
“Tetap ekori dia, adakah yang mencoba menghubungi dia?” ucap Mayor Lina yang
tiba-tiba dihentikan karena Heru berlari terkejut, seperti melihat Agus, di
Jalan Jaksa.
Heru berhenti, ia ditangkap Agus
dan ditanya mengapa, ia menjawab sedang berhalusinasikah dirinya dan Heru
sering menderita halusinasi setelah memakai narkoba, tapi heru yakin bila ini
terlalu nyata.
“Kau orang yang menjengukku, di penjara Vietnam,” ucap Heru
memastikan.
“Benar,” Agus menenangkan Heru.
“Aku membutuhkan dokter jiwa, tapi mengapa kau
mengikutiku, apakah kau akan
menangkapku?”
“Aku tidak akan menagkapmu, aku hanya sedang kemari
menemuimu untuk urusan Albert, saya butuh infonya.” ucap Agus yang terlanjur
terbongkar kedok penyamarannya, “mengapa engkau ditangkap dan dipenjara?”
“Aku dituduh mencuri uang Jenderal Nam Poh Tang, namun
tidak lama kemudian dia juga dihukum mati karena korupsi, sedangkan Albert
ialah orang yang menikmati hasilnya.” ucap Heru yang kemudian menambahkan, “aku
juga dipenjara atas tuduhan palsu, sang jendral suatu ketika mengkhinatiku,
sedangkan Lista, awal dari semua kasus juga terkait. Bagaimana Jenderal Nam Poh
Tang dihukum
mati, isu Lista melapor.”
“Siapa Lista?” tanya Agus.
“Dia istri Toni yang ditinggalkan semasa hidupnya. Sebagai
pasangan mereka tampaknya hanya bahagia di awal waktu, karena hubungan suami
istri yang sebentar itu, awalnya Lista juga kedok Jenderal Nam Poh Tang seperti
diriku, tapi ia melaporkannya ke polisi ketika Shinta dan diriku dijebak dan
dikhianati,” Heru menjelaskan.
“Lalu bagaimana dengan Toni dan
Albert?” tanya Agus.
Heru mendesah dan menarik
nafasnya yang telah berumur berkata, “,Aku hanya bisa mengatakan atau bercerita
bahwa mereka juga berkhianat kepada Jenderal Nam Poh Tang”
Agus dengan sengaja mematikan komunikator agar tidak
didengar Mayor Lina bertanya tentang bukti uang di bank, “Lalu uang apakah itu
yang sedang kau ambil di bank?” “Itu uang Toni dan kami yang memilikinya di
atas usaha yang telah berjalan dengan sendirinya sejak tahun delapan puluhan,”
ucap Heru.
“Lalu di mana istrimu Shinta?”
“Ia ada di Indonesia, bahkan ia
yang menjalankan usaha untuk kami.”
Agus memberi tanda bahwa komunikator akan dinyalakan
kembali kepada Heru untuk membatasi ucapannya.
“Tahukah di mana Lista sekarang?” “Aku tidak tahu.”
Pesawat Pribadi
“Ibu Shinta makan siangnya sebelum sampai Jakarta,” ucap
pramusaji pesawat pribadi.
“Siapkan saja, aku akan menunggu
telpon,” ucap Shinta.
“Ibu, ini berkas, sertifikat,
tanah untuk tempat penambangan emas, dan semua dokumen izin membangun bangunan
workshop untuk pengolahan raw materialnya,” ucap anaknya yang bekerja dengan
ibunya sendiri.
“Duduk di sampingku nak, aku ada berita untukmu,” ucap
Shinta kepada anak perempuannya yang bekerja sebagai notaris.
“Ada apa, Ibu?”
“Aku tadi mendapat telpon dan
sedang menunggu kabar lagi dari pihak bank, mereka bercerita ayahmu telah
kembali, kukira ia telah lepas dari penjara dan akan ada banyak masalah di
hadapan kita. Sebaiknya kita siap-siap saja!” ucap Shinta pada anaknya kemudian
sambil memakan makanan yang disajikan sambil berbincang-bincang kembali.
Heru ternyata telah memiliki anak yang telah dewasa, dan
Shinta memanfaatkan uang milik
Heru untuk memulai usahanya, sebuah cerita keberuntungan ketika ia membeli
tanah dan tanah itu menjadi kongsi usaha penambangan emas. Dalam pesawat
pribadi mereka datang dari Filipina dan sedang menuju ke Jakarta, dalam
perjalanan bisnis yang akan dikejutkan oleh kedatangan ayahnya, bahkan polisi.
Akan tetapi, mereka berdua tidak
takut karena mereka menjalankan usaha dengan ulet dan menuju jalan yang benar.
Namun, Agus yang telah mendapat informasi telah menunggu mereka di bandara
tempat pesawat itu akan tiba.
“Selamat siang Ibu Shinta kami
dari kepolisian,” ucap Agus dan Mayor Lina.
“Kami sedang mencari saksi dari
para tersangka keterkaitan Albert dengan usaha suami Anda Heru.” “Permisi, saya
tidak terima bila usaha tambang emas milik saya dan rekan-rekan itu sebagai
usaha suami saya yang baru saja lepas dari penjara. Ini sepenuhnya sekarang
usaha saya dari profit yang didapatkan adalah milik saya.
“Izin wawancara dengan Ibu untuk
kisah yang terkait dengan Albert.” ucap Mayor Lina.
“Saya izinkan asal kalian tidak
menghina saya dan anak saya!” Mereka akhirnya melakukan wawancara di rumah
Shinta. “Maaf, izinkan anak saya mendengarkan wawancara ini, karena ia sudah
besar. Sudah sepatutnya tahu seluk beluk keluarga,” ucap sinta sambil menjamu
kedua polisi.
Agus dan Lina, mendengarkan, “Aku memang pernah tersangkut,
Heru suamiku yang berkhianat, namun aku
tidak punya pilihan karena hanya
seorang wanita, yang sedang tidak berdaya dan bodoh.”
“Apakah ibu bernasib seperti Lista yang dikarantina oleh
Albert?” ucap Agus menyela tidak diketahui karantina semacam apa yang
terbayang, namun ketika diceritakan Agus, Shinta tampak sedih.
Bartender Teman Cakra
“Jasmine, aku minta satu long island,” ucap Cakra didengar
Jasmine yang menambah komentar menawarkan minuman
lain, “ Tidak ingin yang lebih
keras seperti Tequlia?”
“Oh tidak, aku sedang dalam
masalah dan tidak akan berpesta malam ini,” sahut Cakra yang dibalas tanya,
“Kau yakin, tidak ingin mencoba menghibur wanita itu, selain diriku?”
“Baik aku akan minum tequila tapi
bila dia menyambutku, tolong disiapkan saja teman,” ucap Cakra kepada teman
kenalannya bartender, Jasmine.
“Hai, siapa namamu?” ucap Cakra
kepada wanita yang tampaknya sedang butuh dihibur dan itu adalah Lista.
“Lista,” sahutnya memperkenalkan
diri, “orang-orang di Indonesia terlalu ramah dan banyak perubahan di
sekelilingku.” “Kau dari mana Lista?” tanya Cakra merasa komentar Lista tidak
umum seperti wanita kebanyakan yang sekalipun sedang sedih di bar.
“Aku dari Indonesia, namun telah
lama di Vietnam, dan kau mencoba menghiburku bukan? kecuali bila ternyata aku
salah menduga kau sedang tidak..,
mengejar wanita tua ini untuk
menjadi objek romantismemu terbangun di pagi hari dengan telah pergi
meninggalkan pakaiannya di bar bersamamu di kamar hotel?” Cakra mendengar
humornya, dan sesaat yang menjadi pertanyaan Cakra, ialah “Pilihanmu akan
membuka bajumu sekarang atau nanti di hotel?” sahut Cakra menanggapi humor
Lista. Ironi Lista berubah pikiran sesaat, “Kau duduk saja di sini, di
sampingku dulu, aku ingin melihat kau akan memberikan aku apa?” ucap sahut
Lista meminta Cakra.
“Jasmine tolong servis tequila
satu botol untuk kita,” ucap Cakra meminta kepada Jasmine. Mereka berdua, Lista
dan Cakra duduk di depan meja bar, tak lama Jasmine datang dan menyapa,
“Selamat malam Tuan dan Nyonya, apa kabar,” ucap jasmine bersikap ramah.
“Apakah kau sering melihat dia
menghibur wanita, selain diriku Jasmine?” tanya Lista tersenyum pada mereka
berdua, membuat Cakra tersenyum.
Jasmine menyambut apa adanya,
“Cakra, itu teman yang gentlemen, maaf saya berkomentar pada Anda siapa?” ucap
Jasmine. “Saya Lista, apakah Cakra sering tergerak untuk menghibur wanita yang
sedang sendiri di bar seperti saya?”
“Tanpa perintahku dia tidak akan
berani karena dia pemalu, yang harus diberi dorongan untuk menikmati hidup,”
sahut Jasmine. “Apakah aku harus berbagi kebutuhan dengan laki-laki pemalu ini,
denganmu jasmine?” ucap Lista bertanya. “Kita bertiga maksudmu Lista, tentu
bisa bila itu yang terbayang, namun mengapa tidak kalian menungguku setelah aku
selesaikan bagian waktu kerjaku dua jam lagi.” Dua Jam kemudian mereka dalam
kamar hotel, dan selesai ritual kebutuhan mereka terpenuhi, mereka saling
berbagi cerita.
“Tidak terlalu buruk malam ini bukan?” ucap Cakra seperti
sedang menikmati humor keberuntungannya dengan wanita, untuk pertama kalinya.
“Malam ini baru pertama kalinya aku melakukan ritual kebutuhan bertiga.” Dan
itu dijawab dengan tawa oleh yang lainnya. Kiranya apa yang membuat mereka
terdorong berkeputusan melakukan
hubungan intim.., bertiga. Cakra
merasa terjebak oleh permintaan Jasmine,
sedangkan Jasmine merasa
terintimidasi ingin bersenang-senang saja karena dia easy going sifatnya,
sedangkan Lista malam itu di antara dua orang yang lebih beruntung terhibur
malam harinya.
“Bila ini ritual tanggung jawab
untuk bertahan hidup, apakah nasibku pernah paling sial, karena pekerjaanku
sebagai wartawan baru saja waktunya, menjadi berubah kondisinya menjadi
menarik. Mengapa nasib sial bila sesaat selintas barusan..,
ialah waktu yang membahagiakan,”
ucap Cakra seperti sedang mensyukuri sesuatu. “Kalau aku merasa melakukan
hubungan ini, karena easy going saja, kalau kau Lista?, Apa hal yang paling
sial dalam hidupmu?” Lista mendengar Jasmine berkomentar dan eksperesi wajahnya
yang sedang senang tiba-tiba berubah menjadi kembali murung seperti ketika
Jasmine melihatnya pertama kali di bar.
Lista mendesah sedih didengar mereka di kamar itu, Lista
duduk dengan mereka saling menantap, “Ada apa Lista, apa yang belum kau
ceritakan?” Lista ingat membayangkan sial nasibnya dan akhirnya diceritakan juga semuanya.
Presentasi tentang pencarian
Albert..,
di kantor polisi, Albert masih
diam-diam tidak mau bercerita bahwa pada peristiwa yang kebetulan di malam ini
untuk menceritakan dirinya bisa berkaitan. Lista bercerita bahkan ia bercerita
akan mencari Albert untuk membalas dendam.
“Kau istri Toni? Aku tahu para
polisi sedang mengincar Albert,” ucap Cakra
Hari esoknya mereka bertiga pergi, menemani Jasmine kembali
ke klub di pagi hari yang Minggu, dengan seperti
tadi malam..,
Lista dan Cakra duduk di meja bar, dan Jasmine membersihkan
tempat itu yang sedang berantakan, dan selintas duduk Lista pergi ke toilet
Cakra bercerita,
“Jasmine..,
aku tahu mengapa semalam Lista
hanya mendesah, ia mendesah karena di kantor polisi mereka sedang mengunakan
mantan suaminya yang bunuh diri sebagai teroris. Toni ialah yang bunuh diri
karena terjebak menjadi teroris,” ucap Cakra pada Jasmine.
“Aku terkejut! Apa maksudmu, aku
sedang bekerja dan kau baru saja membicarakan yang buruk tentang dugaan polisi
pada suami Lista yang teroris, tapi apakah karena itu ia mendesah semalam,
bukankah dia hanya pengedar?”
“Suaminya teroris, dan mereka
para polisi sedang mencari Albert.”
“Setelah semalam Cakra, mengapa
tidak kau ceritakan kau sedang dalam proyek di kantor polisi,” Lista tiba-tiba
datang dari toilet mendengarnya.
“Aku sekarang punya pertanyaan untuk kalian berdua, apakah
mendukungku untuk melakukan dendamku kepada Albert?”
Fregment language Leading stories, necessery translate only at section this role out subheading about Ketika Jayakarta,
Kondisi merintis terjurnal delapan agustus 1945, Disrintissittium arti argumen raden radjiman wedyodiningrat.
Jalan Jaksa, relatif tetapi lahir atur hidup Jakarta...,
Bukan Primbon Tapi Prime Bone Prospektus kala lintas Precolonial.
Diluar Lintas aku seharusnya tidak lahir, tapi jika dermawan bertahan Imprealism lestari peran, ketidak lahiranku tanda dia berperan Hamengkubowono ke sembilan, Raden Suryanto sindusubroto, raden Hamengkubowono prospektus sembilan, tapi.. Jalan panjang belokkan takdir berbeda jurnal artinya..,
Jalan Jaksa, tentang jayakarta dari dunia lain, diceritakan atau tentang arti, Lihat Arti Manusiawi terpaksa peran jadinya busuk Indonesia siapa Manusia secara universal?
Jalan itu Kuadran? Jadi bagaimana manusia memetakan esensi jalan Atur hidupnya akomodasinium legowo manusia juga manusiawi di dengar.
Peran Manusiawi, Jalan itu kuadran dari bagaimana kami melihatnya, cerita tentang paragraf varian politiksittium Wahana, dan harap arti kaptif hidup diatur mengapa menduga bercerita objektif targetkan musibah busuk jadi indonesia trading perankan fakta rupasiniumsiologi bayangan gelap komposisi pidato keluar "konsekuensinya" juga berdiri kami dari target sebab argumen berdiri bangunan peran tidak sehat indonesia busuk. Lalu juga akhirnya kecewa busuk terlambat menjadi..,
Peran Manusiawi, jaksa tanpa jury, dimana Jalan jaksa itu kuadran dari bagaimana kami melihatnya,
Jalan apa itu Busuk Indonesia, Ini bukan kenyataan Imperialism nyata dimana prakolonial, treaty bahasa berdiri.
Ramalium dari prediktif ke masa lalu, Raden Suryo Astronium, ataupun dia menjelaskan kepada raden radjiman wedyodiningrat,
1945 lintas tahun, sosialis forensik sosial sindrome, dari pulau batavian, 8 agustus, sesaat itu di luar batas solarium, jarak matahari pivot dimana pivot diluar jarak solarium batas beda monumental jagoda alignment dalam planet diantara tigabelas status, di galaksi universinium serupa.
Multi syndrome forensik dari tahun 1945, dalam sawala lintas dia sedekat relung waktu sesaat.
dua minggu lagi dia tahu lintas terakhir dia memeriksa penyidikan forensik sosial sindrome apakah jayakarta.
Raden Suryo Astronium memeriksa, sesuai rekomendasi Alignment Covenent siapa Permaga Jravitariasys.
Varian kuadran bertemu dari peran misi, jakarta tahun 1945, persiapan mereka pikir sosial mengapa jakartasilisitrum menjadi penyerangan pertama tahun 18950 ramalium dimana imperialism galaksi baraspektrum, di ragukan bursa nilai kesepakatan antara kaisar.
Raden Suryo Astronium, laporkan berkasinium akhir lapor komposisi dari petunjuk universinium jagoda lain di semesta lembayung imperialism baraspektrum lewat rekor jagoda.
Varian Jagoda lain periksa bukti memang ada di universinium lain sebuah faktorsiniumsiologi pandangan panorama lain dari dimensi lain itu berdiri jayakartasilisitrium masih peran. didengar Kelyium Jrafitariasys relasi seumur penyidikan mengapa dalam galaksi imperialism dimana suryo astronium atau dia sebagai raden.
"aku telah relative peran, menyelidiki jayakartasilisitrum tahun 15890 berdiri dengan tanpa serangan setelah jurnal" Keylium Jrafitariasys menyebut jawab respon mendengar, membayangkan kepastian berikut.
"jika relatif raden radjiman wedyodiningrat, ialah respon bagaimana setuju relatif jurnal dunia kita fasasinium berlapis portfolio asumsi portfolio pancasila di teras lantaikan hanya skope pulau sulawesi saja ialah valid maka disvalidsittium jakarta dimana kita mutual kemarin gembira ialah divalidsittium salah peran atur hidup kita, lalu apakah berikutnya kondisi guild itu dari penyidikkanmu hey Suryo."
"memetakan mengapa busuk indonesia, sebab hatred imperialism sendirinya planet ini? lalu sebelum perang vietnam sebab?" Raden suryo astronium komposisikan susunan solitaire status alignment imperialism mengapa navigasinium majestik peran indochina di gagalkan oleh sikap peran sukarno atau hatta, respon relatif.
"benarkan atau salahkan asumsi pandanganku, suryo!! jarak setelah meninggal raden radjiman wedyodiningrat ialah affair jakarta valid, tapi radjiman tekadnya tidak untuk jakarta namun terlambat jayakarta menjadi argumen bertahannya treaty bahasa dari tujuan akhir, precolonial condition, sengaja menggagalkan jurnal baik baik eropa tanpa peduli argumen mereka buruk dengan alignment satu diantara covenant region mereka berargumen peran angkat status agresinium menjadi world world pertama hingga berikutnya relatif masih iran berinvasi komposisi berani melawan imperialism latin atau bagaimana jakarta masih hidup dalam dunia jurnal latin. " Raden Suryo Astronium membalas..,
"Proposional Asumsi Pasti sesuai, relatif, kita ketahui setuju portfolio turunan raden diponegoro mereka..,"
"Proposal Asumsi Pasti beda lain tapi masih jayakarta itu forensik kepastian sosial syndrome lintas mengapa wahana, mengapa portfolio pancasila beda simbol dengan prospektus raden hamengkubuwono dari nilai tukar trading satu rupiah.., "
"Prediksi asumsi wahana menyidik, jurnal eror hilangnya jurnal jayakarta di transisi’kan sebab argumen kondisi merintis pulang dari vietnam raden radjiman wedyodiningrat berperan bukan merintis namun seharusnya sebab perang vietnam ialah sebab Disrintissittium dimana relatif." Keylium jrafitariasys sebagai asistensi imperialism galaksi baraspektrum, bertukar objektif, melihat dari luar arcangelsinium 19988, colony temporal jarak ruang dalam langit di luar orbit planet dimana relatif bumi dari orbit dekat bulan. keylium jrafitariasys jika saja lapor kondisi penyerangan permukaan pertahanan parlemen pasifik oleh sayagosys dari imperialism galaksi anuie, mendarat loncat dari jarak galaksi jarak barasonic mendarat kagetkan terakhir prihatin. "mengapa kau diam" suryo astronium bertanya.
"Suryo?! Relatif Jagoda dan atau keterampilanmu pindah universinium kondisi universitriumnya dan lintas alam waktu diantara waktu, mendarat, apakah bisa kau berani rubah status terjurnal kota dimana planet ini apakah bumi menjadi apa jakartasilisitrium menjadi jayakartasilisitrium demi kebaikan intuitif mandatory aquaclosys dari seberang kekaisaran imprealis relasi aquaclosys di jupiter sebab yakin? jurnal busuk indonesia ramalium relatif bukan relatif namun jadi hal dimana mandatku bisa tambah lebih baik argemen sebab lebih dari 10 tahun agresinium ini, rasanya sia-sia cerita gembira kita kemarin kenal." rasa subjek spesifik persepinsepsinium dalam keylium menyidik lain arti jakarta, juga penasaran kondisi sebab lain dijelaskan lain oleh suryo astronium.
Beberapa Bulan sebelum Hari itu, sebelum pisah kuadran dari Jon Kairo, dari taurusinium kuadran diluar batas luarnya jarak jauh di luar belum terjangkau, galaksinium imperialism jauh sindrom sosial peran mahluksittium.
Mendarat dari luar orbitalsinium masuk atmosfir, dari bumi. Tahun 1934, Kuadran kota sedekat sunda kelapa relatif jayakarta, "raden radjiman wedyodiningrat, apakah itu anda gusti raden? wah saya senang gembira dengan, dengar kabar sentosa relatif, anda akan posisikan kota sulawesi, sebagai new trading dengan setelah posisi relatif eropa! tapi nyimak apa gusti endoro gusti!!"
rekor jurnal, status argumen suryo astronium menyelidiki disrintissittium dimana tekad awal raden radjiman wedyodiningrat peran dimana dalam jagoda berseberangan universinium multi dimensi jarak beda arti atur hidup, beda, sementara berdiri perang vietnam tahun 1984, agresinium telah berdiri, dari relatif.
Disrintissittium radjiman sejak muda dalam alibi setatus, menyelidiki posisi absolute untuk absolosium dimana solitare majestik sulawesi dengan portfolio pancasila, di belokkan dalam forensik sosial syndrome?
setelah kematian raden radjiman wedyodiningrat, beda kira jarak beda mengecek mandatory presiden sukarno dia, tahu disitu busuk segala alibi busuk menjadi komposisi pidato dimulai, tapi modal portfolio pancasila untuk salawesi trading di belokkan peran status setalah di baca tanpa dalam jurnal dokumentasi, suryo astronium, kesulitan menenukan chenel universinium diantara multi jagoda dimana mahluksittium kalista.
adegansinium peran penyamaran diriku, menyelidiki alibi Disrintissittium radjiman wedyodiningrat sebab, setelah tanggal, dimana kombusi ledakan bom di atas jayakarta mendarat dalam ledakan mendarat menyerang jayakarta atau jogjakarta, dimana kesaksian melihat lintas channel jagoda mendisplay rekor syndrom orbitalsinium planet bumi,
lintas dimana peran imperialism, covenant para raden, dari trading batavian peran juga sama dari 1 ringgit borneo dan 1 rupiah batavian, lalu duka cita menevaluasiniumkan evaluasiniumsiologi dari rasa duka kala wahana lintas, realita mengapa, ada sebuah sosial syndrome dimana sebab peran relasi teman dr radjiman atau figurasi dr, atau dr hatta , melihat peran yang belum di lihat takut mereka selalu bergerliya setelah radikal syndrome.
Jatuhnya nilai tukar rupiah di selidiki, oleh suryo astronium dari masa depan, dimana dirinya bertemu leluhur dari siapa dirinya.
sedekat selalu ulang sembunyi di balik jauh dimana dalam dasar jauh sedekat jika di bayangkan tebing dari jarak tebing lautan.
melihat komposisi univerinium membedakan studi peran forensik sosial syndrome posisi relatif wahana universinium dimana kota itu damai sentosa berdirinya kota jayakartasilisitrium di atas awan jayakarta yang sempurna tanpa di serang invasinium jepang.
Batuan geologi varian permintaan dari eropa datang juga, dan lintas peran minyak siap emolsi tiba dikirim dari singapur walaupun status perang dunia pertama, demi membedakan jayakarta era ramalium, aku argumenkan selidiki, syndrome dari universinium dimana lahirku berada, sebagai penyamar.
gusti endoro gusti, raden saleh, permisi gusti ada kemasan baru tiba dari singapur lewat officer yang mengirim, batuan batu tambah kebutuhan kanvas.
terus ini seketsa yang raden endoro minta, udah saya kumpulkan, meniru dari district assembley briten di dekat jarak surosowan dimana kejadian, wahana sekesta arsitektural, dekat officer assembely districtnya, batasi kami membuat seketsa berlama waktu dekat alun alun, lalu dari kuadran surosowan sunda kelapa, kami return ke sunda kelapa pulang tersisa di jayakarta sesegera hari ini.
..
..
..
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
Bejing Asuming Historium Assosiate Society Alingment, prefoward meaning bahasa island batavian invasion baraspektrum
Ilustration about Historian what monumental Candi sukuh place of what type a gaint titan atlantis once before ice age therefore but prefoward return what importance betwen whom us think
There for if else this continue, Bejing Asuming Historium Assosiate Society Alingement, is Treaty, bahasa in mind to meaning is mission of precolonial and you found this explain picture of where about quadran of titian in swamp island if else, is about egyption time line, prefoward about batavian relate
If this relative i call between humanoid what were is about type Mahluksittium, if known never the less my to bahasa would still not relate precolonial but found to think stories
Bejing Asuming Historium Assosiate Society Alingment, line of time precolonial , relate quadrant belive proof were living titan or prospectus Raden Hamengkubowono covenant
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
explaination in after bahasa, or grammer else when is bahasacinium leading used stories
prefoward journal of treaty, raden problem hamengkubowono 9 or the hamengkubowono 10 explain jayakarta or batavian,,is were truth else prefoward further explaination in after bahasa, prefoward journal of treaty, and titan where from Bejing Asuming Historium Assosiate Society Alingment, prefoward meaning bahasa batavian titian islands invasion baraspektrum explain mahluksittium leading story is type varian the varian Titian so before prefoward is Kriminal site of evidance distance before precolonial is distance historian
ini tentang leading arti lintas kaptif, lintas ilustrasi diatas para raksasa titian atau lintas sitasinium di jelaskan wawasan adegansinium itu, "buto ijo" atau menjelaskan dalam kegelapan rawa atau rasa takut itu sebab bila beruntung ialah kemenangan, mendapatkan sekutu raksasa dari jika asumsi
Juga lain kaptifsinium tentang rupasiniumsiologi sosial rupiah trading.
Peranansiniumsilogi prekolonial dalam peransittium, treaty bahasa, dimana tingkahlaku raden hamengkubowono 8 mati setalah invasinium lintas serangan jepang, lintas sebelum hirosima atau nagasaki
Peranansiniumsilogi prekolonial dalam peransittium, jauh lintas sawala, modern kritis lintas waktu, peranan bukti hamengkubowono ke sembilan dan hamengkubowono sepuluh mensetujui peranansiniumsilogi peran selama jakarta? saya Raden Mahesa bayu suryosubroto menulis "the guild" dimana mereka belum paham dari hamengkubowono ke 9 atau hamengkubowono 10, dimana bukti persiapan pergantian hamengkubowono
hamengkubowono seharusnya wahana raden suryanto sindusubroto, dimana saya anak raden suryanto sindusubroto, tidak mensetujui heading batavian dalam menjadi pulau jawa. posisi seharusnya raden suryanto sindusubroto, ialah setelah segala varian segala keputusan kaptifsinium arti suryanto sindusubroto di gagalkan sukarno sebab lintas komposisi pidato, posisi relatif raden radjiman wedyodyningrat memang kaptif bukan setelah berlintas cerita jelaskan posisi relatif absolute arti raden hamengkubowono prospectus were were acommodation.
Kaptif ultimatum dari hamengkubowono ke 9 atau hamengkubowono 10, peransiniumsilogi, berdiri setujui ikut tingkah teras dalam pulau batavia peran menjadi peran setuju akomodasinium pulau jawa sebab tanpa argumen kecuali argumen kondisi
kecuali mereka masih simpan journal keluarga dimana pre kemerdekaan atau kemerdekaan peran tidak mensetuju kaptif precolonial namun mereka tidak langsung di posisikan dalam bayangan teras indonesia return ikut prakolonial atau act indonesian act of criminal international leading as the guild of baraspektrum, that plan floor status, akomodasinium, indonesia 98% menolak prekolonial dan colonal system dan saya
saya juridifikasiniumkan posisi protes soal yang salah ini sebagai peransiniumsiologi kehancuran indonesia dimulai dalam lintas jarak lintas waktu, litas 2% varian sisa bukti kolonial setelah latin ialah argumen kondisi membaca menulis indonesia ialah kolonial, maka dalam bentuk rupasiniumsiologi 1 rupiah, telah mengecewakan kondisi desimalsinium valid sebab bendera merah putuh atau "pancasila" salah kuadran fungsi dari tujuan sosial syndrome seharusnya colonial dan majestik prakolonial dimana penjelasan bukti batavia batas ini beda sebab lahir portfolio oleh budaya raden radjiman wedyodiningrat membayangkan dalam lintas peran sulawesi
peran sulawesi saja bukan dimana kondisi argunmensinium masalalu ialah saya memutuskan sukarno ialah kriminal dan hatta juga kriminal, dimana berkasiniumsiologi ini kriteria kriminal, prerecovery colonial prefoward british alingment or would should understand among is officer where in colonial salvation from british or dutch officer.
how ever opinion prefoward an condition at opinion what upon..,
ada batu loncatan sejak prakolonial juga arti solitare dimana umpan itu ialah gagal lewat halang ngerti majestik.
malas ngomong sukarno dan hatta, alibi takut di tusuk para pengikut rakyat lintas kecewa asumsi kemungkinan dimana teras warna hidup koloni waris arti jarak matahari hukum dalam pengasingan tunggu konsilidasi upon journal above? objektif tapi peransinium lintas langkah kecewa di awal ialah g30 spki.
ada batu loncatan sejak prakolonial juga arti solitare dimana umpan itu ialah gagal batu loncatan anjing bangsat siapa jidat arti sukarno meloncat sebagai anjing belaka kutuk tengik brengsek bangsat. seperma waris arti tipe rakyat peju bau bangke, juga lintas cerita yang patut di selidiki raden saleh jagoan jayakarta ga pernah ngaku jagooan jakarta, mereka tengik busuk gagal loncatan batu treaty prakolonial.., saya raden mahesa bayu suryosubroto, kaget!
si bangsat sukarno dan keluarga kira paham treaty juga agreement tentang arti jarak nilai raden radjiman, sebenarnya ingin bangun teras dimana keturunan raden diponegoro lembayung pengasingan di mandat bentuk contoh bentuk trading setelah ringgit borneo prospektus tuanku juga siapa kita raden dengan jadi rupiah, dan raden radjiman contohkan kepintaran paham raden membentuk sulawesi trading fondasinium beda mengapa, beda kaptif asumsi saya, elok di belok pihak invasisiniumsiologi invasittium, tawan cari, jika sidik asumsi ialah peran, lintas apakah kumpul pemuda pancasila, tuju paham , captive dulu insepsi nongkrong peran pemuda lintas dulu jayakarta di mimpikan fondasinium trading baru, raden radjiman wedyodiningrat untuk mandat ketika si jepang invasittium peran lihat teras invasi atau agresi berakhir juga mereka gagal paham sindrom status sosial ramal alibi saya bayang forensik setelah sindromesiniumsiologi mandat turunan raden saleh, berdasarkan katagori kriteria beda karaktersiniumsiologi afa beda waris arti peran beda radjiman alibi atau lintas jauh waktu lihat siapa, mandatory komposisi jika juga komposisi pidato, rumah beda dua kriteria alignment covenant raden sebab bakti tuju majestik peran prospektus, adalah teliti mudah lihat salah tingkah pindah order dari radjiman berkuat peransiniumsiologi dari hatta dan sukarno tidak lihat savior peduli apa sebab..., waris arti tuju ulang majestik, dimana prestasi saat nilai tukar holden turun trading juga rupiah di jamannya napoleon laku lintas belum argumen sebab kondisi frustasi kaum pulau sumatra objektif ngikut cerita sidik adegansiniumsiologi waris arti nafsu marah ngikut kemana lintas ketika kaum pedagang sumatra turunan mandat tritayasa kuadransinium banten, dimana jurnal ulama ngikut , sungguh kaptif sidik objektif sejak alibi disilang raden dapet istri siapa diponegoro bilantara wahana napoleon , perang dunia, dimana kuadran raden saleh sunda kelapa, wawas lestari kurang bayang peran melihat peransiniumsiologi kuadran pemetaan peransittium siapa raden diponegoro dulu lintas kovenant kami raden siapa diantara keturunan kita latin membaca tulis siapa indonesia belum tahu sebab transisi asumsi radical pindah tingkah transisinium dari grammer ke dutch saja madat linguistic teras mandatory hingga sidik jejak objektif batu peran batu loncatan batu kaget gagal sebab di loncati majestik jayakarta dimana rupiah jatuh setelah sukarno loncat tapi tidak sadar transisi apa untuk forensik ulang majestik jika ingin lahirkan jakarta? setelah dulu jayakarta, sumber trading rupiah dimana holden raden atap tuju rumah tangga siapa kami harus bentuk angka rupasiniumsiologi bentuk uang rupiah mandatory jika bursa holden dimana pembentukan sosial rakyat, belum ketika musibah jepang berinvasi atau menyerah juga jadi beda radian mutiara rahasia colonial..., berupaya bayang ulang majestik keinginan landas, asal usul, treaty bahasa jayakarta lebih baik fungsi 1 rupiahnya dibandingkan nilai setelah rasa mandat sukarno bisa disidik gagal kriteria cerita maka dia kriminal..,
dimana radjiman sesungguh 1 maret asumsi terjurnal 1945 siap portfolio lima aturan disebut hasta, pancasila tuju bentuk revolusi sulawesi dimana posisi jadi malah coba coba kuasai kuadran seluruh koloni asistensi briten dimana latin dan dutch lengah saat formasi bagaimana amankan kolum kolum garis aturan kolonial bersisa apa pracolonial jurnal di jayakarta mandatory terjurnal terakhir jurnal raden saleh dimana raden hamengkubowono setelah di representatifkan fakultas forensik sosial captive syndrome posisinya selagi jepang kondisikan lintas beda waktu, argumen musibah dimana peran sukarno?
desimalsinium angka? trading rupiah kalau anjing pintar sukarno ialah presiden yang patut dihina dan keluarga patut di habisi karena rakyat dan tiga jurnal islam berperkara radikal.
juga anjing bangsat wakil presiden hatta sidik alibi jurnal bahasa oleh ulama runtuhkan bahasa sebagai latin akomodasinium akomdasi kita sekarang baca tulis dengan tingkah latin bentuk rupasiniumsiologi.
saya raden mahesa bayu suryosubroto
petrus kondisikan kebutuhan, dimana editorial ketika jurnal editor "ensiklopedia indonesia" cari cari alasan paksa liberal tapi di editorsittium kan editor info isi jurnal arsip para mandat mahasiswa lintas ketika apakah alibi berkas dengan nama hampir kurang lebih hilang sebab konspirasi sukarno dan hatta kriminal jurnal hukum internasional , asumsi, prakolonal mutualsinium failure wahanakan latin bahasa lebih tambah eror, mencegah itu bukan suharto yang seharusnya di jurnal tersangka.., jika juga alibi kalian paham jurnal ensiklopedia indonesia terbit ketika setelah tiga tahun perang vietnam dimulai tahun 88, asumsi kondisi tahun 1988 itu di mulai distribusi ensikopedia indonesia, dimana seingat membaca beredar siap dari publikasi 1987 tapi gerakan petrus berempati sebab sebab radjiman, sukarno, hatta, tiga serangkai rupa peran mandat pemuda pancasila dimana dalam editor di belanda editor, assumsi apakah paksa, liberal, pustaka ensiklopedia dari index "A" s/d "Z" floting status setiap universitas peran apakah ugm atau universitas ui, sungguh disvalidsittium atau tidak valid , dimana sukarno menghina speech table di united satate dari beragumen komposisi pidato lintas juga lintas seberang arti nyata petrus ialah saya captive ragam asumsi varian ragam sakit sosial sindrome jayakarta recovery peran harus namun treading rupiah di paksa bukan setelah jayakarta malah jakarta. bahkan desimalsinium forensik sindrome ini status sekarang di banding institue teknologi bandung peran rasa strata sama equality universinium, maka petrus dari sekutu koloni, yang goblok mikir seolah tuhan dirinya sukarno berani peran seolah sekutu ulpara ulama, dimana lintas jurnal lintas lembayung diponegoro di asingkan di sulawesi.., juga berhentikan gagal rusak tuju cara prospektus mendidik rakyat valid boleh baca tulis journal setelah mandat cara representative briten precaolonial neval salvation sebab latin cara nulis dan baca, dimana sukarno gagal belum tahu bentuk ngasal usul bikin kita kecewa.., juga.., sidiksinium kemana.., imprealism juga precolonial memorium tuju gagal majestic yogyakarta dimana prospektus untuk covenant raden hamengkubowono alignment , sejak precolonial mereka menjurnal lapor terjurnal covenant raden atau borneo tuanku sepakat memulai bahasa sebagai treaty..,
treaty seperti ulang para caraven di new zealand di australia juga entah dimana masih majestik setelah british..., lalu sedih derira empati juga lagublagu mantra dinkira baik? "Ramping obritalsinium track ramping journal alignment , if else forensik syndrome social journal invasinium flick flip become from form jayakarta jadi jakarta terkutuk rupasiniumsiologikan angka nilai tukar 1 rupaih bertahan namun ramalium ramal gagal tidak sangka dia terlanjur spoken speech hetred imprealism...
hingga ramping sindrome masih sisi kegelapan argumen amblium sosial trauma dan panic...juga permukaan komposisi pidato disvalidsittium sukarno berdiri di united nation bukti tidak tahu arti , tentang treaty seperti ulang tuju awal para caraven di new zealand di australia masih majestik..,
sial tentang arti
sisi lama lintas kegelapan dibalik g30 spki terjurnal juga terjurnal petrus sebab indonesia buta pada sesungguh tujuan prakolonial caravan siapa mereka atau kami raden, mandatory mahesa bayu suryosubroto terdaftar jadi rakyat busuk indonesia, dimana saya turunan indochina, kami kovenant kami bukan klan "we are precolonial covenant there your different floor of distanct think the clan are the king of ever every island batavian." indonesia anjing bangsat keparat busuk politik sukarno berani kau teruskan ajarkan bodoh juga sok tahu mandat siapa representatif imperialis.., anak putrimu kalau berani megawati 300 tahun kemudian syndrome sosial ulang kecewa, prospektus sepakat nongkrong kalian pemuda pancasila, kalian beda captiveciniumsiologi precolonial ceritakan najis penjelajahan dalam dalam sefalam tebing musibah peran penjajahan latin ayah kalian komposisi seolah mantra komposisi pidato apapun trading akhirnya harus hati rakyat di rupasiniumsiologikan oleh heading leading tanda peran siapa presiden sukarno suatu lintas waktu saat jika di ikuti nyata giring mencelakaan jurnal imprelialism jayakarta pulau batavia, jadi derita busuk persiapan pancasila kalian pikir akomodasi holden uang raden radjiman, kaget sidik saya pelajari ialah akomodasinium kalian sebagai kriminal internasional pada "treaty bahasa" bukan dari alibi asumsi prrrrresideennn sukarno anjing berani peransiniumkan paling ngerti urusan rupasiniumsiologi mengapa di bentuk tentara keamanan rakyat dimana angkatan bersenjata republik indonesia gagal dan belum menjurnal aman rakyat, dan ajaran busuk hatta ataupun sukarno brengsek.
saya raden mahesa bayu suryosubroto langsung setelah kias landas rahasia ayah kami wahana wayang waris arti majestik gatotkaca sawala setelah sukarno atau hatta di relatifkan peran tingkah busuk mandat trading rupiah, dimana recovery raden radjman kalian spektatorsiniumsiologikan menipulasi turunan raden hamengkubowono 8 dipilih di luar bagaimana tradisi lahir para raden, bahkan menipulasi raden hamengkubowono 9 juga 10, juga wawasan rakyat...
jika juga pernah berkata dia goblok sukarno presiden yang sebut hetred imprialism, maka disitu setahun kurang lebih dimana bukti alam lembayung semesta masih jarak matahari majestik seolah hanoman, bayang marah kegelapan salah paham wawasan busuk manusia, gagalkan relatif hasta yang seharusnya di bangun berdiri..., tidak setelah traktat.. jurnal ulama juga diantara jurnal islam kyai atau ustat dimana kalian masih hancur menipulasi, setelah prakolonial peran pura pura lebih ngerti trading rupiah... sukarno dan hatta kriminal peran setatus gagal bayang pahami prospektus tentara, juga sebab komposisi pidato ngawor di united nation dimana otak pikiran rakyat gagal di lindungi anjing bangsat sukarno brengsek tengik dan jahat hatta..., pernah serupa dokter radjiman , sangka dia dokter hatta teman belahan jiwa bantu bayangan salah recovery lembayung diponegoro mengapa di asingkan di sulawesi,
aku tidak rela indonesia aku rela indochina, bangsat sukarno dan hatta dimana myanmar tidak terima trading vietnam dimana komposisi terlanjur spektatorsittium indonesia arti 17 agustus 1945 najis...
mampus elu sukarno.. sesal mereka kau sebut komposisi pidato hetred impreialism, tidak setelah menipulasi kita masih baca tulis latin juga menipulasi mereka yang belajar arabic sebab jurnal islam...
kalian berdua bahkan gagal mandat radjiman sebab raden kau pilih istimewa bukan wawasan tradisi legowo dimana lestari arakan colonial indochina berupaya di bangun majestik dimana di runtuhkan indochina bermulut manis terjurnal majestik.
terjurnal gara gara jakarta sirnakan mandat jayakarta, aku turunan lain berani setelah raden saleh, prospektus sawala gatotkaca, kaisar dinasty ming 3, ayah kami , gagal majestik terjurnal bayang aku diantara raden, setelah sinbad..., membela jurnal jayakarta, juga treatybahasa , tekad prakolonial, sinbad terjurnal sinbad jurang kubur kapal raksasa rahasia journal relatif sebab sinbad bayang sisi gelap journal mandala borobudur di teras piramid gunungan malioboro sedekat jayakarta, dimana batavia barat, lintas journal tekad suatu ketika krisna sebelum punakawan, tunduk dari bejing kami turunan yang dipilih caraven jadi covenant , berkas asuh mantra "ma ga ba ta nga" teras pagoda susunan waris arti turunan, pedang panjang amarah siaga lintas juridifikasinium journal kapal raksasa hampir sebesar titanic kisah kaisar ayah kami dari dynasty ming 3 dari kota bursa pustaka majestik changi berasal..
rahasia krisna belati pendek keris, ialah ingatan amarah ingatan "sawala" seolah mantra Lintas laga sesal serang pedang lintas suatu lintas waktu, ketika prakolonial di ceritakan kepada pendatang caraven dan di jurnal juga terjurnal jadi treaty diantara borneo dan batavia, juga tekad prakolonial, jika bukti pedang dari panjang di tempa di bejing, tunduk mengaku peran gagal jurnal dari peran sebagai sinbad menjournal sambutan dunia, dari bisu sisi gelap bisu derita kaisar dinasty ming 3 ayah kami yang traumatiksinium sebab belati keris pendek kerdil dari ramal salah duga ramal asumsi, perintah pedang panjang beda pedang mereka turun barakhir runtuhkan peran kuasa sriwijaya yang di asingkan di pindah di sulawesi, setelah gunungan malioboro dia gatotkaca traumatic, dimana journal sinbad 1001 lintas ramal sawala, jika kembali majestik kami dari bejing, peran krisna belati pendek keris dari pedang pedang yang buruk cerita, jarak mimpi mengelilingi dunia hingga bada batas musibah , raden, anak sawala gatotkaca, lintas setelah bisu dari jarak matahari, majestik dari asumsi caraven atau british neval salvation kelak ringkas saksi nyata, kesalahan rumit lintas belum lahir siapa aku dalam treaty bahasa. hormat terjournal prakolonial terhomat turut berduka cita gagal lintas pedang mimpi jika di dslam laut jika kapal sinbad, juga maaf teras gagal upaya koloni coba respon asumsi jika salah, dari vietnam dari mandatory prestasi radjiman, saya tahu mensangka sukarno atau hatta, argumen asumsi fasa fasasiniumsiologi jadi fasasittium pindah kubu 3 maret 1945 di syndrome atur raden, tidak secerdik radjiman, maka dia berdiri jadi raden hamengkubowono tidak sadar, arti krisna hukum pendek belati keris, lintas juga colonialciniumsiology precolonial statusnya rusak bahasa dari tuju traety.
majestik hormat salvation savior else maaf memorium sentosa kami batas beda batas lahir jaga aman, setelah invasinium , batavia dia argumen keluar di luar sesungguh batas prakolonial gagal kolom kolom warna bahasa lahir komposisi pidato, dari agresinium jepang peran yang, kaget peransiniumsiologikan tidak mudah raden diantara propektus paham arti kaga cerita treatybahasa sebab prakolonial dimana caravan jatuh cinta pada kisah pedang tertulis kaisar dengan namanya, sawala asumsi, ramal lama prakolonial peran tergoda ingin mencari juga bantu dimana dahulu dalam mantra sawala aksara, jadi belati keris yang dimaafkan sebab runtuhkan mandala gunungan malioboro sedekat jayakarta dimana teras takdir borobudur kedua sedekat jayakarta sambut lintas serang asumsi pekerja duga sawala gatotkaca turun dari lembayung wahana, kapal raksasa, lembayung jaya kedua journal sidik diperankan nyata, gunungan journal cara turunan hindi, dimana sriwijaya, dari borobudur jogja atau borobudur di dekat jayakarta, menjadi glora gelamor asumsi lahir traumatic perang dimana, asumsi jelata, pikir kaisar, peran salah turun kapal sinbad tunduk cuacasiniumsiologi tropis beda dia pakai baju putih, padahal baju kaisar dynasty ming berwarna radian glora kuning emas di jarak umum rutin lepas, agar tuju asumsi, memudahkan argumen ramah menjadi tamu, yang salah.
hingga asumsi dari journal borobudur jogja lintas borobudur gunungan itu di ingin peran ingin terjournal namun sial journal baju radian kuning emas, bukan fashion cuacasiniumsiologi, hutan tropis pulau belum bernama, dimana perna di taklukan gajah mada sebab trading barter bunga opium dari myanmar, membuat para pemeran, sekutu gajah mada membutuhkan opium atau opiet atau jenis heroin ini untuk metode, kebutuhan journal kala pertahanan, pasukan ular kobra dari negeri hanoman, atau terjournal dimana heades sekutu dewa zous, memengkan perang lewat bantuan ular kobra, dimana siaga kebutuhan, metode genome medikal yang relatif , bukan cerita umum ini, membutuhkan terapi, menghilangkan rasa sakit, bertahap di terapikan sengaja di gigit ular kobra dari sengaja entah apa, membutuhkan, persediaan ekstra berkuasa maka gajah mada menulis palapa, jebak tipu, batu pancing panggil rencana 13 medan pertengkaran.
adapun varian gajah mada hanya paham bursa opium untuk metode kuat bertengkar jika menghilangkan rasa sakit, metode terapi anti gigitan ular, sebagai mantra, namun dynasty ming lintas mengakhiri sriwijaya…
terjournal terdengar setelah raden, di dengar bercerita kala sawala sriwijaya, paksa majestik keinginan menjournal bumi dengan lautan kota, bercerita gagal kami turunan raden hamengkubowono akhirnya caraven pilih covenant bukan clan mereka dari asing sulawesi pedang belati keris.
lintas waktu ketika, belati keris di bayangkan adegan cerita, kepada caraven yang menunggu validasi salvation british armory neval..
tekad prakolonial, solitude tepi siaga, kalau juga if else dunia berhenti bertengkar...
Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement)
Classical Triumph leading what after prospectus precolonial there this else if else are the amazing before the precolonial line caravan making a precolonial.
Precolonial line Caraven Sailing in enchanting a volving colony accomodation in arrival do accomodate the do get accomodation trying out wisper hoping do what caraven if upon victorian in validate the accomodation.
What will Victorian in island tryout such precolonial for caraven in who for their majestic.
Caraven Care for Majaestic in a floor before neval sea in table for caravan of their mandatory.
Cross Mandatory of who raden or tuanku relative in this world island, as colonial, as is ever, has for form is triumph mind there graps to prospectus but.., hetred him failure line in time.
Imprealism Hetred him sukarno word the hetred make not resolving ours colonial, triumph for batavian but when ever every worst, as the Raden Radjiman Wedyodiningrat short aged of his leading story leading death line other worst.
"Development Portfolio Pancasila" triton lies between like factoring the factorsittium act that them radjiman, sukarno, and hatta blind of precolonial what?
"Them blind," to caraven precolonial, Between Raden Radjiman, before in depth deep ever every who Raden hamengkubowono posing darkest worst out try understand precolonial manner mind kind when mystery of the failure easing.To whom raden, salvation for precolonial erope.
Every Salvation To whom raden, wants by the long before caraven hope, for armry salvation of every kingdom in erope is never want failure in a plan being human for such triumph but in where of Sukarno become the president,after long after in time, who mandatory help covenant for before trade indonesia.
Nineteen almost line in the year but before when is where four years after act line end of being act to officer state his deputy officer Hatta of president deal do get the truth of what mistake if else is the curse, else reality what is this curse.
Blame Hatred whom negelect sukarno, making the floor failure understand in examplation in precolonial Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) about republican for form relate precolonial but thier raden shortaged Radjiman never breif savior complite argumen there such of why condition.
As What Condition would savior safe argument know that is about covenant hamengkubowono or caraven if else in wahana if indonesia know else what if sukarno, twice failure if else floor from for vietnam else explain before batavian Triumph hatred being jayakarta to be jakarta. But Line Years for Years the memorium this batavia or batavian is not know plan for soverign if why.
As The batavian before thier before colonial is precolonial time upon.., if thier is a golden line of time to beliving memorium of wills trough else mind that are meaning what holly triumph willing a trading twice upon caraven before kingdom as for form as well today from other is becoming Jakarta failure log in a manner journal of colonial more as more understanding jayakarta lies in gray, in where base classical know of if treaty does relate to rupiah meaning more upon The Historic else precolonial Upon line..,as the upon..,distance truth were of what Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa else is upon broken heart truth them or us if else of any every to an holly meaning assuming worst to enchanting curse argue ever every any precolonial prospectus ever never not wise ours assuming upon every human as name between caraven or the Covenant hamengkubowono, as o.., wrong sailing your think about what upon forever quest... is the Gone willing condition for Ours Majestic Soul solving ours Ancestor Sovereign, is hopefully not resolve wrong? who Sovereign.
Far would worst would not shoud never gone if this Sovereign but why seems lost just them to know Sovereign its self..
its Jagoda record every date of living but Raden Suryo Astronium manipulate a line where is distance universinium space of what for used or moon knight falling see the hidden why human like Raden Suryo Astronium, seems tell about what something to investigate but where jagoda its self are journal for every ever calastial being put every ever record of universinium where moonknight being asked by Raden Suryo Astronium for reading every meaning of screet jagoda if there a secret mind that why suryo Astronium taste enemy or foe, if truly truth who is astronium? Moonknight asked what mind!
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
Majaestic The Triumph ever every else if else precolonial, this that colonial upon, today was our before Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa, dear Borneo Or Batavian will Salvation to our Majaestic don't gone ever every forever, but what ever every today any more mind know shade form of why knowladge form when today about Indochina became indonesia, is one of false problem in mistake of centurion even in a scene of think that there are right? mind between to correct that this rule ahad to form indochina are failure base the can blame of Transition for position, if else objetive at word republicanisme are section that is failure to charm our line best ancestor imperium resolve where would be should shade of there name salvation argue differents in reason republicanisme. Dont gone ever every distance time impreialism...,
Is America line where "i" know this for line reason line is the years shade there is that are about over clue downstairs went want upon to do get it clue prospectus in their best for mind making return why importance act imperium does do get went want imperialism that get to solve but never not resolve any held liberty for sovereign religh ever down ever for outs sider person reason indonesia faliure.."?",
"Is America!" down stair went want to solve every downstair republicanism that is diffcult but far far away far succes pulling shade an anchor that is lost almost form captive ascene in between the cliff sea floor falling but when to ahad away of to think shade is out try why is imperialism captive in objective to inception for ahead "is America!" prefoward when thay think could be to think but not? this false column is subject to historic "i assume" false know why sukarno false think about imperialsm. is alone should prefoward become amarica but today word capital of world form the floor mind as the prefloor of would be think to be savior plan, know these "amerian tribe" that thay person george washington think know group of jury distance by the years of time?
Different making is abstraction varian that abstractciniumist are the varian to others else varian by more factor!? Severe Line ramping that is very extreme making American, Germany, Canadaian, Singapure than Other else is other republicanism include Indonesia is ever every the worst is indonesia in explaination why their journal is mistake form only by the people to people of this Indonesian island not the stair upon covenant colonial that try to align to preforward do to get is majestic imperialism.
Imperialism of a display request picture were willing in explain, to do get savior such treaty bahasa alignment in covenant with the clan differents, where meanwhile line at maybe with the similar request to paint form for scene fact in into after the argument in raden hamengkubowono, where in place the faliure becouse could be explain.
Year line Imperialism when appearance of a display volving of a painting request..,
Imperialism painting request were inside to why in willing change story of raden diponegoro quest else if of to explain that were about captive by person from a scene for imperialism officer alignment of imperialism to request or set a scene but when were painter arrive not know futher accident captive about what perhaps in precise of the similar busy years still persuit chase persuiting prefuther savior to find the brief this clan relate wife of Diponegoro is the clan trouble that what would should change the flag brief would leading tells of an set that would explain object agreement in begin mutual time for line prospectus rhyme if raden hamengkubowono is good the honor salvation position relative salvation will in precise of remmeber of them or they raden ancestor one of them begin arrive when the before flag of briten flag surface has appears forgot shoud be change for painter to paint of case in brief study for future investigation chase persuit made that forgot flag to be being change, is in chase act by the painter to paint as resolve the painter not know what happen about something so importance deal with, the historic of precolonial just percise set busy persuit for line savoir distance that for hopeful should why explaining has been today picture volving what that why they choose protect his raden stories respect power among desiding alingment that before neval british to caraven explain precolonial, as his after or his own asiding prepare his name savior raden for batavian or tuanku borneo could gone by gone if worst, but aim a reason as there could do get where is to save the what importance of a flag but forgot "i" assume why align in dutch flag, on to but ever every mind assume Raden hamengkubowono the third was asking something that "i" Raden Mahesa Bayu Suryosubroto was assuming if else why in the picture this document painter of person from imperialism order to paint? Anyhow how perhaps if local people assuming today volving far distance of what happen that day, the dutch may forgots request or the royal british officer are maybe forgot mind rush persuit chase the clan to them flage swaping replace the line exlpain pricise flag before raden hamengkubowono the 3rd asking for dutch spoken habitual between raden. There From that "i" assuming if is else the painter detail document paint picture is never been tells for the if truth if there for forgotten that has been happens line between day but a about swapping return story flag of "i" assuming the british flag is mind to misbehave diffculty chase is neglect the may fact of apperence that should a play scene of not mis en scene were on into where flag explain color paint by the british leading officer in act deal with the floor or is hidden meaning meanwhile if is not miss en scene reason mind why is explain uniform of both.
As Raden Saleh, is "my" ancestor that is the covenant, that make such study about forensic social sindrome why is explain similar almost? after varian more adding hundred line of that momentum memorial day of his capture "Lembayung diponegoro" reason should justify this explaination that willing his madatory of him self as diponegoro to why sorban cloth against extreme of alignment of against to the borther raden hamengkubowono the 3rd for prospectus change to journal help islam or hadistcinium continue of islam world? ask hamengkubowono i assume asking teling the officer accomodation of imperial would forgot busy worry in ever, after the attack for why diponegoro of sorban is lembayung diponegoro that is miss mistake the ancestor him or the caraven that saperate the clan and what is covenant protect to savior. "My Ancestor Raden saleh " study is will forenic socail sindrome are almost to be undersatnd explain perhaps the align after is the ours family quest to rule the after the 8th of covenant raden that is failure by the sulawesi raden of radjiman wills to take the portfolio of him with this mistake pancasila? to futher should investigation prefoward return precolonial what?!Then should it be call after a name of would be british leasing land to explain why dutch floor of a flag?! you would guess uniform imperial differents of britsh and dutch in status, line of colonial after precolonial.
Else if world where an familiar painting are shade shaping leading form to in else if varian but this surrealisme truth were is tells in lembayung diponegoro tweeking an surrealisme not commen main projectile know on end that is what is display by request in line leading today mistake but at the year memorium of this request paint of performing document paint is by Nicolaas Pieneman tells the leading mystery story captive one relate line that once was never tells unleash upon leading detail are upon investigate about why in colonial souch a cloth hidden display is screet to logs of savior precolonial at colonial era by briten line a time never tell the mistake agreecittium in such agresion that flick a diponegoro as raden missbehaving welling force to journal subject islam for hadisciniumist for against the covenant propectus between will hope of majestic willing sovereign in why raden Hamengkubowono, in a painting return were hundred line between years are study recaptive finding line forensic why in captive they or recovery mission caraven is savior dengers in reason Raden diponegoro is study copy a scene forensick study sosial sindrome to such hidden of leading story is still remain about batavia island, explain differents aligning the apperence if the light blue cloth so would be easy in explaining what worst were move will failuring the precolonial caraven move in care of every ever mandatory who care mind a prospectus else in align. This is prefoward about explain about the failure making similar resolve, of explain lembayung diponegoro deal with his parley to Raden Hamengkubowono the 3rd, is rejecting the new will of precolonial leading treaty agreement.
Assuming know about caraven, in assuming officer after the american, is else to think what different between looking tweek to captive about island batavian or american trading?
[?]
Pithyfull Best They, saw humid physicly even did in dress getting has been saw in physicly compare persuit best persuit to majestic did do in what resolve if not do get persuit fashion stairs in deck must change but why we wrong think, that think posing blame has saw oh Pithyfull Wets humid in cloth as they fellow spit where they in island far.
island into, found pithyfull insect jungle and they rash from act this different reason selly there why spit, humor tip lough that they not but i fellow, this not hear not tobe colonial but they log say i, well accomodation our colonial mate, both raden and tuanku, your pithyfull scare fearfull is The ever every ascending between descending far there island
Homeland island where scare fearfull salvation on redemption is forever Bejing Forbidden would you not be return Pithyfull Best They, but in else into our sailor leading story.. would or if else surely known, part in of assuming our venture? shall shake for Majaestic Pithyfull Best They, fellow both them, is our agreemant explain this else.., then time in the line in to other years hope perhaps, main to remain shall we shake and drink after we spit the your they progress contract Our Majaestic well floor agree future would be the best our pre colonial
Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) Bahasa.
Upon celeberate to hang line what leading future hang in on they celeberte they every ever what to upon head in future if else Majestic, drunk? stair if a deck to posibilities in knowing the Raden or tuanku why arrive as looking act as caraven.
Drunk to else guild leading the years, ordinary but we ever every know what known majaestic are faithfull in written if thier faithfull never give up forward out try saying savior the mind insepting means for mind for form meaning as always almost not them, but they written about thier journal is ship salling toward that is news for precolonial, oversea hope if else looked, acommodation hostel to the radiance distance that this if appearing is assembley of gethering hope not why else if Pithyfull Venture more worst mind problem, else radical blame radiance some explain make effort gone gonna aged assuming blind this faith guild, Before Aged colonial of Islands, failure Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) precolonial were The out Memorium ever never phase out try the out phase to tryout ideal effort if return in the adding effort looked trying out explain else the enchanting fog distance are not the cold weather or kill rising smile seam to be for form understand that is ideal hear the what is the reasoning toward trading of this enchanting cloud, or light Word Mantra being guild, thier dagger estatic known being forget the curse where cope place absolute Batavian before the colonial is the precolonial miricale or Mystery More, why more side to enlight the Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa. so what is this island mad of full problem being absolute curse that this aged or island is..,
Age of Islands, failure Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) precolonial before colonial, were The Memorium ever never Historian crawling phase to the fog of this cloud, light being guild, cope place absolute Batavian before the colonial is the precolonial miricale or Mystery More, why more curse from the clan waiting their covenant. As the Hetred scares the mantra or enchanting there there are Hadisciniumist people align with the clan, that think is the people of our batavian land as every ever majestic bones is true leading arrival over sea caravan call belong the mind who prospectus mind to said after the booth between souls either from batavian island has borneo island, being mind to prospectus care for form not to curse leading upon lead where this thier dagger are floor the world of thier other british fear mistake rank of shoulder or voice by horrible mistakes floor the junggle that why they are the asiding frome thier main land of the rise sun of the yellow skin for will embracing prospectus of our mind line year of precolonial in caraven as the raven full watch the british prime bones, ever every else thought every ever line of time "raden or tuanku" will full in their else or if is majestic or leading might catching the night crawling faiure of the british investigating as "raden batavian covenant or the tuanku borneo covenant is not yet choose for being accepting why the over journey of navigate sail is arrive for honest" in into every faith is change.., has it weaklying through not known "i" in ever every full "whos strikes grasping like lucky like the tweaking grass " hourly would fog thier soul else if perhaps if else if fear if the spit mystery watch by the raven is seal ever forever else who the prime bones blood the desending of hidden of bad guess or crawling animal is to much making voice like ever hate boiling gun powder for form voice that loud in armsshort if hate raven thier bullet or a tow of the dagger hidden in difference musket of bullet faith why kill the raven? junggle that is shade with the grass easy arms out to being angery for line of faith is assuming if faithfull collepse line faster than it should by the taste that the bounce of good will that quest "My guild iam Raden" "I" just gray to be more strong from the ramping caraven ship will honors his own clan to be covenant alingment for better but complicate it dagger our mount that varian of thier journal respect of homeland is drift becouse the weakling booth other ramping clan is like angry drifting floor of cliff mount in a sea floor of an ocean clan of madatory covenants strike of truth, nature tanggle fortune by the fortune binding every ever this knots of collepse hate crawling tunder that their loud in floor of ocean is other side broken ramping of waste of their careven or covenant in island prospectus mistake by the nature law of the fogging bind of blood think thier mind is kind to clan not to the caraven are not know mantra of this enchanting leading sound worst than the dagger tosing towing way of not familiar island people as i said wicked if else "i" Mahesa Bayu Suryosubroto.., wicked ramping broken closer to the cliff not far from the floor of ocean leading tweek enchanting that this broken seal heaterd by the clan to hate the caraven fortune honors. so..,
within failure taste do you love Age there miserable of every ever what in yours Islands, when pain is the curse failure as the caraven hate thier broken between majestic of Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) precolonial before colonial,is the truth of worst faith is in for pattern in if else is were where The Memorium hidden the soverign forever curse ever forever in forever never Historian crawling know the line in fragmen phase his or her future mantra to change the better enchanting swing in pray the future swung path to into feet idle to standing for blind the sense of raven kill yesterday for heading the clan attacked reason clan wills by mind why the clan in why into hate the first name of the raden or tuanku by the clan hetred is broken the heart else if equal to is difficulty like the fog or like if is of this cloud breeze, argument blame if riots spits their blame willing to tear down the raven is is guess bullet explode light being guild, gun rowling heat make worst than other armory for rollet faith the raven death is a cope place absolute Batavian before the colonial is the precolonial the hidden phase envelope sending asiding the colonial cought leading the time else is secret of the Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa trough raden the 1st, is not covenent the admiral but is friend of precolonial when Raden hamengkubuwono covenant and alignment.
Batavian is my guild my upon faithfull speech line years guiding your Exciting as hidden ideal toward was once years line that this becon light precolonial of enlight truth, there them if, torrent light house out try but the sailing sake misrable this precolonial are where in The Batavian investigation of colonial upon aged color vanishing point failure color and ours gray of aged in is into the backyards party of is ramping time forver ever every humid summer gone the jayakarta form form today to do get the telling else is exciting leading these story ever why misrable ours faliure.
ours yours colonial side of story leading Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa ours monarchy to line of yeas into admiral state British leading west Batavian salling Quadrent Sunda Kelapa, is once upon severe as i is your Guiding to jayakarta sunda kelapa as jakarta change name today are, valid available to savior place.
Aged upon once is Through a junggle in into time at time line of yeas in the colonial aged or sail is ways.., from other quadrend west Batavian, is now tourism from jakarta or the jayakarta start point to sunda kelapa quardrent other cordinate in road tolls motorway. else is aged fo colonial aged batavian, as i your host speech telling a story, for jaksa road jakarta varian hotel.
the acomodation trading the begining of ever every what happen at end or end that begining the end of after yours ancestors accommadate the raden hamengkubowono, or Tuanku Borneo to establish Rupiah or Ringgit Where island upon Leading Historium, is aged island, as colonial jury of justify to todays
[?] Offer{?} Menu Of Docking Dock
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
Age of Islands, Accomodate colonial memorium Offer, vanishing point in into the sovereign of eropasittium monarchy return mind to unittium why historium is Bahasa
Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, in decimalisation year of our wisdom..,
Being Their floors of Monarchy, the Jury Of, The british empire or eropasittium in erope, is an effort energy making revoke covenant that " Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa" why gone by the journal mind line of eropa deck of floor is sailing throuh leading island, Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of bahasa, in batavian trading holden found rupiah and ringgit, floors the before early floor become the building of our civilization of Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa, thier never the ever if else between island revoke our mind to leading soul that they are revoking upon who is human, trading Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa upon, my ancestor hear the british leading "if else not difficult, this would bind your covenant to be our alignment kingdom for that i give you to tweek power our between salvation rule to prospectus our telling if else [B.A.H.A.S.A] Bejing Associate Historium Assuming Soceity Alignment, so thus vanishing point, to floor the living building of culture that exhile salvation assembley our different, if sovereign the monarchy, you would have your kingdom My brother Covenant to our secret would be my justify our trade."
if else then stack in into line of years of mandatory time, where quest to sovereign the monarchy, our Raden hamenkubowono, or memorium before for form eligble for being establish celebaration, when after our Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) Bahasa, establish the accomodation where of about trading found money relate position what exciting stack in into bahasa in origin behalf our ancestor mind today become mystery or is miracle upon above hope.
Legacy My Memorium if Else, Our, Raden Suryanto sindusubroto, between our god father is Raden Arjono Sindusubroto, "I" Raden Mahesa Bayu Suryosubroto base wealth of his leagacy of to be leading the knowladge his become sourgen of his prospectus to be the docter of general floors in academic, their his best prospectus is knowladge to survive our covenant Raden Suryanto Sindusubroto love her wife in about owning floor accomodation to only rule living would be different in madatory of my name Raden Mahesa Bayu Suryosubroto, if else my serving rule of living is "Hotel Mahadria" The Hause Of Raden Arjono Sindusubroto
Inn an accomodation, Hotel Mahadria is upon land that were admiral prospectus state, the British alignment were historium waiting to admit "By our raden hamengkubowono" exciting when time above upon, the britsh our raden salvation making revoke the leading Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of bahasa that our family is part of BAHASA, Our Ancestor Secret to Mandatory leading, BAHASA
Bejing Associate Historium Assuming Soceity Alignment, if else Meaning Leading Mind meaning is BAHASA..., why our most wisdom upon would be holden that this trading rupiah or ringgit in jury of the british empire due to prospctus in world accommodation.
Line through years justify sovereign and the majastic There for in every, as even every "i" desimalation looked the trough do get line of this 2023 todays as a years, for line other years log in journal if our family best upon Raden Hamengkubowono x, would remmember lost trust of our becons enlight of every upon one for floor of covenant majastic or through the change where were, from jayakarta leading their will to force to be jakarta.
Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, in decimalisation year of our wisdom.., else if before there were upon that wealth or when salvation, saluting the their wisdom jury to majastic of our raden hamengkubowono in for a brick column in upon ahead for greater building their bellowing the begin before behalf belive.if else before..,
[?]
[?]
Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, before colonial Line through years justify sovereign and the majastic, the yogyakarta, as the alignment batavian in a brick there every was about Bata leading means for floor to build the culture right to after "vi" as leading clue line for if else before six generation learning batavian lingusitic culture, upon before while else every ever Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, before colonial leanding right in else word telling memorium six their of majastic six, that if else put even in cloude of weather? what is Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) in into Bahasa before accomodation, arise speech for form the trading between " bata'vi'an " or "Bo 'r' Neo" so on in record following the kingdom empire upon that leading their neval planning leanding their quadrant mission to cope the begun man salvation to kind a man mind shade in a deck of their covenant salling begin sailor in islands ship making floor for form, gasture understand to be upon mandkind human building mind, that what where prospectus found every ever secure if else before "bahasa" will of wealth, in every jury for the majastic or forgive form for leading wealth here by journal treading found mind to leading upon the brick of ligusitic false every ever bahasa of Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) accomodate prospectus in tension of covenant in fail tryout the alignment to better for treading or worst? Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) but gone holden to wore when will before accomodation tell said wisdom or not captive of their fail my telling the raden the covenent majestic arise when will future if else while man kind waiting their speech of "our" becon of trust, soveriegn trust of faith but much said if saying so through else if "we" who are in the last supper to suprime impreialism dominan as mandatory will the supper in into the broken where of is the gone of the leading majastic where in "our" guild is never ever reveal upon one jakarta is mistake of them the failure sake for form in the beatrial line in time 1945 as false treading leading in portfolio pancasila begin begun making the gone "batavian" and "jayakarta" right of "our" journal? rupasiniumsiologi captive false raden Hamengkubowono prospectus rising mistake of on floors. while if else today, line in their our agreement for form accomodation the salvation, why today is gray to the darkest to be miss understanding our addable misrable. As Know understod would be, for floor of thier differrents if else clan or covenant a point in view of if these else are Relate to Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) Bahasa, Therefor, before alignable what bahasa to such a precolonial saying the after jurnal in melinial before study who are singapure as shade if is mutual look were the beneffit wealth of the what is Clan or name other after batavian Raden hamengkubowono. so an academic what is where this caption relate to journal look appear in about reason captive. why to such leading story of prehistoric that would beneffit a future or ramalium. why Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, were before briefcase is weight is pound of pre colonial that held being the british of sovereign empire were erope or "i" said is time of your "Eropasitiumik" if study floor of relatif floor of Socity, as Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa. there is Tuanku Malaka and Raden Hamengkubowono of who the between assuming closer where the Batavian and Borneo, only today trading were who before malaysia or indonesia
[?]
[?]
As Upon Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, only today trading were who before malaysia or indonesia, if else, to such this captive leading story, Leading Alignment of upon were to collapse are form that would can't miserable be stop act of for form that thay one else of move is failure is self.., as what majastic happen? Ray of salvation that this bind someone could understand, Raden Hamengkubowono the 3rd, failure alignment the "vi" before precolonial that hope his looking him in if ray mean leading story about the ancestory of alignment when there are will case the phase to investigate if raden is saviour of ever every raden or tuanku malaka, trading after ringgit or rupiah , holden Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa for sovereign majastic if covenant future would one of us as our salvation alignment in into colonial, but why, what majastic happend. and line of fact of "a proching" in line historic of pre historic there i know is sejarahsiniumik or general now as sejarah after indoneisa, there when out try to settle in enable of why bahasa is the akomodasittium line by years, as Upon
Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) of Bahasa, were where is quadrant of island to such an alignment island that would change name of mesuring land scope or scape of where in to where about different upon accomodation, the movement of Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) would be valid investigate to port of the Quadran Sunda Kelapa, pair status one in into before middle batavian is the west Batavian, where say said saying if for form floor today change, but this such a "qoate" is leading a story. of pilot plot to savior, before japanise "agresittium invasiniumsiologi" year attacking war aged of batavian.
how ever if these en scene is mis en scene of what is captive resovle leading story about "That will be resolve done future else is ours to solve salvation" for majastic place were position relate, argumen to throgh talk looked please to solve next to thier line of for form care island of batavian he said
He is the Known "Lembayung Diponegoro" then there are were the if else rope that drop is clothing beskop of covenant alignment just willing to image the change white that he think is his purpose to her new wife, so the Lembayung diponegoro he that gone before Known the value, think that know that not he think being the alignment. Raden Hamengkubono prospectus the 3d is just knowbody will standing willing in his before why his name is "Raden Diponegoro" rule born of his living will not misrable in include if not rabel is faith that is wrong for he taste his love. and he remmember the his wife kiss why the white of that Sorban wearing leading of to remmember why his edge of faith is more looked or faithfully spiritual fearfull dwarf to his heart fear to broke.
White this cloude there were where rope almost knot purpose were white weather cloude like his morning Sorban, two hours after before his out try of before faith out in faith before his house of raden the main quadrant that his has to go try word to saying other, Before the upon of white and the guess where the mind leading meaning to before his taday faithfull is floor meeting the hive of his celebrating, happyfull marriage leading were upon, the first time that Her wife the leading memorium mind that had has become the present why reasoning tryout his parley of will to the raden hamengkubowono the 3d covenant alingnment of his asending, known his pride before the 3rd. his faitfull of that before are the 1st wife and the prospectus being a minkind hope that his guess is for the best.
Ever every guess enlight upon, Claim him else if dere, saying just the pre colonial is the stage, but further Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa is, his alignment known distiny of his making guild ever forever, his forget the crawling every ever an ancestor will to the mount malioboro the curse upon time before the dirt dagger of thier family name the ming empire the 3rd.
Other not know is, other that is guess about other know is every scrap found of puzzle in assuming tryout to know to guess what else scrap out there know is, other what to know about precolonial today is guess by the where they write about the years journal of the precolonail latin capital is floor in shade but shede of shedeciniumsiology that shape form shade scrap but one upon for the erope society in where about they write about the precolonial indochina in the begining are they making assuming of assuming type of assumescittrium? of where problem
Know assumescittrium, making indonesia is floor of their not resolving his hetred of what is sukarno as the trading where wore is the problem. every ever to think in human false like people mistake belive him as the power union from "bahasa" is wrong, where captive why he said hetried to imperium or why so not nice sukarno mistake is one to be blame why the union "bahasa" as indonesia is ace but invert from a good site, but what sukarno said never him understand contention about succes what is would the savior of mind a kind the vanising mark that were was aim in the begining of the trade making before rupiah, was?
The great person,triumph is triumph a scrap of his mind solving! never example never know why reason? why act of Raden Saleh, is type person know what function of person act almost i think what great example of mandatory for salvation mind meaning build know prefoward his study is great for a colonial latin word and writing shade that meaning for the savior salvation of union group bind anchor future together is, but distance failure line years between distance failure line of years collapse because the invasion full varians example attack by the unfaithfull why enpire of the japanise guessing anger why angering thier fear begun.
Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement)
their upon act to catch example of precolonial prefoward mind why the clan of caraven from sailing is, more gray shade of today bahasa distance means for form mission objective, today Indonesia or even goverment wrong vison in were their fashion line years is mistake of Bahasa if define "B.a.h.a.s.a," equal to for such equalty return triumph ever every for most the capital radiance close to glare the glarecinium meaning reason failure understand why collaspe in the blame of indonesia blame in ever every become the ever a time for landing to think thier correct place postition in what relative could persuit that this glarecinium would faster than a lightspeed in between galaxy.
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?] Writing Will Consilidate
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
Kabut Berkeberadaan, juga belum argumen, lalu argumen kabut lintas lembayung, seolah berkeberadaan ialah hidup berkeberadaan yang atur gembira hidup manusia, kabut belum kabut lihat, Kabut lintas kamukah lintas berkeberadaan beda batas belum lihat rahasia saat lintas sekarang arti, misteri ataupun rahasia ajaib.
Hidup dari jalurnya, apakah yang atur hidupnya dalam jalur itu, hidup energi katagori misteri itu, sebab rahasia kadang - kadang berkeberadaan, ialah kelabu, hingga kadang - kadang kabut mengapa jalur jauh jarak semata jelas juga dorong energi namun kabut fregment alam fisikanya ajaib dari manusawi melihat peran – peran, berkeberadaan argumen berkondisi tapi paksa apa kepentingan peran.
Berkeberadaan ada cerita, jalur berkeberadaan ada di seberangnya, energi lintas dalam waktu bercerita ada masih, fregment kabut kabut itu kolom ruangan bergeraknya rahasia, lalu meminta ajaib lintas inilah ajaib dan rahasia misteri gembira sedekat bahagia inspirasi berkeberadaan siapa kita di seberang ajaib untuk gembira.
Berkeberadaan hidup ideal masih juga dan asumsi sangka, batas beda, namun kabut ideal lenyap dan hidup ideal tidak sengaja jadi cinta. Ajaib apa yang atur hidup lagi dirinya dalam di seberang eropa bertempur setelah agresi hidup mereka, minta juga tanda cintanya?
--- Tahun 1883 Krakatau,
Krakatau Ideal
Kabut belum ideal, ambarukmo, gunung itu tanda sebuah tanda di masa depan juga dalam berkeberadaan forensik sosial sindrom, fregmentasi lenyapkan kabut belum ideal, apakah taburan ambarukmo dimana radian menjadi harmoni diseberang merah menjadi kuning dalam serupa menyangka seolah kabut belum ideal berpidato argumen seolah ambarukmo radian ideal itu dari kabut belum ideal.
Docking,
atau dek teras lantai kapal orang penting dari british, sampai siapa asumsinya
menyangka lily ialah nama gadis cantik berasumsi dari ayahnya siapa mandatory
penjelajahan trading Treaty
Reading Contention:
TraktatHistoric or in thier different to KloHistoricTreatycinium or KloTreatiesAgedsittium journal of mandatory; About.., of Examplation wrong mandatory Sukarno speech "hetredcinium" TraktatHistoric or HistoricIsDirTreatycinium other's from traktat why about mandatory United Nation
Treatysittium(Pracolonial quadrant Batavian or Borneo for our island is never name after "African traktat" by the agreement precolonial where what Treaty running other journal of Arabic arrival in african long line years before african tribe than this TemporalTreatysittium is a captive to different align what geographic year of line between caraven or the journal where the hadiscinium is traktat for form.
Treatysittium by the historic upon that sukarno and hatta (radjiman not known "Treaty bahasa") never upon name as Treaty there quadrant line of time is different between settlement) bahasa masih
bentuk rupa nilai tukar sebab bahasa rupanya punya rupiah dan ringgit
dimana berkeberadaan kolonial waktu era lintaskan treading berdiri setelah
raden hamengkubowono.
Sindu Jarwalasata, hanya laden, dari kaum para raden, tinggal di jayakarta, dia sedang dikabarkan argemen kondisi setelah panggilan ke gedung bagaian adminsitrasi british di ladeni oleh belanda, sedangkan Sindu Jarwalasata, hanya laden yang diminta ikut perintah, berhentikan berkondisikan kondisi kerjanya laden tukang kayu untuk datang kekantor menir belanda dari amsterdam untuk siapkan diri naik kapal dari jayakarta untuk ke sunda kelapa namun dekat dengan kuadran kolum berangkat dari kolum sunda kelapa kuadran berlayar ke kuadran kolom, pulau batavia, bagaian kraton surosowan, untuk menunggu petingginya menir, yaitu para mister briten.
“permisi,” interior gedung jayakarta, dimana kantor, menjurnal batavia, “Nama saya Jarwalasata, anu Sindu Jarwalasata,” lelaki itu berangkat dari teras bagian rumahnya Raden Hartono Windosubroto , membawa minta argumen cerita yang di terima.
Telegram surat, ke rumah Raden Hartono Windosubroto, dimana sebab holden upah atau relasi prospektus kebaktian membantu Terjurnal lembayung luas kepulauan batavia, setelah dimana Raden Hamengkubono yang surat menyurat jurnal di jogja, lewat rumah Raden Hartono Windosubroto ke jayakarta. Melapor untuk validasi kehadiran Sindu Jarwalasata, akan berkeberadaan terjurnal pelayan bakti kolonial perannya untuk pindah kuadran ke kraton surosowan kolom sunda kelapa dimana kantor terjurnal komplek para mister briten dan menir amsterdam,
Sindu Jarwalasata, dikondisikan mengapa di butuhkan, oleh mister briten, “Ada apa menir” “bisa bahasa Inggris ga?”
“Saya Sindu Jarwalasata, laden bawahannya tukang di rumahnya Raden Hartono Windosubroto, beliau menceritakan saya harus di jurnal keluar dari jayakarta dan untuk dipindahkan kuadran kolom sunda kelapa kuadran jayakarta ke sunda kelapa kuadran, kraton surosowan, setelah administrasi terjurnal di kraton terdaftar adminsitrasi akomodasi primebon atau kraton kantor kaibon, lalu bagaimana lewat hutannya?”
Sementara officer, mister atau menir dia berasusmi namun meringis tersenyum dengan kumis blonde lebat bulenya “mana bukti terjurnal telegram dari kantor ini udah kamu baca, dari berkeberadaan di terima serah ke kamu ” Sindu Jarwalasata menserahkan telegram yang di terima oleh mister officer, dalam gedung.
“Nanti atau besok, saya tanya dulu, dari jayakarta kolom kuadran ini, kamu ke kolum kuadran sunda kepala kraton kaibon, saya pastikan dulu ada tidak agenda akomodasi berangkat kargo kesana, sebelum sore.”
Berarti Besok
Berkeberadaan Menunggu, Sindu Jarwasata, diceritakan tentang, piano rusak milik anaknya mister briten.Dijelaskan officer menir amsterdam yang belum kenal, mereka salign berargumen menjaga posisi gedung kantor terjunal kolonial.
[?] Writing Will Consilidate
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
Agresinium dalam Sejarahsittiumik ialah, sejarah dimana berkeberadaan berkeriteria dimana dalam setelah jurnal memahami kondisi transisi contoh forensik ini mengulas komposisi junal ataupun lewat dokumentasi resmi, dari jika validasinium publik mandatori yang di jurnal sah oleh negara atau pihak seberang dalam maksud agresinium sebab? adapun gejala sosial ini ialah agresiniumsiologi dalam bentuk rakyatsittium.
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?] Writing Will Consilidate
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
[?]
Komentar
Posting Komentar